Accident

1.9K 112 3
                                    

Leera merasa pagi ini ia harus pulang ke rumah, entah apa tapi perasaannya tak enak bahkan sangat tak enak.

"Hm, terimakasih telah membantuku tapi kurasa sekarang aku harus pulang." Ujar Leera tengah di ruang tamu.

"Ku antar." jawab Chanyeol.

"Tidak terimakasih, aku sudah sangat merepotkanmu." Ucap Leera canggung.

"Ayolah, aku juga tak ada kerjaan di rumah ini. aku akan berterimakasih jika kau menerimanya, disini membosankan." Ujar Chanyeol sedikit merengek membuat lelaki ini sangat manis.

Leera mengangguk setuju dan mereka menaiki motor berdua.

"Kau ingin jatuh? Peganganlah padaku." Tanya Chanyeol menarik tangan Leera untuk memeluknya.

"Tapi-" Leera merasa sangat canggung.

"Demi keselamatan. kau tak mau babak belur sebelum sampai rumahkan?" Akhirnya Leera mengeratkan pelukannya membuat Chanyeol menarik bibirnya menjadi senyuman kecil.

"Kau tau? Aku sangat berterimakasih padamu, saat kabur aku tidak membawa apapun tapi kau menyelamatkanku." sepertinya Leera sudah mulai nyaman didekat Chanyeol buktinya sekarang dia sudah mulai cerewet.

"Aku tahu itu." jawab Chanyeol singkat.

"Bolehkah aku mengenalmu lebih dari ini?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Tentu saja, tapi- aku harus kembali ke Korea besok." Jawab Leera menampakan wajah sedih.

"Korea? Kau masih sekolah?" Tanya Chanyeol di sepanjang jalan.

"Hm, sekolah menengah atas." jawab Leera.

"Kita sama, Kau sekolah dimana?" Tanya Chanyeol.

"Di Seoul Internasional School, ngomong-ngomong kau orang Korea tapi kenapa tinggal di Jepang?" Tanya Leera.

Chanyeol yang menyadari sikap asli Leera yang cerewet hanya tersenyum.

"Aku hanya liburan mengunjungi rumah tua itu. aku tinggal di korea." jawab Chanyeol dan Leera hanya ber-oh ria.

"Kita sudah sampai." ujar Chanyeol membut Leera berhenti untuk bertanya lagi.

"Terimakasih." jawab Leera.

"Kau ingin mampir?" tanya Leera.

"Tidak aku ada urusan." jawab Chanyeol tersenyum dan beraiapa pergi lagi.

"Aku pergi dulu, sampai nanti." Chanyeol melambaikan tangan, mencium pipi Leera secepat kilat dan langsung menancap gas meninggalkan Leera yang terpaku.

"Baiklah, aku harap aku bisa bertemu denganmu lagi Park Chanyeol! Sampai jumpa, terimakasih!" Setelah sadar Leera berteriak pada Chanyeol yang semakin jauh, itu membuat Chanyeol tersenyum di balik helmnya.

Leera tersenyum menyentuh pipi kanannya dengan lembut.

Leera berjalan ke dalam rumah dengan senyuman yang masih ada di wajahnya.

"Shin Ahjumma, umma dimana?" Tanya Leera pada bibi yang membukakan pintu untuknya.

"Nyonya pergi ke rumah duka nona." jawab shin Ahjumma.

"Siapa yang meninggal?" Tanya Leera polos.

"Nona tidak tahu? Tuan muda meninggal dunia, dia terjun dari gedung." jawaban Shin Ahjumma membuat Leera membeku, jiwanya hilang dengan kalimat itu.

Leera melotot dengan mulut yang di tutup oleh telapak tangannya, dia bingung harus melakukan apa. Air matanya menerobos untuk keluar dengan cepat.

nothing // o.s.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang