Mereka adalah sepasang kekasih. Vee Alviano dan Lalisa. Hubungan diantara keduanya sangat baik. Lisa yang penuh perhatian dan penyabar. Berbeda dengan Vee yang dingin dan tidak sabaran.
Seperti pagi ini, Lisa membawa sebuah bekal untuk sang kekasih. Lisa terus melangkahkan kakinya menuju kelas Vee. Banyak pasang mata yang tidak menyukainya. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan.
Selain Lisa kekasih dari Vee sang idola sekolah di Seoul, Lisa salah satu siswi yang beruntung dengan jalur beasiswanya. Lisa si gadis biasa berkencan dengan seorang pangeran. Karena itu, banyak yang tidak menyukai Lisa. Bahkan setelah dua tahun ia bersekolah, Lisa hanya mempunyai satu seorang teman. Anne, Roseanne.
Lisa menyembulkan kepalanya mengintip.
"Astaga!" Ujar Lisa kaget. Ia memegang dadanya dan mengatur nafasnya. Tentu saja ia kaget, saat Jeyka teman dekat Vee dengan tiba-tiba muncul dihadapan wajahnya.Jeyka terkekeh. "Kaget ya? Baguslah, aku suka ekspresi mu itu," ujar Jeyka masih dengan tawa nya.
Lisa mendengus kesal. "Aku kemari bukan ingin mencari keributan denganmu. Aku—"
"Yayaya... Ingin bertemu kekasihmu. Silahkan masuk Lisa yang," ucap Jeyka membungkuk. Lisa mendelik tidak suka dengan panggilan Jeyka.
Lisa berjalan kearah meja Vee. Kekasihnya itu sedang sibuk dengan buku tebalnya.
Lisa mendudukkan dirinya dan menopang dagu menatap kekasihnya. Tampan. Itulah definisi pertama seorang Vee.
Lisa tersenyum lebar. Ia menusuk-nusuk pipi Vee dengan jari telunjuk. Vee pun menoleh menatap dingin Lisa.
Senyum tipis muncul diwajahnya saat melihat senyum lebar nan manis milik Lisa. Vee mengusap kepala Lisa penuh sayang.
Lisa mendorong kotak bekal yang ia bawa kearah Vee, dan disambut baik oleh kekasihnya.
"Aku yang memasaknya sendiri, jadi kamu harus menghabiskan nya sendiri," ucap Lisa melirik sinis kearah Jeyka.
Jeyka tertawa pelan mendengar ucapan Lisa yang menyindir dirinya. Jeyka sangat suka mengganggu Lisa yang polos. Setiap kali Lisa membawa bekal untuk Vee, separuhnya akan dihabiskan oleh Jeyka. Hal itu membuat Lisa kesal, dan kali ini ia tidak akan membiarkan Jeyka melakukan itu lagi.
Lisa akan tetap berada dikelas Vee sampai pria itu menghabiskan bekalnya. Lisa tidak akan membiarkan Jeyka memakan masakan spesialnya lagi.
Taehyung membuka bekal itu, dan memakan masakan Lisa yang sangat lezat. Lisa membuang pandangan nya dari Jeyka dan menatap Vee berbinar.
Lisa sangat suka melihat Vee melahap habis masakan nya. Ini seperti seorang istri yang sangat bahagia melihat suaminya makan masakannya.
Lisa menggelengkan kepalanya saat halusinasi itu melekat di pikirannya. Bagaimana bisa ia berfikir sejauh itu. Tidak mungkin.
Lisa tersentak dari lamunan nya saat Vee menyodorkan sendok yang berisi makanan.
"Makan." Lisa membuka mulutnya dan menerima suapan Vee. Jeyka yang duduk dibelakang, menampilkan ekspresi muntahnya.
"Makanan nya tambah lezat saat kamu menyuapiku," ucap Lisa dengan senyuman lebarnya.
"Makanan nya tambah lezat saat kamu menyuapiku," ujar Jeyka menirukan Lisa. Lisa melirik sinis.
Vee menutup kotak bekal itu dan tersenyum tipis kearah Lisa.
"Terimakasih. Masakan mu sangat enak," ucap Vee pelan, Lisa membalasnya dengan mengangguk dan senyum manis nya.
"Taehyung, aku bawa coklat untukmu. Ibuku baru saja kembali dari Jerman, dan dia memberikan ini untukmu. Sebagai oleh-oleh darinya," ucap seorang siswi— Jinny. Siswi yang terkenal akan kekuasan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Away [END] ✅
Dla nastolatków"Terkadang aku bertanya pada diriku, kenapa kau bisa menyukaiku." -This story is mine. Dont plagiarisme.-