"Apa yang sudah terjadi di dalam hingga membuat nya seperti itu" gumam Akhtar
Tak berapa lama Tia pun masuk ke dalam mobil nya
"Pak, saya menerima ajakan bapak untuk menikahi saya" ucap Tia dengan tiba tiba
'ada apa dengan dirinya, kenapa tiba tiba dia menerima ajakan nikah dariku. Apa telah terjadi sesuatu kepadanya. Kalo memang begitu, aku akan segera menikahinya agar aku bisa leluasa menjaga dirinya, entah kenapa aku merasakan sakit saat melihat dirinya seperti ini' batin Akhtar
"Baiklah sekarang kita langsung ke KUA untuk melangsungkan akad okey. Namun aku akan menghubungi salah satu keluarga ku sedangkan kamu bisa hubungi ayah, ibumu, atau kakak lelakimu" ucap Akhtar
"Aku tidak mempunyai kakak lelaki aku hanya punya adik tiri dan itu pun perempuan, kalo ayahku dia sudah tiada, sedangkan ibuku...." Ucap Tia dengan pandangan kosong membuat Akhtar sontak langsung menatap dirinya
'kenapa sangat sakit melihatmu seperti ini Tia, rasanya aku ingin mendekapmu dalam pelukanku. Namun untuk sekarang aku belum bisa sebab kita belum menjadi pasangan suami istri' batin akhtar
"Jika kamu belum siap menceritakan nya tidak apa. Mengenai wali nya, kita bisa menggunakan wali hakim" ucap Akhtar dengan tersenyum ke arah Tia sedangkan Tia ia tak menanggapi ucapan akhir dari Akhtar
Akhtar pun kemudian langsung menghubungi orang tuanya terlebih dahulu baru ia menghubungi Akram
📞"Assalamualaikum ayah" ucap Akhtar setelah tersambung
📞"Iya nak ada apa kamu menelfon ayah" ucap ayah nya
📞"Ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengan ayah dan bunda. Apakah bunda ada disana" ucap Akhtar
📞"Iya bundamu ada disini juga, bentar biar ayah lodspeaker dulu" ucap ayahnya
📞"Nah sudah" ucap ayah nya kembali
📞"Baiklah, aku ingin meminta restu kepada kalian berdua untuk menikahi seorang gadis yah" ucap Akhtar membuat kedua orang tua nya sontak terkejut diseberang sana
📞"Apa kamu melakukan sesuatu nak terhadap seorang gadis hingga kamu tiba tiba ingin menikahinya mendadak begini" tanya bunda nya
📞" Nggak kok Bun, hanya saja aku sudah mendapatkan tambatan hatiku. Itu sebab nya aku segera menikahinya agar tidak ada yang bisa memilikinya selain diriku" ucap Akhtar membuat gadis disampingnya seketika menghangat mendengar penuturan akhtar
📞" huh syukurlah" ucap bundanya
📞"Gimana, apa bunda dan ayah merestui kami" tanya Akhtar kembali
📞"Iya ayah dan bunda merestui kalian. Namun kamu harus memperlihatkan kepada kita prosesi akadnya ya nak lewat video call tapi sebelum itu hubungi Abang mu dulu okey" ucap ayahnya
📞"Okey, yasudah aku tutup telfonnya dulu yah Bun" ucap Akhtar
📞"Baiklah nak" ucap kedua orang tuanya lalu sambungan pun terputus
"Eh, bukannya KUA nya sudah tutup ya jam segini" ucap Tia kepada Akhtar
"Ya tinggal ku suruh asistenku mengurusnya. Sudah beres deh" ucap Akhtar dengan entengnya
"Enak sekali dirimu ya, bisa memerintah sesuka hatimu" cibir Tia yang dibalas senyuman oleh Akhtar
"Bentar lagi nonaku juga bisa memerintah setiap bawahanku kok, jadi tenang saja okey" ucap Akhtar kembali yang malah membuat Tia kesal dibuatnya
