"Kenapa Bob dan Harry belum muncul-muncul juga, ya?" kata Pete pada Jupiter yang saat itu sedang duduk menghadapi mejanya di Markas Trio Detektif. Penyelidik Pertama itu sedang meneliti pesan Mr. Clock yang dititipkan pada Mr. Watson. Karena ia diam saja, Pete menyambung, "Kulihat sebentar ke luar, mungkin sementara ini mereka datang."
Ia pergi ke pojok ruangan, di mana terdapat sepotong pipa tungku yang langsung menjulur ke bawah dari atap. Oleh Jupiter pipa itu disulap menjadi periskop yang diberinya nama Serbalihat, Trailer yang dijadikan Markas Trio Detektif dikelilingi timbunan barang bekas yang bertumpuk-tumpuk sampai setinggi atap. Karenanya diperlukan periskop untuk bisa melihat ke sekeliling.
Pete mengintip sebentar ke luar lewat alat peneropong itu. "Nah, itu mobil Harry datang," katanya.
Beberapa saat kemudian terdengar bunyi ketukan pada tingkap yang merupakan ujung Lorong Dua. Pete membukakannya. Bob dan Harry muncul dan bawah, masuk ke ruangan kantor. Keduanya nampak agak capek.
"Kalian berhasil memperoleh pesan itu?" tanya Jupiter.
"Kalau memperolehnya memang berhasil," jawab Bob. "Tapi kalau soal mengerti maksudnya, itu soal lain!"
"Coba kulihat sebentar," kata Jupiter. "Dan mana weker kita?"
"Tidak ada lagi." Tampang Bob nampak tidak enak. Jupiter menatapnya dengan tajam.
"Kenapa sampai bisa hilang?"
"Dicuri orang!" kata Harry dengan cepat. "Dan dalam mobil, sewaktu diparkir di kantor polisi."
"Apa yang kalian lakukan di situ?" tanya Pete heran. "Kami ditahan karena ngebut," kata Harry menjelaskan.
"Ketika sedang di daerah bukit, tahu-tahu ada yang mengejar kami -" Bergantian dengan Bob, diceritakannya pengalaman yang mereka alami di bukit-bukit pegunungan Santa Monica.
"Akhirnya Chief Reynolds mengizinkan kami pergi." kata Bob mengakhiri kisah itu. "Katanya ia tidak tahu dalam petualangan macam mana lagi kita sekarang terlibat - tapi juga rupanya begitu penting sampai ada orang mengejar kami. Sebaiknya urusan itu kita serahkan saja untuk ditangani polisi."
"Menurutku polisi takkan tertarik pada apa yang kita ketahui sampai sejauh ini," kata Jupiter. "Kurasa mereka pasti cenderung menganggapnya lelucon belaka. Kami tadi juga menjumpai kesulitan." Diceritakannya urusan yang dialaminya bersama Pete, menghadapi Canlos serta laki-laki bertubuh kecil, yang menurut Jupiter kelihatannya seperti joki. Atau bekas joki.
"Jadi ternyata ada orang lain yang juga tertarik pada weker serta pesan-pesan itu," katanya. Weker itu mungkin dicuri orang yang sebelumnya mengejar kalian. Ketika ia melihat kalian dibawa ke kantor polisi, ia mengikuti dari belakang lalu mengambil weker itu dan dalam mobil."
"Tapi siapakah yang mungkin tahu-menahu tentang weker aneh serta pesan-pesan itu?" tanya Bob. "ltulah yang tidak kumengerti."
"Yah, kita tahu bahwa Mr. Jeeters tahu tentang weker itu." kata Jupiter. "Ada kemungkinan itu kemudian dikatakannya pada orang lain. Lalu masih ada pula Cados serta Gerald Cramer. Sebelum kami menyadari bahwa laki-laki kecil itu sebenarnya bukan Gerald yang kita cari, kami sudah menceritakan hampir segala-galanya pada mereka. Jadi ada sejumlah orang yang cukup banyak mengetahui tentang kegiatan kita."
"Sudah terlalu banyak, kalau menurut pendapatku! kata Pete menggerutu. "He, Jupe - apakah pesan yang didapat Bob juga seedan yang ada pada kita?"
Jupiter membentangkan kertas berisi pesan yang sudah diserahkan Bob padanya.
"Sama-sama tidak bisa dimengerti," katanya. "Tapi baiklah kita pelajari bersama-sama, mungkin nanti ketahuan juga maunya! Tapi sebelumnya coba kausampaikan dulu laporan lengkap, Bob - tentang perjumpaan kalian dengan Mr. King dan dengan wanita yang bernama Miss Imogene Taylor."
KAMU SEDANG MEMBACA
(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERIT
Bilim Kurgusiapa yang mempunyai ide gila membuat bunyi jam menjadi suara wanita menjerit? Alih-alih dengungan lembut, bunyi nyaring itu membuat jantung hampir berhenti. jam yang terlalu mencolok dan aneh untuk sekedar jam Text asli by Robert Arthur Illustrat...