"Kosan no 127? wah itu kosan beken banget karena penghuninya ganteng ganteng."
"betewe beneran ya... kosan no 127 isi penghuninya bening bening semua"
"kamu ngga pusing ngadepin cowo ganteng tiap hari?"
Kisah kehidupan Hana yang dikelilingi oleh buj...
"Wuih, awas awas ada manten lewat!" seru Hilda dan Wanda sambil tertawa hingga menggema di seluruh lorong kampus.
"Ih apaan sih malu njir!" seru Hana mendorong pelan mereka berdua. Akhirnya setelah beberapa minggu cuti kuliah, Hana kembali berkuliah setelah melangsungkan pernikahan dengan Dendi.
"Ihh..... cincin nya bagus banget Han, sumpah ya ngiri banget sama lu." Cetus Wanda, "Gimana rasanya jadi istri muda? Hehehe
Hana mengulum senyum seraya merapikan rambut, "Ya... mending kalian nikah aja biar ngerasain hehe."
"Hana!" dari kantin terdengar suara laki-laki memanggil perempuan itu kemudian menghampirinya dengan rasa penuh rindu, "Kangen banget sama lu dek."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ih apaan sih kak kayak udah pisah bertahun tahun aja." Cetus Hana mendorong laki-laki yang ternyata Hafiz, "Umi Abi sehat?"
"Sehat Alhamdulillah." Jawab Hafiz, "Ya emang udah pisah rumah kan kita, lu ngikut mas Dendi di rumah sendiri?"
Hilda dan Wanda menatap satu sama lain kemudian mengibaskan tangan di wajah mereka, "Aduh asli si Hana bisanya bikin temennya ngiri aja. Huh~~"
.
"Gaes, Dendi dateeeeng!!!" seru Yahya yang sedang bermain game di Kost no 127, serta merta seluruh penghuni kost berhambur turun dan bergantian memeluk Dendi.
"Weh apa kabar broooo?" sambut Burhan memeluk Dendi kemudian Januar, Jun, Hendry dan terakhir Yahya.
"Ya ampun makin seger aja tu muka bang, bahagia banget kayaknya abis nikah hahahah." Celetuk Januar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baik bang Alhamdulillah." Jawab Dendi menjabat tangan Burhan dan menepuk pundak kerabat kost nya, "Em.... Kayaknya kurang satu nih, bang Joni mana?"
Jun dan Hendry menatap satu sama lain dengan pandangan sayu, ".... Bang Joni balik ke Amerika." Jawab Hendry, "Kontrak kerjanya udah selesai disini."
Dendi mengangguk pelan merespon jawaban Hendry, "Hm... kok saya baru tau ya, bang Joni ga cerita apa-apa setelah selesai ngurusin nikahan saya."
"Eh... bang Joni ga balik Amerika karena patah hati kan?" tanya Yahya, "Dia kan sempet deket sama... itu tuh temennya Hana, yang sering main kerumah pak RT?"
Jun sontak menutup mulutnya terkejut, "W... Wanda? Eh iya bener kan yang namanya Wanda itu?" ucap Jun memastikan namun semua penghuni kosan terdiam memandang satu sama lain termasuk Dendi.
"Eh... ada nak Dendi toh." Sapa Pak Tirta yang masuk dari samping rumah, "Ini... kenapa pada ngelamun di depan pintu semua deh, diajak duduk si Dendi disuguhin minum gitu loh, Yahya!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh iya Pak!" cetus Yahya kemudian membelah kerumunan penghuni kosan seraya mengajak Dendi duduk di sofa ruang tengah. "Silahkan Den mau minum apa?"
"Nanti ngambil sendiri aja." Jawab Dendi sambil tersenyum kemudian mengajak Pak Tirta mengobrol, "Gimana Pak kabarnya, sehat?"
"Sehat Den, bu istri kemana?" tanya Pak Tirta.
"Lagi kuliah pak hehe." Jawab Dendi, "Eh kalo lagi ada kegiatan silahkan dilanjut loh gaes, jangan sungkan."
Jun Hendry dan Januar kemudian pamit ke lantai atas untuk mengerjakan revisi skripsi sementara Burhan lanjut bermain game bersama Yahya, mereka duduk di karpet yang digelar di lantai.
"Hm... baru berapa bulan 'lulus' dari sini eh udah ada perubahan aja pak." Komentar Dendi, "Kirain baru saya yang 'lulus'.... Ternyata bang Joni juga."
"Iya dia kembali ke Amerika, habis kontrak kerjanya... bukan karena patah hati." Ujar pak Tirta menepuk lutut Dendi sambil terkekeh, "Penghuni kost 127 mah anti patah hati, ya ngga Den? Hehehe"
Dendi ikut tersenyum seraya mengangguk kemudian mengambil segelas minum yang tersedia di depan meja, "Terus... itu saingan saya gimana kabarnya pak?"
"Siapa ya Den?" tanya pak Tirta kemudian teringat, "Oh... yang abangnya Lutfi itu? Dia-"
Belum selesai pak Tirta bicara tiba-tiba pintu depan dibuka dan seseorang mengucapkan salam, "Assalamualaikuuuuuuum bang Burhan maen yoooook!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(yaampun lucu banget mereka di foto ini hahahah~)
"Bang gausah teriak teriak s-"
Dendi termenung melihat sosok yang ternyata Luky dan Lutfi mendatangi Kosan 127dengan perangai yang familiar.
.
.
.
Tiba-tiba mas Dendi-Hana dah nikah aja yak hahaha
maaf yang kaget :p
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
nih waktu nikah, jalan sama flower girl nya ceritanya awkwkwk~