Lisa dan Anne turun dari tangga bersama-sama. Di meja makan, Kania sedang menyusun makanan.
"Kalian sudah siap, ayo duduk dan makan. Pagi ini, Ibu masak banyak hanya untuk kalian berdua. Kalian harus makan banyak, supaya belajar dengan semangat," ucap Kania tersenyum lebar.
Kania menaruh nasi beserta lauk yang sudah ia masak ke piring Lisa dan Anne. Ia juga menaruh banyak sayur dipiting keduanya.
"Ibu, aku tidak suka sayur. Ini terlihat seperti rumput," ucap Anne menatap sayur itu jijik. Ia memang tidak pernah suka sayur.
"Ini sangat enak," ucap Lisa setelah memasukan makanan kedalam mulutnya.
"Masakan Bibi tidak ada tandingan nya," lanjut Lisa.
Kania tertawa pelan dan mengelus puncak kepala Lisa lembut.
"Tambah lagi, kau harus makan yang banyak. Tubuh mu sangat kurus sekali," ujar Kania. Lisa tersenyum.
Anne memutar bola mata nya.
"Ibu memberinya makan 100 kali lipat sekalipun, badannya akan tetap seperti itu."Kania melirik Anne.
"Kau mengenalnya?" Tanya Kania pada Lisa."Tidak, Bibi."
"Menyebalkan."
Kania dan Lisa tertawa, hal itu membuat Anne semakin kesal.
🐯🐯🐯
Lisa berjalan ke ruang guru dengan setumpuk buku dikedua tangan nya. Sebagai teman yang baik, Lisa membantu ketua kelas membawa buku-buku tugas.
"Lisa, apa kau tau dimana meja, Bu Hani?" Tanya Leo, sang ketua kelas.
Lisa menggeleng.
"Aku tidak tau, tapi itu wajar. Le, kau kan ketua kelas, masa iya kau tidak tau dimana meja gurumu sendiri.""Dia juga gurumu."
"Ya tapi kan, kau ketua kelas nya," ucap Lisa.
Leo mendongakkan kepala nya mencari meja sang guru.
"Disana ternyata," ucap Leo dan berjalan ke arah meja Bu Hanni. Lisa hanya mengekor dari belakang.
Leo meletakan buku-buku itu diatas meja, Lisa juga meletakan nya. Namun Lisa tidak sadar, ada seseorang menatapnya tajam.
"Terimakasih. Semua sudah terkumpul kan?"
"Sudah, Bu," jawab Leo.
"Baiklah. Kalian bisa pergi?"
Leo dan Lisa pun berlalu pergi. Sedangkan dia yang menatap Lisa sejak tadi, tidak mengalihkan pandangan nya dari Lisa, sampai Lisa keluar dari ruang guru.
Leo menatap Lisa yang berjalan tepat disamping nya.
"Kenapa kau diam saja?" Tanya Leo.
Lisa mengerutkan dahinya.
"Maksudmu?""Di sana tadi ada Vee. Pacarmu," ucap Leo.
Lisa membelak. "Benarkah? Kau tidak berbohong kan?" Leo menggeleng.
"Mati aku," ujar Lisa.
"Nanti saja. Jangan disini. Aku tidak ingin menjadi saksi ataupun tersangka," ucap Leo. Lisa memukul perut Leo kuat.
🐯🐯🐯
Lisa berjalan perlahan, supaya Vee yang sedang membaca tidak mengetahui keberadaan nya. Saat ini, dirinya berada di perpustakaan.
Lisa sudah berdiri tepat dibelakang Vee. Saat Lisa hendak bergerak, Vee sudah lebih dulu mengetahui keberadaan nya.
Vee menoleh menatap Lisa dengan mata tajam nya, dan berbalik kembali membaca buku nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Away [END] ✅
Fiksi Remaja"Terkadang aku bertanya pada diriku, kenapa kau bisa menyukaiku." -This story is mine. Dont plagiarisme.-