wah ga kerasa udah hari kamis aja gaes
cerita dong kalian sekarang sehari hari ngapain aja?
ceritain di comment yaa, aku pengen tau hehehe
sekalian vote juga boleh loh 🤭
anyway selamat membaca ❤️
.
.
"Han besok kita kuliah loh, yuk pulang." Ajak Hafiz, "Kasian bang Mahdy juga besok kuliah pagi."
"Gue disini aja Fiz." Jawabku tak bergeming di sebelah Abi yang masih belum sadar.
"Keras kepala banget sih lu." Cetus bang Mahdy.
"Ya sono pada pulang aja." Cetusku balik. "Kasian si adek. Umi juga kan masih flu jadi biar gue yang jagain Abi malem ini, besok pagi gue pulang sendiri."
"Besok pagi telpon ya." Hafiz menepuk pundakku, "Gue jemput." ucapnya seraya mereka memutuskan pulang dan kini tinggal aku bersama Abi di ruangan ICU.
"Bi.... Kalo Abi bangun mbak masakkin yang enak enak deh." Ucapku dengan suara gemetar seraya menangis lagi. "Abi bangun ya? please..."
.
.
"Abi kecelakaan Han?" tanya mas Yahya yang menelpon menemani malamku di Rumah Sakit. "Terus sekarang gimana keadaan beliau?"
"Belum siuman mas." Jawabku singkat.
"Kuliahmu gimana?" tanya mas Yahya lagi, dia benar-benar perhatian layaknya kakak kandung, sangat berbeda dengan abang kandungnya yang cueknya setengah hidup bahkan sama adik perempuan satu satunya.
"Nanti mau ngurus izin mas." Jawabku, "Mau nungguin Abi sampe keluar dari Rumah Sakit."
"Jangan lupa kesehatan kamu juga loh." Ujar mas Yahya. "Apa perlu aku bawain Dendi buat nemenin kamu?"
"ahahahahaha ngapain sih mas." Ucapku tertawa geli. "mereka kan punya kesibukan sendiri."
"Kamu tuh ngga berubah ya dari kecil." Komentar mas Yahya. "sekali kali bikin repot orang lain kan ngga dosa Han, kamu tuh makhluk social juga perlu bantuan orang lain."
Aku terdiam menahan air mata dan mengatur nafas, tidak ingin mas Yahya tahu bahwa aku begitu terlarut dalam kesedihan.
"Kabarin kita kalo kamu butuh sesuatu." Ucap mas Yahya. "Aku tidur duluan ya Han soalnya besok masih kerja, jaga diri."
Pembicaraan berakhir lalu aku masuk kamar menatap Abi yang belum siuman dengan luka di wajah, "bangun dong Bi..." ucapku mengelus tangan Abi sambil memandang alat detak jantung disebelah Abi yang berbunyi stabil.
.
.
"Dek gantian, kami juga mau nemenin Abi."
Aku terbangun menatap bang Mahdy, Wanda dan Jihad hadir di ruang tunggu ICU, Wanda memelukku erat.
"Yang sabar Han, Abi pasti segera siuman." Ucap Wanda. "Aku doakan untuk kesembuhan Abi."
Aku tertegun sesaat kemudian bertanya, "Kamu kesini sama mereka?"
Wanda mengangguk, "ketemu tadi di pintu masuk, oh iya Hilda nyariin kamu soalnya kamu kan ada kelas bahasa tapi kamu ngga hadir dan aku baru tahu kabar ini."
"Terus mbak mau pulang sendiri?" tanya Jihad yang dibalas dengan suara handphoneku yang berdering.
"halo mas?" ucapku menjawab telepon yang ternyata dari mas Dendi. "aku ngga kuliah kak, Abi kecelakaan jadi aku jaga di Rumah Sakit."
"Gapapa saya jemput aja." Jawab mas Dendi. "tapi patokannya dimana?"
Setelah menjelaskan lokasi Rumah Sakit, mas Dendi mengakhiri pembicaraan yang begitu singkat diantara kami.
"Telpon dari siapa mbak?" tanya Jihad.
"Mas Dendi dek, katanya mau jemput." Jawabku seraya berbenah kemudian berpamitan kepada Abi yang masih tertidur. Aku keluar dari rumah sakit mencari swalayan yang menjadi titik pertemuan kami, beberapa saat kemudian mas Dendi sampai.
"Mukamu keliatan capek banget." Sapa mas Dendi, kubalas dengan senyum getir sambil merapihkan rambut yang berantakan. "Hayuk naik." Ucap mas Dendi memberikan helm. Motor melaju entah kemana, aku tertidur seraya bersender ke punggung mas Dendi karena dua malam bergadang menjaga Abi.
"Han kita udah sampe." terdengar sayup sayup suara mas Dendi membangunkanku.
.
.
.
kira kira mas Dendi ngajak si Hana kemana ya?
bakal diungkap di chapter selanjutnya 😘
see you tomorrow~!
Thursday, 7th Jan 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home no.127 • NCT AU ✓
Fiksi Umum"Kosan no 127? wah itu kosan beken banget karena penghuninya ganteng ganteng." "betewe beneran ya... kosan no 127 isi penghuninya bening bening semua" "kamu ngga pusing ngadepin cowo ganteng tiap hari?" Kisah kehidupan Hana yang dikelilingi oleh buj...