BAB 20 PERKEMBANGAN TAK TERDUGA

85 19 0
                                    

Kamar perpustakaan Bert Clock berantakan. Kelihatannya seperti ada bom meledak di situ. Atau ada regu pembongkar yang hendak merobohkan rumah itu. Kesan kedua lebih sesuai dengan kenyataan.

Anak buah Hugenay memang habis mengobrak-abrik kamar itu. Mereka beraksi dengan pahat, bor, kapak, dan linggis.

Mula-mula mereka menurunkan buku-buku rak dan menumpukkan semuanya di lantai. Lukisan-lukisan serta cermin diturunkan pula. Setelah itu mereka mulai membongkar dinding dengan cara diperhitungkan. Setiap jengkal diperiksa, kalau-kalau ada rongga di belakang lapisan dinding, Beberapa rak juga dicopot untuk mencari pintu atau lemari tersembunyi. Mereka juga mencoba mendobrak langit-langit. Ternyata itu lapisan semen semata-mata.

Segala usaha yang dilakukan sia-sia. Sama sekali tak dijumpai sesuatu yang bisa dianggap tempat penyembunyian rahasia.

Hugenay nampak marah, di samping kecewa.

"Yah-ternyata kita gagal," katanya."Bert Clock menyembunyikan benda tak dikenal itu dengan begitu baik, sampai aku pun tak berhasil menemukan. Tak kusangka ini bisa terjadi padaku."

"Apakah itu berarti Anda tidak bisa membuktikan bahwa ayah Harry sebenarnya tidak bersalah?" tanya Jupiter.

"Betul, apabila lukisan-lukisan curian itu tidak ditemukan," jawab Hugenay. "Dan seperti kau lihat sendiri, kita tidak berhasil! Kita gagal- kecuali jika kau mendapat akal baru lagi."

Jupiter mencubit-cubit bibimya. Ada gagasan baru terbayang.

"Mr. Hugenay - weker itu memang sudah musnah, tapi teriakan Bert Clock kan tidak,"

"Apa maksudmu dengan kata-kata itu?" tanya Hugenay.

"Ada orang bernama Gerald Watson yang memilki koleksi rekaman semua acara Bert Clock yang termasuk serial Jeritan di Tengah Malam. Masing-masing acara diawali dengan jeritan. Mungkin jeritan dan weker itu berasal dan salah satu acara tersebut. Jika benar begitu dan kita bisa meminjam rekamannya beserta alat pemutar dan Mr. Watson. Kita sama sekali tidak perlu weker!"

"Cepat - kautelepon orang itu. Jangan buang-buang waktu lagi!"

Jupiter bengegas menelepon Mr. Watson. Orang itu pada mulanya hanya bisa heran mendengar pertanyaan yang baginya begitu aneh. Tapi ia dengan segera mengenali jeritan mana yang dimaksudkan oleh Jupiter. "Ya, aku tahu jeritan mana yang kaumaksudkan itu," katanya. "Wah - jeritan itu dari sebuah film tua, yang dibuat sekitar dua puluh tahun yang lewat. Itu yang membuat nama Bert kemudian menanjak. Ya - tentu saja aku memiliki rekamannya. Dengan senang hati kupinjamkan beserta alat pemutarnya, asal kemudian kau ceritakan misteri apa yang sebetulnya bersangkutan dengannya."

Jupiter berjanji. Dikatakannya bahwa sebentar lagi akan ada orang datang mengambil. Selesai menelepon, ia kembali ke kamar perpustakaan. Temyata mereka yang tadi menunggu di dapur datang untuk melihat perkembangan. Mereka kaget ketika melihat keadaan kamar itu.

"Aduh, Jupe - habis kau obrak-abrik kamar itu" kata Bob. "Lalu ada yang kalian temukan?"

"Belum ada," kata Jupiter mengaku.

"Wah - kelihatannya kalian seperti hendak meruntuhkan rumah ini!" seru Mrs. Smith. Takkan kuberi ijin tadi jika aku tahu bahwa kalian akan berbuat sampai begini!"

"Kami mencari-cari bukti yang akan menunjukkan bahwa suami Anda tidak bersalah," kata Hugenay padanya. "Apakah Anda menyuruh kami berhenti sebelum bukti itu ketemu?"

"Tidak, tidak, bukan begitu maksud saya," kata Mrs. Smith gugup "Jika Anda bisa membuktikan ia tak bersalah, kurasa kerusakan yang bagaimanapun bukan apa-apa bagiku."

(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang