Jam itu menjerit.
Bunyinya seperti wanita yang berteriak karena sangat ketakutan. Mulainya bernada rendah. Tapi kemudian meninggi. Akhirnya melengking. Telinga Jupiter sampai sakit karenanya. Remaja itu merinding. Suara itu benar-benar menimbulkan rasa ngeri.
Padahal jam itu biasa saja wujudnya Sebuah weker listrik model lama. Jupiter tadi mencolokkan stekernya ke tempat sambungan listrik, karena ingin tahu apakah masih jalan atau tidak. Tahu-tahu terdengar suara menjerit itu!
Jupiter menyambar kabel. Steker jam itu dicabutnya dari tempat sambungan listrik. Seketika itu juga jeritan terhenti. Jupiter menghembuskan napas lega. Ia benar-benar kaget tadi, mendengar bunyi weker yang mirip jeritan.
Di belakangnya terdengar langkah berlari-lari menghampiri. Sesaat kemudian Bob Andrews dan Pete Crenshaw sudah berdiri di samping Jupiter, napas keduanya tersengal-sengal. Mereka rupanya bergegas- gegas datang, meninggalkan pekerjaan yang sedang dilakukan di pekarangan depan, tempat penjualbelian barang-barang bekas yang merupakan usaha paman dan bibi Jupiter.
"Astaga - suara apa itu tadi?" tanya Bob.
"Kau yang berteriak, Jupe ? Pete memperhatikan Jupiter dengan sikap cemas.
Jupiter menggeleng.
"Coba kalian dengarkan ini," katanya. "Ada sesuatu yang agak aneh." Sambil berkata begitu dicolokkannya sekali lagi steker tadi ke tempat sambungan listrik. Sekali lagi terdengar suara jeritan seram. Jupiter mencabut steker - dan jeritan langsung terhenti.
"Wow!" kata Pete. Itu yang kaumaksudkan dengan agak aneh? Jam menjerit - hanya agak aneh katamu?
"Aku ingin tahu, bagaimana komentarnya jika tahu-tahu jam ini memperoleh sayap lalu terbang?" kata Bob sambil nyengir. "Mungkin baru saat itu ia menganggapnya cukup aneh. Kalau untukku, jam yang menjerit anehnya sudah tidak tertolong lagi. Bisa kubilang sudah hampir yang paling aneh di antara hal-hal aneh yang pernah kujumpai!"
Jupiter tidak mempedulikan komentar-komentar kedua sahabatnye. Ia sibuk meneliti jam yang berbunyi aneh itu. Ia membalik-balik benda itu. "Ah!" katanya kemudian. Dan nada suaranya terdengar bahwa ia puas. "Apanya yang ah?" tanya Pete.
Tuas kecil yang menyebabkan weker ini berbunyi temyata berada pada posisi hidup," kata Jupiter. "Coba sekarang kuhidupkan lagi, sementara tuas kugeser ke posisi mati."
Steker dimasukkan lagi ke sambungan listrik. Jarum detik nampak bergerak, disertai bunyi desuman lembut. Tapi cuma itu saja. Tidak ada bunyi lain.
"Kita lihat sekarang apa yang terjadi, jika tuas ini kugeser lagi ke posisi hidup." Jupiter melakukan apa yang dikatakan olehnya. Seketika itu juga terdengar jeritan melengking. Jupiter cepat-cepat menggeser tuas kecil ke posisi mati.
"Nah, bagian pertama dari misteri sudah berhasil kita pecahkan. Weker ini berbunyi dengan suara jeritan, dan bukan berdering seperti biasa." "Misteri?" tanya Pete heran. "Misteri mana yang sudah berhasil kita pecahkan bagian pertamanya?"
"Maksud Jupe, weker yang menjerit kan merupakan misteri," kata Bob berusaha menjelaskan. "Dan ia sudah berhasil mengetahui, apa sebabnya bisa menjerit"
"Bukan apa sebabnya, tapi hanya kapan jeritan terdengar," kata Jupiter membetulkan, "Weker ini menjerit apabila tuas berada pada posisi hidup. Sedang apa sebabnya, merupakan misteri yang menurut perasaanku pasti menarik untuk diselidiki."
"Diselidiki? Apa maksudmu?" tanya Pete. Bagaimana caranya menyelidiki jam? Kita ajukan pertanyaan-pertanyaan gencar untuk menyudutkan, sempai akhirnya benda ini mengaku?"
"Jam yang menjerit dan tidak berdering seperti umumnya, jelas merupakan hal yang misterius," jawab Jupiter. "Sedang semboyan kita – semboyan Trio Detektif –"
KAMU SEDANG MEMBACA
(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERIT
Ciencia Ficciónsiapa yang mempunyai ide gila membuat bunyi jam menjadi suara wanita menjerit? Alih-alih dengungan lembut, bunyi nyaring itu membuat jantung hampir berhenti. jam yang terlalu mencolok dan aneh untuk sekedar jam Text asli by Robert Arthur Illustrat...