2. New Resident

132 13 0
                                    

Finally back with new episode of From Home no.127

masih sepi pengunjung nih wkwk

mana nih sijeuni kemon ramaikan AU ini 💚💚💚

jangan lupa vomment yaaaa aku mah rajin mengingatkan hehe

1 vote = 1 support bb~

anyway selamat membaca!

.

.

"Lagi lagi lu jadi perhatian mahasiswa baru ya, senangnya" komentar Wanda salah satu sahabatku. "oh iya apa kabar bang Mahdy?"

"Tadi dia udah berangkat pas kita baru bangun." Jawabku.

"wah rajin banget si abang." Puji Wanda.

"Bukannya rajin, tapi kerajinan." Cetusku. "Tapi ada untungnya juga sih soalnya tiap pagi yang bantuin masak Umi ya si abang."

"Bang Mahdy juga bisa masak? Duuuuh makin sayang deh." Ucap Wanda.

"ih apaan sih pagi-pagi ngeributin cowok." Tegur Hilda seraya menjitak kepala Wanda. Mereka berdua sahabatku sejak SMA yang setia kawan, kalau sedang kesulitan mereka dengan senang hati akan membantu.

"emmmmmm terus Jihad gimana kabarnya Han?" giliran Hilda yang bertanya. "Naik kelas kan dia?"

"Kalo ngga naik kelas udah didepak keluar rumah sama Umi." Jawabku asal.

"Terus.... Anaknya makin tinggi dong?" tanya Hilda lagi.

"Ngapain nanyain adek gue, naksir lu?" balasku.

"Ngaku lu Da." Tambah Wanda.

"Eh dosennya dateng gaes, fokus fokus." Ucap Hilda mengalihkan pembicaraan.

.

.

"lama banget sih.. ngapain dulu?" tanya Hafiz sambil berkacak pinggang.

"Ada tugas tambahan dari dosen." Jawabku dan kemudian seseorang menubrukku.

"Maaf... kakak yang namanya Hafiz kan?" tanya orang itu.

"Saya Hana." Jawabku membuat orang itu salah tingkah dan kabur sementara Hafiz menahan tawa.

"hah capek juga dibilang mirip mulu sama lu." Cetusku. "Kayaknya salah satu dari kita harus potong rambut supaya kita bisa dibedakan. Bosen tau disamain terus, yasudah ayo pulang lah."

"woooooo ada yang ngambek." Ledek Hafiz, sontak aku mengejar Hafiz ke kursi setir dan dia menghindariku. Kami jadi lari-larian mengelilingi mobil sampai aku tersandung dan tidak sengaja menimpa Hafiz.

"Minggir woy berat amat lu?" komentar Hafiz.

"Sembarangan lau." Jawabku. "yang berat itu tulang gue dasar ja....."

Tanpa terasa kelakuan kami tertangkap oleh pandangan Hilda dan Wanda setengah meter jauhnya

"Kayak orang pacaran deh, bikin ngiri aja." Komentar Hilda. Aku segera bangkit dari posisiku sembari mendorong Hafiz sehingga ia kesakitan namun Ia malah tertawa, nyebelin asli.

.

.

"Fiz itu kenapa dirumah Pak Tirta? Ada penghuni baru ya" tanyaku menatap rumah Bu Tirta ramai sekali, tumben. Ada apa ya?

"Kaga tau,"jawab Hafiz. "eh siapa suruh masuk duluan? Tutup pagernya."

"Sekali kali elu kek yang nutup pager!" sergahku sebal seraya berjalan menuju pagar kemudian terdengar suara Umi.

From Home no.127 • NCT AU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang