Stop

1.7K 92 0
                                    

"HEI." Sehun mengejar Leera yang ternyata salah masuk kamar, malah masuk kamar Sehun.

"Jangan mendekat, dasar gila." Leera menunjukkan telapak tangannya pada Sehun yang mendekat.

"Gila?" Ujar Sehun datar namun tampak sedikit kesal.

"JANGAN MENDEKAT." Ujar Leera dengan lantang.

"Hm, padahal tadi malam kau sangat menikmati saat aku menyentuhmu ." Ucap Sehun santai tapi sambil smirk membuat Leera kaget seketika.

"Tadi malam?!Apa yang terjadi?" Pikiran Leera terbang ke hal-hal negative.

"Astaga. Kau benar-benar lupa? Tadi malam kau berkata Sehun cepat sehun disitu ouh." Goda Sehun sambil mempraktekkan desahan Leera yang membuat Leera merinding.

"Jangan bercanda." Ujar Leera pura-pura tenang padahal pikiran dia sudah terbang melayang-layang.

"Rupanya kau benar-benar lupa. aku kecewa." Ujar Sehun mengubah raut wajahnya menjadi kecewa.

"Tidak. tidak mungkin aku-" Leera memotong pembicaraannya sendiri karena tak kuat melanjutkannya.

"Kau menyesal? Tenang saja aku akan menikahimu." Dengan santainya Sehun berbicara membuat Leera naik darah.

"YAK!DIAM KAU MESUM."

"Aigo, padahal tadi malam-" ujar Sehun tapi terpotong.

"Jangan bahas lagi tentang tadi malam!"

"Kukira itu sangat berharga bagi wanita." Ujar Sehun menundukkan wajahnya.

"MEMANG." Teriak Leera didepan Sehun hampir saja Sehun kelepasan terawa melihat ekspresi panik Leera.

Dengan santai Sehun keluar kamar dan sampai keluar kamar dia mendengar suara teriakan Leera dan itu membuat Sehun cekikikan karena berhasil mengerjai Leera.

"Aigo, gadis polos." ujar Sehun pelan.

Sehun pergi karena mendapat pesan dari sahabat di korea nya untuk berkumpul, mereka adalah pria tampan yang di gemari banyak wanita.

"Ayolah Kai, jangan telepon aku dulu, aku sedang menyetir." ujar Sehun sambil mengendarai mobil sport merah kesukaannya. Dengan kacamata hitam mengendarai mobil itu dan dengan atap terbuka membuat gadis yang ia lewati saling berbisik.

"Baiklah, di club Lizz meja biasa." Ujar Sehun di gadget-nya.

Dentuman lagu keras terdengar di telinga Sehun saat melangkahkan kakinya di tempat ini, suasana yang memabukkan pun terlihat dari wanita dengan pakaian mini, pria tampan dan ada juga pria hidung belang. Wangi alkohol sepertinya sudah cirikhas tempat ini. membuat yang masuk ke tempat ini melupakan segala masalahnya dan pergi bersenang-senang.

Sudah biasa bagi Sehun dengan pemandangan yang ia lihat dari percumbuan dari lawan jenis maupun sejenis membuat ia muak.

Sehun memutar bola matanya untuk mencari kehadiran sahabatnya,

"Hi, ma boy." Ujar sebuah suara dari depan Sehun membuat Sehun menarik bibir tipisnya.

"Hi, guys." Ujar Sehun kepada empat pria di depannya.

"Ya. Kris hentikan itu dulu." ujar seorang pria cantik dengan mata rusa yang menatap pria jangkung dengan mata tajam yang sedang bercumbu dengan gadis club.

"Sorry, ma gurl. next time i call you again." Ujar pria jangkung itu pada gadis yang sedang di cumbunya.

"Hai brotha, kapan kau sampai?" Ujar pria jangkung bernama Kris itu pada Sehun.

nothing // o.s.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang