Vee membuka pintu kamar nya, rencana nya ia akan pergi mengambilkan makanan untuk Lisa. Mereka berdua bangun pada siang hari, dan belum memakan apapun.
"Astaga," kaget Vee saat melihat ibu nya yang sedang menatap tajam dirinya, dengan sebuah panci yang ibunya pegang.
"Kenapa Mama menatapku seperti itu?" Tanya Vee menaikan sebelah alisnya.
"Minggir." Vee bergerak memberikan jalan pada ibunya.
Sooah berjalan kearah ranjang, dan menemukan Lisa yang masih tertidur pulas. Ia membuka selimut dan melihat, kalau Lisa masih memakai piama yang ia pakaikan kemarin. Berarti aman. Taehyung tidak berbuat macam-macam.
Sooah duduk dipinggiran ranjang, ia melihat kearah pintu, Vee sudah pergi dari sana.
Sooah mengusap kepala Lisa penuh sayang. Dia tidak punya anak perempuan, padahal ia sangat ingin mempunyai. Namun, tuhan tidak memberikan nya, walaupun begitu ia bersyukur.
Ia memiliki tiga putra yang sangat tampan dan baik. Ya, walaupun dia tidak punya anak perempuan, setidaknya ia memiliki Lisa. Ia berharap, Lisa akan tetap bersama Vee untuk selama nya.
Tidak ada yang lebih baik dari Lisa untuk bersanding bersama Vee. Tidak berapa lama, Vee masuk dengan sebuah nampan berisi makanan dan segelas susu. Sooah melangkah kearah Vee dan mengambil alih nampan itu.
"Kau pergilah. Biar Mama yang mengurus Lisa."
"Aku saja, Ma."
"Tidak. Kau pergi saja."
Akhirnya Vee pasrah dan keluar dari kamar itu. Membiarkan ibu nya mengurus Lisa. Sooah meletakan nampan itu di atas nakas, dengan gemas ia mencubit pipi gembul Lisa.
"Bangun." Lisa membuka matanya, saat nyawa nya sudah terkumpul.
"Astaga, ibu disini?" Ujar Lisa hendak turun dari ranjang, namun Sooah mengehentikan Lisa dengan menahan tangan nya.
"Jangan bergerak. Ibu sudah bawakan makanan untukmu, sekarang ibu akan menyuapi mu," ucap Sooah mengambil nampan dan mulai menyuapi Lisa.
Lisa hanya menurut saja. Tanpa sadar, matanya mulai berair. Bagaimana pun, ia merindukan ibunya. Sangat merindukan. Ia bertanya-tanya kemana ibunya pergi, walaupun ibunya pergi meninggalkan nya, tetap saja ia merasa khawatir.
Lisa hanya bisa berdoa, semoga saja dimana pun keberadaan ibunya, ia akan selalu baik-baik saja. Dan Lisa berharap, ibunya cepat kembali, memeluk dan menyuapi nya seperti, Sooah dan Kania.
"Hei, kenapa menangis? Makanan nya tidak enak?" Tanya Sooah sambil menghapus air mata Lisa.
Lisa menggeleng dan tersenyum lebar.
"Masakan nya sangat enak, ibu. Makanya aku menangis," ucap Lisa.Sooah tersenyum lembut.
"Kalau begitu kau harus makan banyak. Lihat, kau semakin kurus saja. Apa Vee tidak merawat mu? Atau dia menganiaya dirimu?""Tidak. Vee sangat baik padaku," ucap Lisa.
"Tapi dia menyebalkan, bukan?" Lisa mengangguk setuju.
"Lisa rasa, Vee makhluk paling menyebalkan yang pernah ada. Ibu jangan tersinggung,"
"Yang kau katakan itu benar, lalu bagaimana ibu bisa tersinggung," ucap Sooah terkekeh pelan.
😼😼😼
Risya tengah berdiri didepan sebuah rumah mewah. Ia sudah berkali-kali menekan bel nya, namun tidak ada yang membuka.
Sedangkan dibalik pintu didalam sana, Vee berdecak kesal. Kenapa wanita ini datang kerumahnya? Menyebalkan. Bel kembali berbunyi. Dengan wajah datar Vee membuka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Away [END] ✅
Ficção Adolescente"Terkadang aku bertanya pada diriku, kenapa kau bisa menyukaiku." -This story is mine. Dont plagiarisme.-