Kai's Flashback

1.7K 87 3
                                    

FLASHBACK ON

Sehun tertidur di kamarnya namun beberapa saat kemudian Leera muncul dan duduk di pinggir kasur Sehun.

Leera mengelus pelan rambut Sehun dan perlahan air matanya turun setelah senyumannya mengembang.

"Maaf telah masuk ke dalam hidupmu."

Hanya kata maaflah yang terus Leera ucapkan pada Sehun.

"Sekarang aku akan pergi dan tidak mengganggumu lagi." lirihnya.

***

"Leera, besok aku akan membawamu ke Sydney." ujar Kai dibalas anggukan oleh Leera.

"Aku sangat berterimakasih padamu Kai, tapi aku tidak ingin merepotkanmu." balas Leera lemah.

"Kau tidak merepotkanku, aku mencintaimu." ujar Kai lembut.

"Tidak Kai, aku tak pantas untukmu." sergahnya.

"Kau lebih dari pantas untukku." Tambah Kai.

"Dengarkan aku, aku hamil anak Sehun dan kau yang bertanggung jawab. Aku sudah bekas, Kai." ujar Leera lirih.

"Bisakah kau berhenti bicara begitu? Itu menyakitkan bagiku." jawab Kai.

"Tapi itu kenyataan."

Kai mengelus rambut Leera pelan.

"Jangan tinggalkan aku." ujar Kai lembut.

Leera memeluk Kai erat sesekali terdengar suara isaknya.

"Maafkan aku." gumam Leera.

Keeesokan pagi, Kai menerjabkan kedua matanya setelah sinar matahari menusuknya.

Senyuman di bibir Kai terus ada, memikirkan Leera membuatnya terus tersenyum. bagaimana tidak? Dia akan pergi ke Sydney dan menikah bersama Leera disana. Bayangan itu membuat Kai tersenyum bahagia.

Perlahan kaki Kai membawanya melihat pujaan hatinya, dan pergi ke kamar Leera walaupun ia belum mandi tapi semangat itu membawanya kesana.

Dan membuka kenop pintu kamar Leera yang ia sediakan.

"Pagi." ujar Kai namun bisa dilihat bahwa kamar itu sepi dan rapih.

Senyuman Kai perlahan pudar.

"Leera." lirihnya.

Kamar ini kosong, tak ada penghuninya. Dia pergi.

"Tidak bisakah kau memberiku kesempatan?" Ujar Kai sedih.

Dengan lemah Kai berjalan masuk, hatinya bercampur aduk.

Kai memeriksa semuanya, baju Leera benar-benar hilang dan tak lama kemudian Kai melihat secarik surat di atas kasur itu.

'Saat kau membaca ini, bisa kupastikan aku sudah tak ada. Jangan sedih aku selalu ada untukmu tapi tidak sekarang. Kau pasti sangat kesal padaku yang tak tahu terimakasih. tenang, setelah aku sukses pasti aku akan membalas semua kebaikannu. Terimakasih telah selalu ada buatku, Kai. Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika kau tak ada. Terus tersenyum dan pasti kau akan dapat yang lebih baik dariku. Aku akan selalu mendoakanmu. Dan jangan beritahu Sehun tentang semua ini, itu permohonan terakhirku. -Leera'

Ada rasa kesal dan sedih menjadi satu membuat air mata yang masih tersegel segera terlepas dari tempatnya dan mengalir dengan pelan namun pasti.

FLASHBACK OFF

Kai kembali menatap Sehun tapi Kai sedikit kesal menatap Sehun sekarang.

"Jadi semua sudah ku jelaskan, dan asal kau tahu. Leera terlalu baik untuk seorang bajingan sepertimu. oh, kita sama." ujar Kai dengan nada sedikit tinggi.

"Kau benar." ujar Sehun.

"Jadi malam itu, bukan Ashlyn tapi-

"Leera." Tambah Kai kesal.

"Untung saja aku masih menganggapmu sahabat jika tidak sudah kupastikan kau mati di tanganku." ujar Kai dingin sedangkan Sehun masih diam seribu bahasa.

"Kai, apa kau tahu dimana Leera?" Tanya Sehun.

"Tidak, dan kuharap kau tidak mencarinya dan menghancurkan hidupnya lagi." Ujar Kai dengan dingin.

"Kau benar, sebaiknya aku tak menghancurkannya lagi." Sehun tersenyum miris.

"Aku pergi." ujar Kai dingin dan beranjak dengan kasar.

Sehun diam. Masih mencerna apa yang terjadi.

"Seharusnya kau tak mencintaiku dulu, Kim Leera." ujar Sehun lirih.

Sehun merasa bersalah 1000 kali lipat lagi sekarang, dan memutuskan untuk diam.

"Bahkan aku juga ingin membunuh diiku sendiri karena menyia-nyiakan dia, Kai." Sehun terus berkata-kata walaupun ia sadar semuanya sudah terlambat untuk disesali.

Tiba-tiba ponsel Sehun bergetar dan menampilkan nama 'Ayah' dilayarnya.

"Halo?" Ujar Sehun lirih.

"KENAPA KAU TIDAK INGIN MENEMUIKU?" Ocehan sang ayah membuat Sehun kesal.

"Untuk apa aku menemuimu?" Tanya Sehun geram.

"Dasar anak kurang ajar. Kau harus menemui calon istrimu." ujar Tuan. Oh tegas.

"Sudah kubilang. aku tak ingin menikah dengan wanita yang kau jodohkan itu." ujar Sehun geram dan langsung menutup teleponnya.

Tak lama pesan masuk ke ponsel Sehun.

'Datang ke restoran ayah dengan formal jam 7 malam atau akan ayah blokir semua fasilitasmu.' -AYAH

"Sial." geram Sehun.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam tapi Oh Sehun masih berkutat di dalam mobilnya padahal dia sudah di depan restoran ayahnya.

'Sekarang juga kesini atau kau akan menyesal.' -AYAH

Sebenarnya Sehun telah memutuskan untuk menghukum dirinya dengan sendiri seumur hidup tapi ayahnya menghalanginya untuk melakukan itu.

"Maaf Leera-ya." Ujar sehun lirih.

Sehun akhirnya menjalankan mobilnya pergi dari restoran itu.

'Kau benar-benar menantangku.' -AYAH

Lagi-lagi pesan dari ayahnya membuat Sehun geram.

Sehun memakirkan mobilnya di halaman rumahnya dan berjalan masuk.

Tapi setelah membuka pintu rumahnya, Sehun melihat Ayah dan Ibunya berdiri di hadapannya.

Segera wajah dingin itu muncul, Sehun mengubah wajahnya sedingin es.

"Ada apa lagi?" Tanya Sehun dingin.

"Temui dia di ruang makan." ujar Ayah Sehun tegas.

Sehun akhirnya pasrah dan berjalan menyusul ayahnya ke ruang makan.

Perlahan wajah Sehun berubah.

"Leera."

TBC

GIMANA?!?!?!
DI TUNGGU REVOMENT-NYA YAP

READERS GOMAWOOO.

COMMENT TENTANG FF NYA YAP

CHAERA TAU INI PENDEK MIAN.

LOP U

nothing // o.s.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang