"emang bener bener tuh cowok ya ngeselin banget, gue harap nantinya gak ketemu lagi dengan tuh cowok" gerutu gadis tersebut sambil terus berjalan menuju suatu ruangan
Sesampainya di ruangan tersebut, ia pun masuk ke dalam
"Kamu kenapa nak, kok kesel gitu muka nya" tanya seseorang yang ada di ruangan tersebut
"Nggak papa bu" ucap gadis tersebut dengan senyum paksa nya
"Beneran gak papa, kamu gak lagi membunyiin sesuatu kan dari ibu" ucap orang tersebut
"Iya ibuku sayang, putrimu yang manis ini gak papa kok" ucap gadis tersebut yang kembali tersenyum
"Ya sudah kalo begitu, jika ada apa apa kamu bisa cerita ke ibu" ucap orang yang tak lain adalah ibu dari gadis tersebut
"Iya bu" jawab gadis tersebut
"Eh ya nak, mengenai biaya rumah sakit ini...." Ucap ibu nya yang langsung dipotong oleh dirinya
"Udah bu, ibu jangan fikirkan mengenai biaya rumah sakit. Mengenai ini aku yang akan mengurusnya" ucap gadis tersebut
"Gimana ibu nggak kefikirkan nak, orang selama ini selalu kamu yang menanggung semuanya. Kamu sampai rela kerja paru waktu untuk membiayai pengobatan ibu, andai saja kakak mu tidak melupakan kita hanya karena istrinya. Mungkin kita nggak akan seperti ini nak" ucap ibu nya sambil memandang ke atas, sedang gadis tersebut langsung mengepalkan tangan nya setelah mendengar pernyataan sang ibu
'ini semua gara gara kakak, kalo saja kakak nggak mementingkan istri iblis nya ini. Mungkin ibu nggak akan seperti ini, kalo aku nggak masalah jika tidak dipentingkan. Namun ibu, huh entah aku tidak bisa diam jika sudah menyangkut dirinya. Andai saja ayah masih hidup mungkin dia bisa menyadarkan kakakku yang bodoh itu' batin gadis tersebut
"Sudalah bu, lupakan mengenai hal itu. Kita mulai kehidupan kita yang baru tanpa kakak" ucap gadis tersebut yang mulai muak mendengar hal menyangkut kakak nya
"Ibu tak bisa melupakan kakakmu nak, bagaimana pun juga dia adalah darah daging ibu juga" ucap sang ibu
'huh, mending aku alihkan saja fikiran ibu, agar tidak terus memikirkan anaknya yang durhaka itu' batin gadis tersebut
"Ibu sudah makan" tanya gadis tersebut yang dibalas gelengan oleh ibu nya
"Kenapa ibu nggak makan" tanya gadis itu kembali
"Ibu, lagi gak nafsu makan nak" ucap ibu nya membuat gadis tersebut menghela nafasnya
"Kalo ibu nggak makan, nanti ibu nggak sembuh sembuh" ucap gadis tersebut
"Makan ya, biar Shira yang suapi" ucap gadis bernama Shira tersebut, yang langsung mengambil mangkok berisi makanan yang sudah disiapkan oleh perawat
Ia pun mulai menyuapi sang ibu.
Sementara disisi lain akram pun tengah berjalan jalan sebentar dengan Azfer
"Bang, kata nya tadi ingin nungguin kakak bangun. Kenapa sekarang malah jalan jalan sih" tanya Azfer kepada akram
"Huh daripada bosan nungguin Lea yang gak bangun bangun mending Abang jalan jalan bentar, bungkin saja setelah kita balik ke ruangan Lea lagi, dia udah bangun" ucap akram sambil berjalan hingga
'gadis itu sedang menyuapi siapa ya. Apa itu ibu nya, kayak nya iya deh. Sebab dia mirip sekali dengan nya. Aku prihatin melihat nya, apa aku bantu saja ya dengan memindahkan ibu nya ke ruangan VVIP agar ibu nya lebih nyaman' batin akram
"Bang, hei. Ngapain Lo bengong di depan ruang rawat coba" ucap Azfer membuat akram tersadar seketika
"Huh, nggak papa kok. Yok ikut gue bentar ke ruang administrasi, baru setelahnya kita kembali ke ruang Lea. Sudah cukup kita jalan jalannya, ya walaupun hanya beberapa menit doang sih" ucap akram
'sudah kuputuskan bahwa aku akan membiayai ruangan vvip untuk ibu gadis tersebut, dan sepertinya. Aku mulai tertarik dengan gadis itu, setelah melihat nya tadi. Heh, ini namanya menjilat ludah sendiri. Sebelum nya aku bilang tidak ingin dengan nya, namun beberapa saat kemudian entah kenapa aku malah ingin bersama nya selamanya' batin akram
"Yok dah bang, jangan bengong mulu Napa sih" ucap Azfer
Akram pun lalu pergi tanpa menjawab perkataan adik nya tersebut
"Yaampun, ditinggal lagi" gumam Azfer lalu menyusul Abang nya tersebut.
Sesampai nya mereka di tempat tersebut
"Sus" panggil akram setelah ia sampai
"Ada yang bisa saya bantu pak" ucap suster tersebut dengan ramah nya
"Hm, saya ingin pasien di ruang anggrek dipindahkan ke ruang VVIP ya sus" ucap akram kepada suster tersebut
"Pasien ruang anggrek atas nama siapa pak" tanya suster tersebut
"Em, saya gak tau pasti nama nya sus, tapi yang pasti pasien tersebut dengan seorang gadis yang umurnya 16 tahunan lah" ucap akram
"Gadis dengan umur 16 tahun, oh yang itu saya tau pak. Kebetulan sekali gadis itu belum membiayai ibu nya yang dirawat disini, sebab dia belum punya uang. Berhubung kami kasian terhadap kondisi ibu nya, jadi kami langsung menangani nya pak" ucap suster tersebut panjang lebar
'kasian sekali gadis itu, Hem kalo bertemu kembali. Aku kasih pekerjaan aja kalik ya. Kebetulan aku lagi butuh seorang karyawan dikantor' batin akram
"Baiklah sus kalo begitu, saya akan melunasi semuanya" ucap akram
'nggak biasanya bang akram kayak gini. Wah apa jangan jangan bang akram mau married lagi habis ini. Tapi gak masalah sih, bisa juga liat dia jomblo mulu mana udah mau tua lagi tuh orang' batin Azfer
"Atas nama siapa pak" tanya suster tersebut
"Akram Dylan Alfandy" ucap akram yang langsung diangguki oleh suster tersebut
"Baik, silahkan tanda tangan disini pak" ucap suster tersebut
Akram pun langsung menandatangani Apa yang diarahkan oleh suster itu.
Selesai dengan semuanya, ia dan Azfer kembali ke ruangan Azalea.
.
.Makasih yg udh baca maaf kalo byk Typo dan maaf jika ada salah kata.
Jgn lupa, vote, koment and follow guys see you next time ya :))
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband✓ [END]
Подростковая литератураSTORY 4 Season 1 "em saya manggil kamu apa ya" ucap azlan "serah lo yang pasti jangan manggil aza" ucap azalea dengan dinginnya "emang kenapa" tanya azlan "nggak papa" ucap azalea dengan cueknya "em aku boleh tanya nggak" ucap azlan "ya" ucap azale...