"lha mereka bertiga diajak, kok Abang sama Tama gak diajak juga" protes Akram yang diangguki oleh akhtama
"baiklah kalian boleh ikut tapi masing masing harus membelikanku makanan yang enak oke" ucap Azalea kepada Akram dan Akhtama
"kebiasaan kamu dek, mainnya begituan" ucap Akram dengan kesalnya
"apa, gak mau. yasudah aku juga gak rugi kok yuk kita pergi tinggalin saja mereka berdua disini" ucap Azalea
"Abang tadi belum jawab lho, hm abang mau nurutin apa yang kamu minta, jadi Abang boleh ikut kan dek" ucap akhtama membuat Akram melotot ke arahnya namun tak dihiraukan oleh akhtama
"baiklah, bye bye bang aku pergi dulu. Abang tunggu disini saja dengan asisten bang Tama dan kak Yuda ya, kalo gak mau pulang saja oke" ucap Azalea
"kurang ajar Lo dek sama Abang Lo sendiri, heran gue punya adik kok gini amat" ucap Akram yang bertambah kesal
"udah, sabar aja namanya juga bumil kalo gak dituruti ya ileran nanti anaknya" ucap akhtama menepuk bahu Akram
"yaudah kita pergi dulu assalamualikum" sambung akhtama
"waalaikumsalam" jawab Akram juga asisten kembarannya setelah mereka pergi
"daripada gue bosen mending gue telfon dah tuh si Akhtar" ucap Akram kemudian mendeal nomer Akhtar, setelah terhubung ia pun berbicara
"assalamualaikum brother" ucap Akram
"waalaikumsalam, kenapa bang nelfon" ucap Akhtar yang to the point membuat Akram kesal dengan adiknya tersebut
'kenapa sih hampir semuanya kalo bicara selalu to the point, gak bisa apa ya kalo basa basi dulu' batin akram
"lo kerumah leah dah sekalian ajak tuh si Azfer" Ucap Akram
"emang mau ngapain kita disana bang" tanya Akhtar
"nanti juga Lo tau, sekarang kesini dulu dah" ucap Akram
"baiklah bang aku akan kesana dengan Azfer, yaudah aku tutup dulu telfonnya ya assalamualikum" Ucap Akhtar
"waalaikumsalam warahmatullah wabarakatu" jawab Akram setelah sambungan terputus
"eh ya kalian berdua namanya siapa nih dari kemarin gue penasaran banget pengen nanya tapi kelupaan" ucap Akram kepada kedua asisten saudara kembarnya
"kalo namaku Niko Artha Wijaya panggil saja niko atau Artha juga gak papa" ucap asisten akhtama
"kalo aku Delon Natahniel Hector panggil saja Delon" ucap Delon asisten dari Akhdan
"oke salam kenal kalian berdua, kenalin gue Akram kembarannya mereka berdua" ucap Akram, sedangkan mereka hanya manggut manggut saja mendengar penuturan Akram
"ngomong ngomong kalian sejak kapan kenal dengan saudara kembar gue" tanya Akram
"kalo aku udah dari tuan tama membangun usahanya" ucap Niko yang dibalas anggukan saja oleh akram
"kalo kau sendiri gimana" tanya Akram kepada Delon
"kalo aku sih udah dari kecil ya kenal sama tuh gunung es" ucap Delon
"jangan jelekin boss sendiri saat gak ada dia nanti dosa lho ya" ucap Akram
"lha kapan aku ngejelekin dia" ucap Delon
"barusan itu apa kalo bukan menjelekkan, saat gak ada dia kau berani mengatakan gunung es coba kalo ada dia berani gak bilang gitu tadi" ucap Akram kepada Delon
"hahaha mau dibelakang atau didepannya aku sih berani berani saja cuma kalo dia sampai motong gajiku kan berabe urusannya nanti. itu sebabnya aku gak mau bilang gitu kalo ada orangnya" ucap Delon
"begitu ya, baiklah" ucap Akram
.
.
.makasih yg udh baca maaf kalo byk typo atau kesalahan kata maupun kalimat
Jgn lupa vote comment and follow guys 💕💕💕
. see you next part guys assalamualikum warahmatullah wabarakatu
Diketik
15 Juni 2020Direvisi
27 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband✓ [END]
Ficção AdolescenteSTORY 4 Season 1 "em saya manggil kamu apa ya" ucap azlan "serah lo yang pasti jangan manggil aza" ucap azalea dengan dinginnya "emang kenapa" tanya azlan "nggak papa" ucap azalea dengan cueknya "em aku boleh tanya nggak" ucap azlan "ya" ucap azale...