1. Chaotic Morning

285 20 3
                                    

Helloooooo

From Home no 127 Publish setiap Senin dan Selasa yaaa

Jangan lupa vote dan comment yaaa buat kamu sijeuni dan pecinta NCT

1 vote = 1 support tsayyyy

lets go bisa bisa!!

Selamat membaca~~

.

.

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing........

Aku mengucek mata dan mematikan jam, lah ini masih jam enam? Siapa yang ganti, kan aku nyetelnya di jam delapan?

"anak anak~~~ banguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun!!!!!"

Aku terperanjat mendengar panggilan Umi dari lantai bawah hingga jatuh dari tempat tidur seraya bergegas turun dari kamar dan mendapati meja makan terhidang makanan lezat. Umi memang koki nomer satu dirumah.

"Mi, bekal Abi sudah siap?" tanya Abi yang terburu-buru keluar kamar.

"Udah Bi," jawab Umi. "Adeek sudah selesai belom pake bajunya?"

"Belom Miiiii," seru adikku Jihad dari atas. "Bilangin Abi suru tungguin adek ya Miii."

Hafiz kembaranku masuk ke ruang makan sambil mengucek mata namun ia belum sepenuhnya sadar sampai kepalanya terbentur pintu

"Astaghfirullah." Gumamnya, "Wangi masakan Umi sampe bikin aku bangun deh."

"Boleh makan asal udah pada mandi ya." Cetus Umi. " Adeeek~~ kamu mau telat lagi?!"

"Sabar sih Miiii bentar lagi adek turun" balas Jihad sementara aku mengeluh, Pagi ini ribut banget bikin pusing kepala.

"Kita baru berangkat jam delapan Mi, kenapa dibangunin juga?" protes Hafiz.

"Umi kan yang nyetel weker mbak jadi jam enam?" cetusku, "Mbak masih ngantuk Mi."

"Biar ngga dicontoh sama si adek lah." Jawab Umi. "Lihat dong bang Mahdy bahkan udah berangkat dari pagi, rajin kaan."

Hah, perginya pagi banget? Mau bersih bersih kampus?? Batinku.

"Lu mandi duluan," cetus Hafiz.

"Ih gue mau stretching." ucapku. Hafiz tidak menjawab seraya keluar dari ruang makan, kali ini dengkulnya yang terbentur.

Aku keluar rumah menghirup udara segar sambil meregangkan badan, di seberang rumah terlihat Bu Tirta –Pemilik Kost 127 sedang menyiram tanaman, Pak Tirta membaca Koran dan di lantai dua bang Burhan juga stretching dan tidak sengaja memperlihatkan perut yang kotak kotak. Aduh... jadi seger mataku.

"Hai cantikkkk si Umi pagi-pagi heboh banget deh?" sapa Bu Tirta.

"Iya bu namanya juga weekdays." Sapaku balik.

Di depan Kost 127 bang Joni dan kak Januar berjalan terengah engah sehabis jogging

"Selamat pagi Hana." Sapa bang Joni kemudian kubalas dengan melambaikan tangan sambil tersenyum dan mereka masuk kedalam.

Abi dan Jihad keluar seraya Abi menyalakan mesin mobil. "Si Umi hari ini semangat banget kenapa ya mbak?" tanya Jihad.

"Hari ini kan kamu baru masuk kelas dua belas jadi Umi nyemangatin kamu," cetusku. "Tahun kemaren kamu sering telat jadi umi bangunin kamu lebih pagi."

"Mbak nanti bantuin Umi cuci piring ya." Pesan Abi sebelum berangkat. Aku mengangguk sambil membukakan pagar agar mobil bisa keluar, di seberang rumah terlihat mas Yahya -Putra tunggal Bapak dan Ibu Tirta- berpakaian rapih kemudian menyapa.

"Semangat pagi Hana~" ucapnya dengan senyum manis.

Dari dalam tiba-tiba Umi memanggil dengan suara yang melengking, "Mbakkk, Hafiz dah selesai mandi!! Kalo Umi mandi duluan kamu masak ya buat nanti sore?"

.

.

"Berangkat ya Mi." pamit Hafiz

"hati-hati sayang, saling jaga satu sama lain." Jawab Umi. Hafiz menyalakan mesin mobil dan aku membuka pagar. Sembari menunggu kulihat ada dua pria di depan rumah bu Tirta, hmmm sepertinya calon penghuni kosan 127.

"Woi buru! Nanti kita terlambat!" tegur Hafiz yang refleks membuatku menutup pagar dengan cepat dan masuk mobil.

"Pulang jam berapa Fiz?" tanyaku selama perjalanan.

"nggak tahu juga sih nanti gue chat deh." Jawab Hafiz, "mau pulang bareng?"

Aku mengangguk, "semester kemarin gue dapet pengalaman buruk Fiz gegara pulang sendiri."

"kenapa?" tanya Hafiz.

"Ada yang nembak, dikira gue tuh elu." Cetusku sebal. "Mana temen lo pada ngetawain gue anjir."

Hafiz tertawa puas, mendengarnya sangat menyebalkan. "Ga lucu woy." Cetusku kesal.

Hafiz memarkir mobil, mengambil tas dan memelukku sebelum keluar mobil, "Lu harus bangga jadi kembaran gue soalnya kita ini terkenal."

Aku menggeplak pundak Hafiz, "Ngomong apasih." cetusku seraya membuka pintu mobil dan kami jalan sebelahan, semua mata tertuju pada kami dan beberapa orang terdengar membicarakan kami.

"mirip banget padahal kembar cewe cowo?"

"yang cewek namanya siapa sih?"

"sumpah.. yang cewek bisa jadi model tuh."

.

.

.

Gimana rasanya jadi kembaran Hafiz?

Rasanya.... ah mantap!

See you on Tuesday!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you on Tuesday!

Early Monday, 30th November 2020

From Home no.127 • NCT AU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang