Dokter Fajar menghela napas pelan "Mohon maaf kami sudah melakukan yang terbaik. Bu Karina kritis"
Tubuh Orion lemas, kepalanya berdenyut. Dadanya terasa sesak seakan ada batu yang menimpa dadanya kuat.
"Tapi untunglah karena teman anda segera mendonorkan darahnya nyawa bu Karina bisa diselamatkan" imbuh dokter Fajar membuat Orion sedikit bernapas lega.
"Kapan bunda saya bisa sadar dok?" tanya Orion dengan raut wajah cemas yang sangat ketara.
"Kita tunggu besok pagi, kalo sampai besok pagi bu Karina tidak sadar maka kami nyatakan koma" jelas dokter Fajar kembali membuat napas Orion tercekat.
"Baik kalo begitu saya permisi dulu masih ada pasien lain yang harus saya periksa" imbuh dokter Fajar
"Terimakasih dok" balas Danu
"Sama-sama sudah tugas saya" balas dokter Fajar kemudian pergi dari sana.
Setelah kepergian dokter Fajar mereka menatap Orion yang terlihat sangat kacau. Mereka semua tau bagaimana rasa sayang Orion kepada Kirana.
Orion menggerang frustasi. Kepalanya berdenyut sakit. Orion terduduk, ia tak peduli lagi dengan pandangan teman-temannya yang nanti akan menganggapnya lemah atau apa. Mereka semua menatap Orion iba.
Orion menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan.Rhea berjongkok menyamakan tingginya dengan Orion. Rhea menggenggam tangan Orion lembut.
"Bunda pastie kuat gue yakin itu" ucap Rhea parauIa berusaha menenangkan dan menguatkan Orion walau dirinya sendiri juga sedang hancur dan lemah. Tapi sebisa mungkin ia harus terlihat tegar di depan Orion.
Orion menatap mata Rhea yang teduh "Bunda Rhe" ucap Orion parau
"Bunda pasti kuat" balas Rhea sambil menggenggam tangan Orion erat.
Orion hanya mengangguk kemudian kembali menunduk. Sungguh Orion yang sekarang bukanlah Orion yang mereka lihat tadi sore. Mirip seperti mayat hidup dan ada gairah sama sekali.
Archer tak tahan dengam situasi ini. Ia mengkode teman-temannya untuk meninggalkan dirinya dengan Orion. Mereka semua langsung paham.
"Gue mau beli makan dulu" ucap Jasson lalu pergi dengan Dimas
"Gue mau kentut dulu ya biar gak bau disini gue pergi dulu" kata Danu sempat-sempatnya ngelawak di situasi seperti sekarang ini.
Dengan gemas Benua menjitak kepala Danu keras lalu menyeretnya pergi darisana. Lexi dan teman-temannya juga ikut pergi menyisakan Archer dam Orion saja.
"Bangun!" kata Archer dingin namun terdapat ketegasan didalamnya.
Orion mendongak namun kembali menunjuk tanpa mengidahkan ucapan Archer.
"Bangun lo pengecut" bentak Archer sambil menarik kaos Orion agar berdiri.
Orion menatap Archer bengis "Apa-apaan lo hah?" Bentak Orion sambil menghempaskan tangan Archer kasar
"Lo yang apa-apaan" kata Archer dingin
Atmosfer diantara keduanya memanas. Orion sedang berada dikondisi kacau sulit untuk mengontrol emosinya.
Orion tak membalas ucapan Archer ia memilih duduk dikursi panjang rumah sakit. Orion memijat pelipisnya pelan berusaha mengurangi rasa sakit dikepalanya.
"Pulang" suruh Archer membuat Orion menatap Archer tajam.
"Lo gak liat bunda gue di dalem hah? Dia lagi berjuang antara hidup dan mati dan lo nyuruh gue pulang bangsat" ucap Orion penuh emosi sambil mencengkram bagian depan jaket Archer kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orhe(o)
Novela Juvenil#7 - Kompak (27/09/2020) [Spin off] Cerita ini merupakan spin off Orion dari cerita Archer by ilfii_nur . . . Dewasa adalah kata yang pas untuk mengambarkan sosok Orion Defano Agathias. Orion adalah seorang wakil geng Aerglo. Pola pikirnya yang dewa...