13. Support

43 5 0
                                    

Akhirnya udah sampe di penghujung pekan gaes~~

masih semangat kerjanya??

yang mampir jangan lupa vote vote vote ya~

happy reading ❤️

.

.

"Han, kamu diet ya?" tanya bang Joni, "Keliatan makin tirus deh."

Aku menatap jendela, emang aku keliatan lebih kurus ya??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap jendela, emang aku keliatan lebih kurus ya??

"Kayaknya kamu mulai kecapean ngurusin Abi." Timpal mas Yahya yang disetujui mas Dendi. Suasana di ruang tunggu ICU dikunjungi penghuni kosan no 127, mereka membawakan banyak buah dan makanan.

"Males makan dia tuh, saya kan hampir setiap hari jemput dia gaes." Cetus mas Dendi tersenyum bangga membuat para penghuni ber 'oooh' ria meledekku, bikin salting aja nih mas Dendi.

"Jangan lupa makan loh Han, gaboleh sampe sakit kamu." Tegur kak Hendry.

Aku mengangguk kemudian mas Dendi memberikan seporsi mie ayam tapi aku tak berselera melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengangguk kemudian mas Dendi memberikan seporsi mie ayam tapi aku tak berselera melihatnya.

"Tuh kan Jon gue bilang apa." Ujar mas Yahya membuat Semua abang menghembuskan nafas lalu kak Hendry mendekat.

"Kita suapin kamu deh gantian," ucapnya sambil tersenyum kemudian abang-abang setuju dan mendekat satu persatu membuat jantungku berdebar debar dan wajahku memanas.

"Iya iya aku makan sekarang nih mie nya!" ucapku mulai menyendok, hummmm enak juga ternyata.

"Terus kuliahmu gimana Han?" tanya kak Jun.

"Wah habis kuliah terus jagain Abi, anak berbakti banget kamu Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah habis kuliah terus jagain Abi, anak berbakti banget kamu Han." Komentar bang Burhan.

"Ngomong ngomong Han... si Abi udah berapa lama belum siuman?" tanya kak Januar.

"Hampir sebulan kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hampir sebulan kak." ucapku menghela nafas, "Makanya nih sekeluarga khawatir, takut ada kerusakan otak si Abi yang bikin beliau koma."

"Enggak enggak, Abi mah baik baik aja." Ucap bang Joni memotivasi. "Bentar lagi Abi bangun Han jangan kuatir."

Aku tersenyum tipis, kehadiran mereka benar-benar menghibur dan membuatku terharu dengan kekompakan mereka.

"Yang kuat ya Han, kami semua mendoakan kesembuhan Abi." Ucap kak Hendry, aku mengangguk menatapi mereka bergantian.

"terima kasih buat dukungannya ya abang-abang." Jawabku menyeka airmata yang menetes, "Duh maaf jadi mellow gini deh."

"kami pamit Han waktu besuknya udah habis." Ucap mas Yahya, "Take care, kabarin kalo butuh bantuan." mas Yahya membelai kepalaku diikuti para penghuni kost 127 yang lain.

"Saya temenin kamu disini ya?" tanya mas Dendi.

"Gausah ih kan mas ada jadwal ngajar, berangkat sono." Jawabku menahan tangan mas Dendi yang ikutan mau membelai kepalaku, dalam hitungan menit mereka menghilang dari hadapanku.

.

.

"Mi.... sore ini kakak yang jaga Abi ya." Ucap Hafiz turun dari kamar sudah berpakaian rapi.

"Alhamdulillah akhirnya Hafiz ga mageran lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alhamdulillah akhirnya Hafiz ga mageran lagi." ucapku antusias setengah meledek, "Berangkat sekarang?"

Aku membukakan pintu gerbang supaya mobil Hafiz segera keluar, "hati- hati di jalan Fiz." Ucapku dibalas anggukan Hafiz kemudian sesosok pria berteriak dari kejauhan.

"Cewek!! Ini rumah Pak RT nomer 128 kan??"

.

.

.

Nahloh, sapa tuh yang teriak teriak ke arah Hana?

Bakal terungkap di chapter selanjutnya yaaa :D

Thursday, 14th Jan 2021 

From Home no.127 • NCT AU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang