Kesal

1.2K 81 0
                                    

Anta menemani Aby ke RS. Karena hari ini Anta off,jadi dia bisa menemani Aby dikamar mamanya. Mbok Ima pulang diantar Sasa.

Anta duduk santai disofa sambil membaca bukunya,sedangkan Aby duduk dekat mama yang sedang terlelap.

"By...duduk sini By. Badanmu pegel nanti" panggil Anta. Aby menoleh sekilas. Ia menghampiri suaminya dan duduk disebelahnya dengan canggung.

"Tidur aja By! Aku jaga mama." Bisik Anta menarik Aby agar bersandar padanya. Aby masih saja canggung menerima perlakuan Anta.
"Aku ga bisa tidur. Tadi kan udah tidur lama."

"Ya udah kita ngobrol aja. Sekalian kita saling kenal."

" Ngobrol apa?"
"Apa aja yang mau kamu ceritain. Soal orang tua kamu,misalnya."

Aby menatap suaminya lalu mulai menceritakan kisah orang tuanya dari A sampai Z. Dan Anta menjadi pendengar yang baik.

"Aku boleh ngasih pendapat?" Tanya Anta setelah mendengar cerita Aby.

"Kamu ngasih pendapat sekarang juga ga bisa ubah masa lalu aku. Aku terlanjur sakit." Dengus Aby.

"Kamu mau simpan rasa sakit itu terus,By?"

"Rasa sakit itu ga bisa hilang,Ta. Kamu ga lihat dengan mata kepala kamu sendiri mama nangis tiap malam. Waktu aku sakit kangen papa, dimana dia? Aku tau mama nangis diam-diam lihat keadaan aku. Waktu pertama kali papa datang ketemuin aku setelah sekian tahun hilang, aku merasa sudah seperti hilang semua kenangan tentang papa. Aku merasa asing.
Lalu papa menawarkan aku mulai terjun ke perusahaan papa. Mulai dari resepsionis, staff admin,staff finance, staf accounting aku jalanin. Tujuan aku, aku mau rebut perusahaan papa. Ga akan kubiarkan wanita itu merasakan harta papa. "

"Aku rasa pengusaha sekelas papa,walau kamu rebut perusahaannya, tabungannya ga akan abis tujuh turunan,By."

"Aku akan buat semua harta papa beralih padaku. Aku mau semua itu dalam kendaliku"

"Punya harta banyak buat apa By? Kalo kamu masih menyimpan dendam? Kamu sendiri gak akan tenang. Harta ga dibawa mati."

"Kamu belain papa?" Bentak Aby. Anta kaget mendengar bentakan itu. Anta tau Aby tidak sadar sudah membentaknya.

"Aku ga bela papa. Aku cuma mengingatkan istriku aja." Jawab Anta pelan.

"Kamu jangan larang aku untuk menghentikan niatku ya Ta. Aku gak mau usaha aku selama bertahun-tahun harus berhenti karena kamu larang aku. Aku akan turutin kamu sebagai suami aku, tapi jangan yang ini."

"Aku gak akan berbuat apa-apa,By. Kamu tau yang terbaik untuk kamu."

"Setelah tujuanku tercapai,aku akan berhenti"

"Sudah pernah bicara sama papa dari hati ke hati?" Tanya Anta.

"Buat apa? Ga perlu pake hati untuk bicara sama papa."

"CK..seburuk apapun masa lalu kamu, dia tetap papa kamu. Ga ada yang namanya mantan papa." Sergah Anta sambil menjitak Aby.

"Kamu beruntung masih punya papa seburuk apapun papa menurut kamu. Kamu kangen tinggal ketemu. Aku ga pernah sempat mengenal papa ku."

Hp Anta berbunyi. Suster Tina yang telp.
"Aku angkat sebentar,ya."

"Ya sus saya kesana sekarang." Kata Anta memutuskan sambungan.

"Ada pasien darurat,By. Aku tinggal gpp? Nanti aku kesini lagi"
Aby hanya mengangguk mengiyakan.

****
Sejam sudah Anta pamit. Aby tidak bisa tidur. Ia jalan ke lorong kamar. Sudah sepi. Ia melewati ruangan khusus suaminya. Pintu sedikit terbuka. Terdengar suara Anta sedang membahas penyakit pasien dengan seorang wanita. Suaranya bukan suster Tina. Ia memutuskan untuk menunggu didepan ruangan suaminya.
"Aku dengar kamu dekat dengan putri Ibu Kasih?" Tanya wanita yang didalam.
"Dengar darimana?" Balas Anta.
"Gosipnya udah menyebar,Anta. Gak dokter,suster-suster juga bicarain kedekatan kalian."
"Mmh..baguslah jadi aku ga repot-repot lagi jelasin kesemua."
"Jelasin apa?"
"Aku udah nikah"
"Apa?"
"Aku udah nikah,Yola. Kamu ga ada masalah sama pendengaran kan?"
"Becanda kamu kelewatan! Kamu ga mungkin udah nikah dalam waktu dekat."
"Kenapa nggak mungkin?"
"Kamu dipaksa nikah,ya? Apa wanita itu hamil? Kamu dipaksa tanggung jawab?"
"Ngaco kamu,Yol! Aku gak sebejat itu!"
"Aku gak rela kamu nikah secepat ini. Aku tau nikah bukan prioritas kamu jangka pendek ini."

Aby makin kesal mendengar bantahan-bantahan wanita itu. Tiba-tiba muncul ide dipikirannya.

"Sayang...." Sapa Aby saat masuk ke ruangan Anta lalu berdiri disamping Anta. Berakting mesra
"Eh..sorry ganggu. Lagi sibuk ya,sayang?" Tanya Aby lalu duduk dipangkuan Anta. Ia melirik dokter cewek didepan suaminya.
"Kenapa kesini?" Tanya Anta yang bisa membaca permainan istrinya.
"Kangen" jawab Aby sambil memainkan jari Anta.
"Kenalin ini teman aku, dokter Yola. Yola,ini Aby istriku."kata Anta. Wajah Yola terlihat kesal. Ia langsung meninggalkan ruangan Anta.
Begitu Yola keluar, Aby bangun dari pangkuan Anta,tapi Anta menahannya.
"Katanya kangen" goda Anta.
"Siapa sih dia?"tanya Aby.
"Cemburu?"
"Aku cuma gak suka dia kok gak terima gitu sih kamu nikah. Sebagai temen tuh harusnya doain. Dia naksir kamu,ya?"
"Dia itu temen aku dari kuliah. Pisah pas ambil spesialis. Aku di Jerman dia di Malaysia. Terus ketemu lagi disini."
"Yakin aku dia naksir kamu."
"Ya naksir juga gpp. Itu hak dia. Gak bisa juga aku larang-larang orang naksir aku."
Dengan masih kesal,Aby meninggalkan ruangan Anta.
Anta menyusulnya sambil mentertawakan sikap Aby yang menurutnya lucu.
Aby sendiri bingung kenapa dia kesal mendengar pembicaraan Anta dan Yola.

Dikamar rawat mama,Aby terus mendiami Anta. Sampai Anta tertidur disofa sambil duduk. Aby yang merasa lelah ikut tidur disebelah Anta .

Love You and Always Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang