Lost My Mind

1.8K 88 3
                                        

Leera POV

Hari ini sangat menyebalkan bagiku, kabar Chanyeol pergi ke jepang, dan juga Kim Jongin pria yang menyebalkan menurutku.

Hidupku sekarang selalu saja di antara pria menyebalkan sebelum dia pergi.

Dia. Kim Jeonmyun. aku masih merasakan kehadirannya di hatiku membuatku merasakan sakit yang mendalam.

Aku tersenyum miris, berdiri di gedung yang merenggut nyawa malaikatku.

Aku merasakan air mata ku mengalir, perlahan memori tentang dia terputar lagi.

"Oppa, aku ingin lolipop itu." ujar anak kecil berumur 11 tahun.

"Nanti kau batuk sayang, oppa tak ingin melihatmu sakit." ujar pria berumur 16 tahun.

"Suho oppa tapi Leera ingin." ujarku masih merengek.

"Bagaimana kalau kita tidur siang bersama? Itu baik bagi kesehatanmu." ujar Jeonmyun Oppa.

"Hm, tidak mau!" Ujarku tapi Jeonmyun oppa malah tersenyum.

"Baiklah kita beli, tapi nanti kita tidur siang ya." ujar Jeonmyun oppa mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku berada di sebuah ruangan serba putih dan di sebelahku ada pria tampan dengan wajah teduhnya, ia memelukku dengan seperti aku akan pergi jika pelukan ini lepas.

aku melihat wajahnya, aku menyukainya.

"Kau sudah bangun?" Ujar pria ini bangun dari tidurnya.

"Hm, Leera sudah segar." aku tersenyum ke arahnya.

"Aku menyukai Oppa." aku memeluk Jeonmyun dengan erat di bawah tubuh besarnya.

"Tentu harus, kau tak boleh membenci Oppamu." Ujar Jeonmyun.

Ingatan itu. ingatan yang paling ingin kulupakan jika saja tak ada kejadian itu, aku mungkin tak akan mencintainya.

Aku terbangun dari lamunanku di atas gedung ini aku terduduk di tepinya merasakan derasnya angin yang menerpa tubuhku.

"Tapi sekarang aku membencimu." gumamku.

Kai POV

Yang benar saja, gadis itu sedari tadi disini selama 5 jam.

Aku mengikuti Leera ke tempat gedung tua ini karena penasaran apa yang di maksud sibuk dengannya.

Tapi yang kulihat hanya seorang gadis rapuh yang sedang menangis di pinggir atap gedung yang berbahaya.

Dia terus maju sampai benar-benar berada di ujung pinggir gedung tua ini.

Di berdiri, dan yang benar saja-

Dia ingin bunuh diri.

"Ya. Kim Leera!" Teriakku sebelum dia jatuh.

"K-kau? Apa yang kau lakukkan disini?" Ujarnya terlihat sangat kaget.

"Harusnya itu yang ku katakan padamu!" Teriakku tak tahan lagi dengan sikap gilanya.

"Jangan ikut campur!" Teriaknya.

"Untuk apa kau melakukkan itu?kau kira setelah kau mati, kau akan tenang?! Jika bunuh diri berarti kau dengan sukarela masuk ke neraka bodoh!" Teriakku kesal.

"Apa yang ku lakukan-" ujarnya lirih terjatuh di lantai.

Aku segera lari ke arahnya dan menariknya menjauh dari pinggiran gedung untuk jaga-jaga jika ia berubah pikiran lagi.

nothing // o.s.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang