"Betul," kata Hugenay. "Ini memang aku, Hugenay, yang menyibukkan polisi di tiga benua. Masa kau menyangka aku mau membiarkan manusia- manusia dungu seperti mereka ini mengalahkan aku?"
Mr. Jeeters dan begitu pula kedua temannya kelihatannya mengenal nama yang disebut, karena mereka langsung nampak kecut dan gugup. Tapi ketiganya tetap membisu, menunggu perkembangan selanjutnya. "Tapi -" kata Jupiter tergagap, "Mereka tadi kan berhasil meninggalkan Anda di tengah keramaian lalu lintas jalan bebas hambatan! Anda tidak mungkin masih bisa membuntuti terus!"
"Aku sudah berjaga-jaga menghadapi kemungkinan itu," kata Hugenay dengan santai. Ia menghampiri Jupiter lalu merogoh kantung jaket remaja itu. Dikeluarkannya sebuah benda berbentuk kecil dan pipih. "Ini alat isyarat elektronik," katanya sambil mengacungkan benda itu. "Tanpa kausadari, aku tadi memasukkannya ke kantungmu. Dalam mobilku ada pesawat penerima yang disetel ke gelombang yang dipancarkan. Aku tinggal mengikuti bunyinya. Bahkan di tengah lalu lintas ramai tadi aku masih bisa mengikuti. Aku juga tahu kapan truk membelok. Aku memang memerlukan beberapa menit untuk mengikuti jejak bunyi sampai ke garasi ini. Tapi begitu sudah kutemukan, aku tinggal mengerahkan pembantu-pembantuku untuk beraksi."
"Mr. Hugenay!" seru Bob yang masib terikat ke kursi dan yang menatap orang Prancis itu sejak saat masuk tadi. "Jadi Anda yang mengejar kami kemarin lalu mengambil weker itu?!"
"Aku mengaku bersalah," jawab Hugenay sambil membungkukkan badannya sedikit. "Tapi aku tidak berniat jahat. Aku - katakanlah hanya ingin menolong kalian mencari! Tapi sekarang bukan waktunya untuk mengobrol, walau senang juga rasanya berjumpa lagi dengan kenalan lama, Ia berpaling pada kedua polisi yang masuk dengan tiba-tiba tadi. "Borgol ketiga orang ini ke tiang sana."
Di tengah garasi ada tiang besi yang merupakan penunjang atap. Mr. Jeeters, Jerry dan Carlos yang gentar menghadapi pistol yang dipegang polisi berdiri membelakangi tiang itu, sementara seorang polisi memborgol pergelangan tangan mereka. Pergelangan kanan masing- masing diborgolkan ke pergelangan tangan kiri teman yang di sebelah, sehingga ketika polisi selesai, ketiga penjahat itu membentuk lingkaran membelakangi tiang. Mereka tidak bisa ke mana-mana lagi.
"Bagus," kata Hugenay. "Sekarang kita lanjutkan urusan kita."
"Tunggu dulu, Hugenay." Orang yang berbicara itu Mr. Jeeters, dengan suara diramah-ramahkan. "Kenapa kita tidak bergabung saja? Jika kita bersama-sama, mungkin barang itu akan bisa lebih cepat ditemukan." "Aku sudah tahu semua yang kauketahui," kata Hugenay mengentengkan. "Kau mencoba menduluiku, dan untuk itu kau harus menderita. Lagi pula, seperti kaulihat sendiri sekarang, aku bekerja sama dengan polisi. Coba bebaskan dulu para remaja itu," katanya pada kedua polisi yang menyertainya, "dan setelah ini kita pergi ke kamar perpustakaan Bert Clock"
Beberapa saat kemudian mereka berenam sudah duduk dalam mobil besar berwarna hitam yang bergerak menyusur jalan-jalan di Hollywood dengan kecepatan biasa.
Hugenay tertawa sendiri.
"Kau pasti sudah tak mengira akan melihatku lagi," katanya pada Jupiter yang duduk di sampingnya.
"Memang," kata Jupiter terus-terang. "Apalagi setelah polisi tahu-tahu mendobrak masuk lewat jendela. Aku sama sekali tak menduga bahwa Anda bekerja sama dengan polisi."
Hugenay tertawa lagi. Rupanya ada sesuatu yang menyebabkan ia geli. "Polisi?" katanya. "Aku cuma menyewa dua setel pakaian seragam polisi di di toko penyewaan kostum - dan dengan seketika aku punya pembantu dua orang polisi. Jangan terlalu cepat percaya pada apa yang kaulihat, Nak!"
Jupiter terkejut. Ternyata ia tertipu - persis seperti yang dialami Carlos beserta kedua kawannya. Mau tidak mau, ia semakin mengagumi Hugenay.
![](https://img.wattpad.com/cover/253073427-288-k268801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERIT
خيال علميsiapa yang mempunyai ide gila membuat bunyi jam menjadi suara wanita menjerit? Alih-alih dengungan lembut, bunyi nyaring itu membuat jantung hampir berhenti. jam yang terlalu mencolok dan aneh untuk sekedar jam Text asli by Robert Arthur Illustrat...