BAB 15 BOB DALAM KESULITAN

87 21 0
                                    

Bob bersepeda pulang seorang diri, setelah berpisah dari Pete tadi. Ia tidak sadar bahwa di belakangnya ada mobil pick up tertutup membuntuti. Tapi ketika memasuki ruas jalan yang tidak ada rumah di pinggirnya, mobil itu menyusul lalu berhenti agak di depannya. Seorang remaja bergegas turun.

"Bob!" seru remaja itu.

Bob terkejut. lalu cepat-cepat mengerem. Tennyata remaja yang turun dari mobil yang menyusul itu Harry. Ia nampak gugup sekali. Bob turun dari sepedanya, lalu menuntunnya mendekati Harry.

"Kenapa kau, Harry? Ada bahaya?"

Seorang laki-laki bertubuh kecil sigap meloncat turun dari bagian belakang mobil.

"Kau yang akan mengalami bahaya jika tidak mau patuh," geram laki-laki itu. "Jangan coba-coba lari!"

"Maaf Bob!" Tampang Harry nampak kecut. "Aku dipaksa mencegatmu. Ibuku mereka kurung di rumah."

"Sudah, jangan banyak bicara lagi," sergah laki-laki tadi. Pada Bob ia membentak, "Kemarikan sepedamu, dan kau sendiri masuk. Ayo, cepat!" Bob celingukan sebentar. Jalan saat itu sepi. Tidak ada orang yang bisa dimintai tolong. Lagi juga tidak ada gunanya. Lagi pula ia tidak bisa lari cepat, karena kakinya pernah patah dulu.

Laki-laki bertubuh kecil itu merampas sepeda dari tangannya sambil menolakkannya dengan sikap tidak sabar ke arah mobil.

"Ayo, masuk!" bentaknya. "Kau juga, Harry!"

Bob naik ke bagian belakang mobil, disusul oleh Harry. Laki-laki tadi menaikkan sepeda Bob ke situ pula. Pintu belakang ditutup lalu dikunci. kedua remaja itu kini terkurung di tempat gelap.

"Mereka tadi berjanji takkan menyakiti kita, Bob," kata Harry dengan suara lirih. "Mereka cuma meminta keterangan - tentang weker serta pesan-pesan itu. Tapi tidak cukup banyak yang bisa kukatakan.

Karenanya mereka lantas memutuskan untuk memperobehnya dari satu di antara kalian. Sedari tadi mereka mengamat-amati kompleks penimbunan barang bekas, menunggu kesempatan baik untuk menyergap salah seorang dari kalian bertiga."

"Tapi siapa mereka itu?" tanya Bob, sementara mobil tempat mereka disandera berjalan tergoyang-goyang ke salah satu tujuan yang tidak mereka ketahui.

"Satu dari mereka Mr. Jeeters. Kecuali dia masih ada dua orang lagi. Yang satu jangkung, bernama Carlos. Sedang yang ketiga orang yang kaulihat tadi namanya Jerry. Ia dulunya joki."

"Carlos dan Gerald!" kata Bob kaget. "Mereka itulah yang didatangi Pete dan Jupiter kemarin siang. Dari Carlos itu Jupiter berhasil merampas salah satu kertas pesan, walau cuma sepotong. Potongan sisanya masih ada padanya!"

"Ya - dan itu yang menyebabkan kau diculik, Mereka ingin tahu maksud pesan itu," keluh Harry. "Mereka mencari sesuatu yang berharga dan bertekad untuk menemukannya. Menurut dugaan mereka, pasti kita ada petunjuk tentang tempat barang itu disembunyikan!"

"Andaikan itu benar, yang jelas kita tidak mengetahui bagaimana bunyi petunjuk itu," jawab Bob. "Tapi Jupe tadi mengatakan bahwa ia yakin misteri ini menyangkut sesuatu yang berharga"

"Carlos dan Jerry mendatangi Mr. Jeeters tadi sore. Lama sekali mereka berbicara bertiga. Kemudian tahu-tahu aku dicekal lalu dipaksa menceritakan segala-galanya yang kuketahui.Wah

- maaf sekali, Bob, tapi aku terpaksa. Habis, mereka mengancamku. Kata mereka jika aku tidak mau membantu, ibuku akan menjadi korban." "Jangan kaupersalahkan dirimu, karena memang tidak ada jalan lain," kata Bob. "Katamu tadi, ibumu dikurung oleh mereka?"

"Ya, di rumah Mr. Hadley - maksudku, Mr. Clock. Mereka tadi juga menyebut-nyebutnya dengan nama Mr. Clock. Aku menguping pembicaraan mereka. Dari situ kuketahui bahwa Mr. Jeeters memang sengaja mondok di rumah itu karena hendak mencari tempat penyembunyian barang tertentu. Kau nanti harus mengatakan segalanya yang kauketahui, ya - supaya kita dibebaskan lagi dan ibuku tidak apa- apa. Berjanji ya, Bob!"

(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang