EPILOG
"Azlan Lea" teriak keduanya lalu menghampiri Azlan dan Lea yang kini sudah tergeletak dengan bersimpah darah
"A---Ayah, B---Bunda" gumam Azura sambil menatap tak percaya ke arah kedua orang tuanya yang kini sudah terbujur ditanah. Sementara Akhtar dan Akram mereka kini sudah berada di hadapan keduanya
"A--Azlan sudah tiada" ucap Akhtar yang seolah tidak percaya dengan kenyataan yang dilihatnya sementara Akram yang kini berada disisi Lea pun langsung meletakkan kepala sang adik dipangkuan nya
"Lea hei" ucap Akram dengan mata berkaca kaca sambil menepuk pipi Lea. Lea yang akan memejamkan mata sontak langsung membuka matanya, ia pun lalu berbicara
"T--Tolong j--jaga a---anakku b---bang" ucap Lea dengan terbata tak lama ia pun menghembuskan nafas terakhirnya
"Inalillahi wa innailaihi Raji'un" gumam Akhtar
"LEA" teriak Akram sambil memeluk jasad sang adik yang kini terbujur kaku, lalu tak lama Akram pun langsung berbalik sambil menatap tajam orang yang telah menembak sang adik
"RENDI, MATI KAU"teriak Akram dan
'DOR'
'DOR'
Pria paru baya yang belum siap mendapat serangan Akram pun seketika tumbang
"Bang, Abang telah membunuhnya" ucap Akhtar dengan terkejutnya saat sang kakak langsung menembakkan sebuah pistol ke arah pria paru baya tersebut
Sementara Akram ia sama sekali tak bergeming saat Akhtar selesai berbicara
"Tar, ini hanya mimpi kan" ucap Akram sambil menatap kosong ke arah jasad Lea
'kenapa kalian tidak mencoba menghadiri tembakan itu' batin akram
"Ini nyata bang" ucap Akhtar sambil menahan air matanya yang hampir jatuh membasahi pipinya
"NGGAK" teriak Akram kembali sambil berlutut didepan jasad Lea
"Lea nggak mungkin mati, adik kita nggak mungkin mati tar. Ini pasti mimpi, Lea kesayangan kita pasti hanya pingsan saja" ucap Akram yang masih belum bisa menerima kenyataan tersebut
"Tenangkan dirimu bang, liat Azura dia lah yang paling merasa kehilangan. Dia dengan jelas melihat kedua orang tuanya mati tepat dihadapannya" ucap Akhtar yang seketika menyadarkan Akram
Akram pun lalu melihat ke arah Azura yang kini menunduk sambil memegangi kedua lututnya
'aku nggak boleh seperti ini, siapa nanti yang akan menenangkan mereka dikala melihat orang tua nya yang kini sudah tidak bernyawa lagi' pikir Akram
Ia lalu mendekat ke arah Azura lalu mendekapnya dengan erat
"Menangis lah nak" ucap Akram membuat tangis Azura seketika pecah
"Hiks hiks hiks Ini bohong kan uncle, ayah dan bunda pasti selamat. Iya ayah bunda nggak mungkin mati mereka pasti masih hidup" ucap Azura yang masih tidak percaya kedua orang tuanya sudah meninggal
"Mereka sudah meninggal zura, ikhlaskan ya" ucap Akram yang kini kembali meneteskan matanya
'aku benar benar sudah lalai menjaga adikku, hingga saat ditembak pun aku malah diam saja ditempat. Aku memang kakak yang tidak becus menjaganya saja tidak bisa' batin Akram
'aku sudah gagal sebagai seorang kakak, namun kegagalan ini akan ku tebus dengan menjaga anak kalian. Aku sudah ikhlas dengan kepergian mu adik kecilku, selamat jalan. Semoga kau tenang disana' batin akhtar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband✓ [END]
Roman pour AdolescentsSTORY 4 Season 1 "em saya manggil kamu apa ya" ucap azlan "serah lo yang pasti jangan manggil aza" ucap azalea dengan dinginnya "emang kenapa" tanya azlan "nggak papa" ucap azalea dengan cueknya "em aku boleh tanya nggak" ucap azlan "ya" ucap azale...