LAUREYN 5

1K 51 1
                                    

Sekarang keluarga Laura lagi disibukkan dengan persiapan makan malam bersama Bos yaitu Reynhard.

"Bun ini sop buahnya ditaruh dimana?"

"Bunda,baju ayah dimana? Teriak ayah dari kamar.

"Masya allah jangan pada teriak teriak,pecah ini kepala Bunda lama lama." Ucap Bunda sambil mencuci panci bekas memasak,ya memang keluarga Laura tidak mempekerjakan ART di rumah karna kata Bundanya,ia bisa mengurus keperluan rumah sendiri toh di rumahnya hanya ada 3 orang.

"Laura kamu taruh sop buahnya disamping ayam goreng,Ayah bajumu Bunda taruh di samping lemari itu lho apa apa ya di cari dulu,nyari ko pakai mulut."  Aditya pun menghampiri sang istri.

"Gaada lho Bun udah Ayah cari" sarkas Aditya sambil memegang kepalanya.

Bundapun langsung mencari dan menemuka baju Aditya di samping lemari,cuma memang tertutup dengan sajadah jadi hanya terlihat lengan bajunya saja,tetapi tetap bisa terlihat dengan mata manusia:)
Bundapun menghela nafas gusar.

'Katanya tadi gaada' gerutu Bunda

"Ayahh siniiii,kamu ini lho orang baju ada di sini masih bilang gaada??" Ucap bunda sambil melempar baju ke arah muka Aditya karna kesal,dan meninggalkan Aditya yang bengong.

"Ck,perasaan tadi aku cari gaada lho. Memang Bunda deh yang terbaik,kita bilang gaada dia bilang ada" ucap Aditya tersenyum.

Setelah semua selesai dengan kesibukannya masing masing akhirnya persiapan untuk menyambut Reynhard selesai,mungkin terbilang sederhana karna memang mendadak.

Tak lama pintupun ada yang mengetuk pertanda sudah ada Reynhard yang menunggu di bukakan pintu oleh sang pemilik rumah.
Laura yang membukakan pintu karna disuruh Aditya.

Ketika Laura membuka pintu ia di kejutkan oleh dua orang laki laki dan perempuan paruh baya yang membawa anak di gendongannya.

"Ma..mari pak silahkan masuk" senyum kikuk terbit di bibir Laura.

Merekapun di persilahkan duduk di ruang tamu terlebih dahulu.

"Maaf kalau kedatangan saya membuat keluarga dari pak Aditya terkejut,perkenalkan ini mamah dan papah saya,yang di gendongan mamah saya adalah anak kandung saya namanya Reza.

Jlebb....

Ada rasa yang berdesir dari hati Laura yang mengetahui bahwa Rey sudah mempunyai anak,Hatinya terbilang sedih entah mengapa.

"Dan kedatangam saya membawa keluarga saya adalah untuk... untuk melamar anak bapak Aditya yang bernama Laura Juliana Aditya,untuk menjadi istri sekaligu ibu dari anak saya,karna Ibu kandungnya telah meninggal setelah melahirkan Reza

Duarr... double kill...

Darah ditubuh Laura seakan berhenti begitu saja,dia kaku,keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Apa Laura salah mendengar?????

"Bapak serius?" Tanya Aditya dengan mimik muka yang tak bisa dibaca.

"Anak saya serius pak,mungkin ini adalah pilihan terbaik bagi Reynhard,sayapun awalnya sangat terkejut tapi dia meyakinkan saya dan mamanya untuk melamar gadis bapak. Saya tahu anak bapak usianya masih terbilang muda untuk dinikahkan,tapi anak saya kekeh pak. Mungkin untuk jawabannya kita tunggu dari Laura sendiri tanpa ada pemaksaan." Ucap papah Rey

"Maaf sebelumnya,apa boleh kami berbicara dulu di dalam?" Ucap bunda

"Oh baik bu,silahkan"

Laura,Aditya dan Bundapun langsung menuju dapur untuk membicarakan masalah ini agar tidak terdengar oleh keluarga Reynhard.

