Bob sarapan dengan terburu-buru. Ia hendak pergi ke Jones Salvage Yard, seperti sudah disepakatkan bersama kemarin sebelum berpisah. Tapi tahu-tahu telepon berdering. Miss Bennett, pengawas perpustakaan di mana Bob kadang-kadang membantu, menanyakan apakah ia punya waktu untuk datang. Banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan di perpustakaan, kata Miss Bennett.
Bob tidak bisa menolak, walau ia sebenarnya ngin ikut hadir di markas untuk mencoba menguraikan teka-teki yang terkandung dalam pesan- pesan Bert Clock bersama Jupiter dan Pete.
Tapi ia juga tidak mau mengecewakan Miss Bennett. Akhirnya ia mengatakan bahwa ia akan segera datang.
Miss Bennett menyambut kedatangannya dengan perasaan lega, karena pembantunya yang tetap hari itu tidak masuk. Bob langsung sibuk, sampai saat makan siang. Miss Bennett bertanya, apakah ia masih bisa terus menbantu. Bob memang ringan tangan. Ia tidak sampai hati menolak. Ia cepat-cepat makan roti sandwich yang dibekalkan ibunya agar masih tersisa waktu baginya sendiri untuk mengadakan penyelidikan.
Secara untung-untungan ia memutuskan untuk mencari-cari keterangan mengenai badai, karena itu disebut-sebut dalam kalimat awal pesan misterius yang pertama. Dibacanya ulasan yang agak panjang dalam ensikiopedi.
Ditemukannya suatu fakta di situ yang langsung menimbulkan semangat.
Fakta itu cepat-cepat dicatat. Setelah itu ia berpindah menyimak keterangan mengenai hal memanah. Perhatiannya khusus pada pemanah Inggris kuno. Di situ ia kembali menemukan fakta yang menyebabkan ia ingin bersorak rasanya. Tapi keinginan itu ditahan olehnya. Setelah itu ia berpindah ke samudra. Tapi mengenai itu tidak dijumpai sesuatu yang mungkin bisa dipakai. Sementara itu waktu istirahat makan siang sudah habis. Ia melanjutkan kesibukannya lagi membantu Miss Bennett. Ia ingin cepat-cepat pergi ke markas untuk menyampaikan fakta-fakta yang berhasil ditemukannya pada Pete dan Jupiter.
Tapi pekerjaan di perpustakaan masih banyak yang perlu diselesaikan. Ketika sudah pukul lima sore barulah Miss Bennett mengatakan bahwa ia boleh pulang, tanpa lupa mengucapkan terima kasih atas bantuannya.
Bob tidak menunggu lama-lama lagi. Disambarnya sepedanya lalu dikayuhnya dengan cepat ke Jones Salvage Yard. Sesampai di tempat itu ditemukannya Jupiter dan Pete sedang sibuk bekerja. Dengan tampang Iesu kedua remaja itu menumpukkan barang-barang bekas dengan rapi di bagian belakang pondok yang dipergunakan sebagai kantor perusahaan.
"Sepanjang hari tadi kami bekerja terus" keluh Jupiter ketika Bob turun dari sepedanya. "Pagi tadi Paman Titus pulang membawa barang satu truk penuh. Lalu kami disuruh Bibi Mathilda menyortir barang- barang itu, sampai sekarang. Hari ini Hans dan Konrad tidak masuk. Jadi kami tidak sempat melanjutkan pengusutan sama sekali."
"Ada kabar dan Harry?" tanya Bob.
"Ia tadi menelepon. Katanya, ia didesak Mr. Jeeters untuk mengatakan apa saja yang dilakukan olehnya bersama kita kemarin. Karena takut diancam, Harry lalu bercerita bahwa kita kemarin disibukkan oleh pesan-pesan edan yang tidak keruan artinya. Harry juga mengatakan pada Mr. Jeeters tentang weker yang dicuri orang. Mr. Jeeters marah sekali ketika mendengar itu."
"Rupanya Mr. Jeeters mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui," kata Bob. "Mungkin kita juga akan bisa tahu apabila sudah berhasil menguraikan teka-teki pesan-pesan itu. Itu kalau memang bisa! He, Jupe - aku tadi -"
"Jupiter!"
Suara Mrs. Jones yang nyaring tidak mungkin tidak terdengar.
"Ayo - jangan. santai saja, kau kan belum selesai! Bob Andrews! Untung kau datang. Tolong catatkan semua barang yang baru dibeli Titus, ya!
Tapi yang rapi - aku akan menyiapkan makan malam!"
Bibi Mathilda datang lalu menyodorkan sebuah buku catatan yang besar ke tangan Bob. Buku itu berisi catatan barang-barang yang ada di Jones Salvage Yard.
KAMU SEDANG MEMBACA
(10) TRIO DETECTIF : MISTERI JAM MENJERIT
Bilim Kurgusiapa yang mempunyai ide gila membuat bunyi jam menjadi suara wanita menjerit? Alih-alih dengungan lembut, bunyi nyaring itu membuat jantung hampir berhenti. jam yang terlalu mencolok dan aneh untuk sekedar jam Text asli by Robert Arthur Illustrat...