"Kosan no 127? wah itu kosan beken banget karena penghuninya ganteng ganteng."
"betewe beneran ya... kosan no 127 isi penghuninya bening bening semua"
"kamu ngga pusing ngadepin cowo ganteng tiap hari?"
Kisah kehidupan Hana yang dikelilingi oleh buj...
"Yaampun Han lu juga ikutan sakit." Cetus bang Mahdy. "Siapa yang bantuin gue masak nih?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku terbatuk batuk sambil menarik ingus, benar benar tidak bisa bangkit sama sekali dari tempat tidur.
"Yaudah nanti Abi bantuin." Ujar Abi. "Ato mungkin adek mau bantuin abangnya?"
Jihad mengangguk mantap kemudian mereka berdua turun ke ruang makan.
"Maaf ya kalian jadi pada repot deh." Ucapku sambil terbatuk. "Bi tolong ambilin obat flu dong, meler banget ini susah nafas."
"Bentar ya, Fiz kamu pindah ke kamarnya Hana aja biar ga nularin abang sama adek!" ucap Abi.
"Ogah ah sekamar sama perempuan, uhuk uhuk!!" jawab Hafiz dari kamar sebelah terbatuk batuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ih Abi, sapa juga yang mau sekamar sama dia? Ntar dia ngepoin barang-barangku lagi." keluhku.
.
.
"Din... rumahmu nomer berapa ya?" tanya Hilda, "Kita mau jenguk kamu nih."
"Ya ampun ko repot repot??" tanyaku terkejut.
"Udah kasitau aja alamat lengkapnya." Sergah Wanda yang ikut mendengar pembicaraan, setelah kuberikan alamat lengkap kemudian pembicaraan berakhir.
"Temen lu pada mau kesini ya?" celetuk bang Mahdy dari depan kamar, "Termasuk yang sering nanyain gue itu? Siapa namanya..... Wanda?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya si Wanda dateng." Jawabku kemudian menyadari sebuah keanehan. "Eh.... tau dari mana temen gue ada yang namanya Wanda?"
"Kepo." Jawab bang Mahdy yang membuatku makin sebal.
"Lu buka buka foto di dompet gue ya? hargain privasi orang kali." tegurku tajam. "Penasaran sama si Wanda banget emang?"
Beberapa saat kemudian bel rumah berbunyi, hmmmm mereka cepet juga datengnya.
"Misi, ada pasien yang namanya Hana?" celetuk Hilda dari depan kamar.
"Salah rumah mbak." Balasku bercanda kemudian mereka berdua masuk kamar. "ya ampun gaes baru sehari aku nggak kuliah udah kangen kalian."
"Gimana keadaanmu Han?" tanya Wanda kemudian memeriksa suhu tubuhku dengan punggung tangan. "Hmmmm masih panas nih, udah ke dokter?"
"Belom Nda, kan baru sehari." Jawabku. "Nunggu Abi pulang kantor aja."
"Han... temennya pada ditanyain mau minum apa." Ucap bang Mahdy yang nongol dari depan kamar. "Banyak banget deh pasien dirumah ini."
"Bang, ini temen gue yang namanya Wanda." Ucapku menyuruh bang Mahdy masuk kamar. Mereka berdua bersalaman dengan canggung kemudian aku iseng berdehem untuk mencairkan suasana.
Sementara Wanda mulai mengobrol dengan bang Mahdy ke lantai bawah, aku melanjutkan obrolan dengan Hilda. "Mau ku kenalin sama kak Jun, Da?"
"Dia ngekos di seberang rumahmu kan?" ucap Hilda, "Gimana rasanya Han tiap bertamu kesana ketemu cowo cowo ganteng?"
"Biasa aja Da," jawabku. "Udah kayak keluarga aja, tiap ada penghuni baru suka diundang kesana terus dikenalin."
Tiba-tiba rumah berbunyi lagi dan muncul beberapa sosok di depan kamarku.
"Hai adekku~" sapa mas Yahya dengan lucu. "Kita dateng nengokin kamu nih."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Hanya visualisasi, aslinya mah pake kaos sama kolor namanya juga anak kost haha)