"Bunda Laura takut bun hiks.. hiks.. Laura belum siap,Laura takut jadi istri yang durhaka karna belum bisa jadi istri yang baik nantinya,Laura takut buat kesalahan" ucap Laura sambil menghamburkan tubuhnya ke sang Bunda dan menangis di dada Bundanya.

"Suut nak jangan nangis,Bunda ngerti perasaan Laura saat ini,tapi nak kata orang jaman dulu pamali jika ada lelaki yang melamar dan jawabannya kita tolak" Bunda langsung mengelus kepala Laura dengan lembut.

"Yang dikatakan Bundamu benar laura,Ayah dan Bunda terserah kepada kamu. Jika kamu menerimanya insha allah nanti kita ajarkan bagaimana caranya berumah tangga dengan ridha allah,Ayah yakin anak ayah pasti bisa melewati ini semua"

Akhirnya dengan segala keyakinan,mereka pun berjalan menuju ruang tamu dan membiarkan Laura sendiri yang berbicara tentang keputusannya.

"Permisi semuanya... Laura bakal menerima lamaran dari Ka Reynhard" Ucap Laura mantap.
"Laura akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi istri sekaligus Ibu yang baik. Laura minta tolong banget supaya kalian yang ada disini bisa mengajari Laura mengurus semua kebutuhan suami Laura dan Anak dari ka Reynhard nanti,Laura yakin ini takdir yang sudah digarisin oleh tuhan,Laura harus menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas" lanjut Laura sambil menitikkan air matanya lagi.

"Alhamdulillah,pikiranmu sangat dewasa sekali Laura" ucap papah Reynhard.

"Mungkin untuk persyaratan dan lain lain biar orang tua saja yang mengurus,kalian hanya menyiapkan diri saja untuk hari H nya" ucap Aditya.

"Pernikahan kalian akan diadakan 2minggu lagi sambil mengurus persyaratan apa saja yang harus di lengkapi,lebih cepat lebih baik kan?"

"Rey terserah mamah dan papah aja,maaf sebelumnya Rey mau bawa Reza sama Laura ke taman dulu ya mau ngobrol sebentar" sambil membawa Reza ke gendongan Rey

"Oh iya nak silahkan" ucap Bunda

Mereka semua beranjak untuk makan malam di ruang makan kecuali Rey dan Laura yang memang ingin mengobrol lebih dahulu.

Laura dan Rey pun duduk bersebelahan di kursi taman.

"Mmm... kak boleh Rezanya aku gendong?"ucap Laura malu malu.

"Boleh dong,Reza anak kamu juga Laura" pipi Laura merah kayak udang rebus hahah.

"Ganteng banget si kamu sayang,kaya daddy nya yah"

"Kasian di Ra,hanya dikasih susu formula dari bayi. Tidak meminum Asi ekslusif dulu dia rewell sekali mungkin minum susu formula terpaksa karna lapar sampai tubuhnya kurus waktu itu,tapi alhamdulillah 4bulan ini dia udah makan jadi tubuhnya sudah gemukan"

Laura menatap sendu Reza yang lagi tertidur pulas di gendongannya,dia sangat menyayangi Reza entah kenapa awal melihat muka mungil Reza,Laura langsung sayang kepadanya.

"Ssh aww" ringis Laura

"Kenapa Ra?"

"Ini ka Reza mukul dada aku" tak lama dari situ,Reza langsung menangis histeris.

"Kamu tunggu sini yah,saya mau ambilin susu nya dulu sama pisang"
Reynhardpun kembali dengan membawa sebotol susu dan pisang di genggamannya.

Ketika dikasih botol susu Reza makin mengamuk dan melempar botolnya kebawah. Akhirnya Rey pun membuka kulit pisang itu dan menggerut pisang dengan sendok dan menyuapi pisang itu kedalam mulut Reza yang diterima oleh dia dan langsung di kunyah.

"Huh makan yang banyak ya sayang,biar makin gemuk dam sehat" ujar Laura yang mengangkat kedua tangan Reza ke udara.

"Iya mommy" ucap Rey meniru suara anak kecil.

Ketika sudah menyuapi Rey dengan pisang,mereka kembali ke dalam rumah Aditya dan berpamitan untuk pulang.

LAUREYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang