Selamat hari kamis~
bentar lagi weekend gaes, semangat kalian! 😁👍
jangan lupa vote dan comment~
happy reading❤️
.
.
"uang yang saya taruh di dashboard terbang jadi saya ambil toh Jalannya sepi kan ngga ada mobil, ternyata ada sedan yang melaju dari arah yang berlawanan."
Aku memandang Abi yang tersenyum lebar dan penuh energi positif meskipun dua gigi depan dan tangan kirinya patah.
"Saya pasti sedih banget kalo suami mengalami hal yang sama seperti bapak, bakalan nangis terus tiap jaga." Komentar bu Tirta
"Ih Ibu mah lebay." Goda pak Tirta kemudian tertawa bersama.
"banyak yang besuk ya hari ini?" tanya Hilda yang menunggu bersama kak Julian di luar ruang rawat. Aku mengangguk membalas pertanyaan Hilda, "Ngomong ngomong aku lihat dua laki-laki asing. Itu siapa?"
"Tetangga baruku, kakaknya yang berisik namanya Luky dan adeknya yang santun namanya Lutfi." Jawabku.
"Luar biasa ya tetanggamu aja ganteng ganteng." Komentar Hilda, "Kamu ngga pusing ngadepin cowo ganteng setiap hari?"
Aku mendengus. "Ya ngga setiap waktu ketemu mereka Da, apalagi si bang Luky duh kalo ketemu tiap hari bisa pusing aku dibuatnya."
"Pusing karena ganteng?" tanya Hilda
"Pusing karena dia berisik!" pekikku sebal membuat Hilda dan kak Julian tertawa.
"Oh ya Han, Hilda bilang kamu pernah dijemput sama cowo namanya Jun ya?" tanya kak Julian. "Berarti kamu kenal dia?"
"kak Jun yang penghuni kosan 127? Kalo anak kost situ aku pasti kenal mas." Jawabku, "Mas kenal dia?"
"Itu dulu tetangga kita Han, tapi orangtuanya pindah ke China jadi dia tinggal sendirian disini." Jawab mas Julian, "Wah lain kali saya ke kosan nya dia deh main."
"Han, kami pamit ya." Ucap pak Tirta dan bu Tirta keluar dari ruang rawat, "Kalo butuh apa-apa telpon Yahya aja nanti dia dateng."
"Makasih pak, makasih bu sudah jenguk Abi." Ucapku menyalami tangan mereka, "Hati hati di jalan."
"Abiiiii." Sapa Hilda yang gantian masuk menjenguk, "Gimana keadaannya Bi?"
"Eh Hilda datang juga." Ucap Abi, "Jaitan sih udah kering tapi tangan yang patah ini masih belum bisa bekerja dengan baik. Eh.... Ini pacarmu?"
"Apa kabar om, saya Julian kakaknya Hilda." Ucap kak Julian memperkenalkan diri.
"Wah.... Kakakmu ganteng juga Da." Komentar Abi, "Saking gantengnya si Hana sampe meratiin dia daritadi."
Aku menelan ludah, Abi nih lagi sakit masih aja bisa ngeledek.
"Becanda nak, kamu senengnya sama anak kosan 127 yang guru bahasa inggris itu kan?" Tambah Abi membuatku merona. "Suka aja ngga papa sih, awas aja ya sampe pacar-pacaran, hmmm...."
"Abi mah.... Jangan dibahas disini ih malu." Pekikku.
.
.
"Mbak, Umi bilang suruh buang sampah." Panggil Jihad dari lantai bawah, aku turun menuju gerbang dan menemukan tiga bungkus sampah berukuran besar dengan bau yang mengerikan.
"Umi masak apa sih sampe banyak banget kantong sampahnya?" keluhku mengangkat kantong sampah dengan langkah gontai. Sesampainya di depan rumah terlihat mas Dendi berjongkok didepan kosan.
"Ngapain mas?" tanyaku penasaran.
"Astaga ngagetin aja kamu." Tegur mas Dendi. "dia ketakutan tuh."
Aku melongok melihat anak kucing berwarna coklat sedang makan kibble yang dicampur dengan makanan basah, "Adopsi dimana mas?"
"Nemu di tempat les, tapi kata bu Tirta gaboleh dibawa masuk kamar jadi saya kasih makan disini." Jawab mas Dendi.
Aku melihat rambut mas Dendi yang terlihat beda, "mas potong rambut?"
Ia berdiri dan merapihkan bajunya yang kusut, "Kamu perhatian banget deh sama penampilan saya." Ucapnya sambil nyengir. "hari ini kamu senggang? Saya mau ngajak jalan."
"Kemana?" tanyaku seraya membuang kantung sampah perlahan agar tidak mengejutkan kucing yang tadi makan.
"Nonton bioskop boleh, liat sunset boleh." Jawab mas Dendi, "Ngeliatin saya juga boleh."
"Males kalo ngeliatin mas doang." Ucapku membuatnya tertawa, ia mendekat kemudian sambil membelai kepala membuat jantungku berdesir.
.
.
.
di chapter ini Leon jadi cameo yah heheh~
Thursday, 28th Jan 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home no.127 • NCT AU ✓
General Fiction"Kosan no 127? wah itu kosan beken banget karena penghuninya ganteng ganteng." "betewe beneran ya... kosan no 127 isi penghuninya bening bening semua" "kamu ngga pusing ngadepin cowo ganteng tiap hari?" Kisah kehidupan Hana yang dikelilingi oleh buj...