Vee berjalan menuju kelas Lisa, dengan satu bungkus plastik, yang berisi makanan.
Saat sampai, Vee menyembulkan kepala nya mencari keberadaan Lisa. Namun tidak ada. Begitu juga dengan Anne, sahabat Lisa.
"Dia tidak ada dikelas? Di kantin, aku juga tidak melihat nya? Dia pergi kemana?"
Vee membuka ponselnya hendak menanyakan pada Lisa, tentang keberadaan gadis itu. Namun terhenti, saat seseorang menepuk bahunya.
"Kau? Sedang apa disini?" Tanya Vee.
"Seharusnya aku yang bertanya. Sedang apa kau didepan kelasku? Kau merindukan ku?" Tanya nya.
Vee hanya melirik nya sekilas, dan teringat sesuatu.
"Berarti kau satu kelas dengan Lisa?"
"Iya? Kenapa?"
"Apa kau melihatnya?"
"Dia absen hari ini," ucap nya.
"Absen? Dia kemana?" Tanya Vee.
"Kenapa kau bertanya?"
"Jawab saja, Risya," ucap Vee kesal.
Risya menghela nafasnya berat.
"Mana aku tau. Lagi pula kenapa kau mencarinya? Kau tidak lupakan, aku—"
Ucapan Risya terhenti saat Vee melangkah pergi begitu saja, meninggalkan nya.
Risya menghentak kakinya kesal.
🐯🐯🐯
Hari sudah petang, setelah mengganti kompres Lisa, Anne berjalan kearah lemarinya. Ia mengambil jaket hitam dan topi hitam nya.
"Lisa, aku ke supermarket sebentar, kau istirahat saja. Jangan kemana-mana," ucap Anne. Lisa mengangguk pelan.
"Aku hanya sebentar, ingat jangan kemana-mana."
"Iya, Anne. Pergilah,"
"Baiklah, aku pergi dulu."
Anne berjalan keluar rumah nya, tidak lupa ia menguncinya. Selain menjaga keamanan, ia tidak ingin Lisa pergi.
Lisa itu gadis yang memiliki otak dangkal. Ia bisa berbuat apapun, yang membuat nya khawatir. Tidak ada yang istimewa dari Lisa, kecuali hatinya yang baik, dan bakatnya melukis.
Anne berjalan ke supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumah nya. Setelah ia sampai, Anne langsung masuk dan mencari beberapa barang keperluan.
Tidak lupa ia membeli camilan, mie instan, dan minuman kaleng. Anne juga mengambil satu botol minyak bayi untuk Lisa. Ia tau, Lisa sangat suka memakai minyak bayi, makanya aroma tubuh Lisa seperti bayi.
Anne membawa troli yang sudah terisi ke meja kasir. Sambil menunggu selesai, ia membuka ponselnya.
"Anne, kau disini?" Anne menoleh saat seseorang bicara padanya.
Ternyata dia adalah ibu Anne— Kania. Ibu tiri Anne.
"Ibu? Ibu sedang apa disini?" Tanya Anne mengerutkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Away [END] ✅
Ficção Adolescente"Terkadang aku bertanya pada diriku, kenapa kau bisa menyukaiku." -This story is mine. Dont plagiarisme.-