"Aduh... mas cape banget Laura" ucap Rey sambil merebahkan tubuhnya dan merentangkan tangannya diatas kasur.
"Kotor mas bajunya diganti dulu baru rebahan di situ"
Sekarang jam menunjukka pukul 23.00 meski acara resepsi tadi selesai satu jam yang lalu tetapi Rey harus menemuin semua tamu rekan kerja papahnya. Tamu undangan keluarga Rey yang datang kebanyakan adalah rekan bisnis papahnya Rey dan pegawai kantornya Rey. Sedangkan dari keluarga Laura kbanyakan tamu yang datang adalah saudara jauh dari kedua orang tuanya.
Reza dibawa oleh orang tua Laura karna mereka bilang ini waktunya untuk suami istri itu berdua dan pendekatan dengan cucu barunya.
Reypun bangun dan langsung membuka jas yang dipakainya,digantungkannya jas itu lalu ia taruh di lemari,Laura pun sedang sibuk membersihkan make up nya dan mengurai rambutnya. Riasan rambut hanya disanggul saja jadi Laura mudah untuk melepaskan riasan di rambut.
Ketika Laura ingin membuka kancing gaunnya paling bawah yang terletak di punggung belakang sangat sulit untuk di raih tangannya Laura,Rey yang melihat Laura kesusahan membuka kancingnya itu langsung menghampiri Laura dan menepis tangannya lembut yang dari tadi susah untuk ia lepaskan di bagian paling bawah.
Ketika terbuka semua Rey sangat takjub melihat punggung Laura yang putih dan mulus tapi raut wajahnya terlihat datar karna takut Laura menatapnya tidak nyaman.
"Ma..makasih mas Laura ke kamar mandi dulu" ujar Laura di depan cermin kikuk karna merasa malu.
"Buka gaunnya disini aja Laura" jawab Rey yang langsung memegang bahu Laura. Yang merasa di sentuh oleh suami sahnya itupun langsung terlonjak kaget dan memejamkan matanya menetralisir sengatan yang diberikan oleh Reynhard.
"Lho ko tegang,mas bercanda. Gih ganti baju dikamar mandi,jangan mandi yah udah malem gabaik sehabis itu kita ngobrol sebentar dulu" Rey langsung mengusap pucuk kepala sang istri.
'Malu-maluin aja lo laura,masa baru di pegang bahunya udah tegang bisa diketawain ni gue kalo sampe Riko sama Audi tau.' Batin laura...
Laura langsung beranjak dari duduknya dan berjalan mundur ke arah kamar mandi sambil memegangi bagian bawah gaunnya agar Rey tidak melihat bagian punggung telanjang Laura,padahal kalian tau sendiri kan Rey sudah melihatnya:)
Berbeda dengan Rey,ia mengganti baju di depan lemari selagi Laura belum keluar dari kamar mandi. Rey memakai kaos putih polos dan celana pendek bahan longgar berwarna biru dongker sebatas paha,sesudah itu Rey langsung menaiki tubuhnya diatas tempat tidur dan bermain ponsel sebentar.
Ceklek...
Laura keluar dan sudah mengganti bajunya dengan daster bunga berwarna ungu,Laura langsung menyusul sang suami di sampingnya yang sedang bermain ponsel di atas kasur.
"Mau ngomong apa tadi mas?"
"Hm??" Gumam Rey yang tidak engeh Laura bicara apa karna masih fokus bermain ponsel.
"Mau ngomong apa mas Rey?" Tanya Laura sekali lagi dengan lembut dan senyum,Rey lamgsung mengalihkan pandangannya ke Laura.
"Ohh iya,jadi gini" ujar Rey sambil meletakkan ponselnya di nakas dan duduk berhdapan dengan Laura.
"Mas mau ngomong serius sama kamu,sebelumnya mas mau minta maaf dulu sama kamu karna sudah memberanikan diri untuk menikahi gadis yang seharusnya fokus belajar untuk kelulusannya nanti,maaf mas mengambil masa depan kamu,maaf lagi karna sekarang fokus kamu jadi terbagi apalagi mas bawa anak dari pernikahan sebelumnya,maaf mas.." ucaparan Rey terpotong karena Laura
"Mas jangan minta maaf terus ah,jangan ngerasa bersalah kaya gitu sama Laura. Laura ngerti sekarang,Laura harus ikutin alurnya,Laura harus ikhlas dan ridho. Ini udah takdir dari Allah mas" Ujar Laura sambil meraih tangan Rey dan menggenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...