Sedang Akhtar kini ia beralih mengubungi nomer Akram, tapi sebelum menghubungi Akram dia sudah lebih dulu memberi pesan via chat kepada asistennya tersebut untuk mengurus akad nya hari ini
📞"Assalamualaikum bang" ucap Akhtar saat sudah tersambung dengan Akram
📞"waalaikumsalam, ada apa Lo nelfon gue" tanya Akram dengan ketusnya
📞"Santai kalik bang jangan ketus ketus kenapa sih. Gue hanya mau bilang kalo gue mau nikah sekarang, yaudah bang gue tutup telfonnya dulu. Assalamualaikum" ucap Akhtar lalu mematikan telfonnya tanpa menunggu balasan dari Akram
'huh selamat, kalo nggak gue matiin bisa ngomel tuh bang Akram. Mana kalo ngomel udah kayak emak emak lagi' batin Akhtar
Sementara Akram yang masih di ruangan Lea memberengut kesal dibuatnya
"Dasar si Akhtar, kurang ajar banget dia. Main ngelakahin gue lagi, tapi sejak kapan tuh anak punya cewek perasaan dia ngejomblo eh tiba tiba ngasih berita mau menikah hari ini. Kalo gini kalah start gue" gerutu Akram membuat Lea mengernyit
"Ada apa bang, kenapa Abang keliatan kesal gitu" tanya Lea dengan herannya
"Itu Abang kamu satu nya mau nikah sekarang. Apa udah gila tuh anak ya, apakah dia depresi karena menjomblo itu sebab nya dia jadi seperti ini, benar benar adik gak ada akhlak" ucap Akram
"Yaampun bang, kenapa sampai sekesal itu sih mendengar bang Akhtar menikah. Bukannya bagus ya, itu kan termasuk kabar bahagia bang" ucap Lea kepada abangnya tersebut
"Bagus sih iya, cuma ya gak ngelangkahin gue kayak gini. Masa iya gue dilangkahin sama tuh cunguk satu" gerutu Akram kembali
"Lha bukannya abang saat ku langkahin nggak masalah ya, kenapa sama bang Akhtar sepertinya Abang nggak terima" ucap Lea
"Ya kalo khusus kamu sih nggak papa, tapi kalo untuk si kunyuk satu itu Abang beneran gak terima lho Le" ucap Akram yang masih dengan raut kesalnya
"Sudahlah bang, nanti saat bang Akhtar dirumah Abang bisa mengomeli nya. Lagian juga aku akan pulang habis ini ke rumah ayah bunda" ucap Lea membuat Akram menghela nafasnya seketika
"Baiklah Le, aku akan memberi dia hukuman nanti saat dia pulang" ucap Akram dengan senyum licik nya
'kalo bang Akram sudah menampilkan senyum begitu, itu tandanya sudah bahaya' batin Lea
"Jangan aneh aneh lho bang" ucap Lea kepada abangnya tersebut
"Nggak aneh aneh kok" ucap Akram yang kembali tersenyum licik
"Yasudah, ayok Abang bantu beresin barang barang kamu. Dan kamu lan ambil kursi ronda untuk istrimu" ucap Akram
"Nggak perlu bang, aku mau nya digendong mas Azlan saja. Sementara anak anakku nanti Abang yang bawa oke" ucap Lea dengan senyum manisnya
'kebiasaan nih anak, kalo bukan adik sudah ku buang kau ke sungai amazon' batin akram
Tak lama suster pun masuk ke ruangan Lea untuk mencopot infus terlebih dahulu
Beberapa menit kemudian Lea pun langsung kembali ke rumah nya dengan digendong sang suami sementara anak nya kini digendong oleh akram
.
.
.971 kata utk part ini
Makasih yg udah baca maaf kalo banyak typo dan maaf jika ada salah kata
Jgn lupa vote comment and follow guys see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband✓ [END]
Teen FictionSTORY 4 Season 1 "em saya manggil kamu apa ya" ucap azlan "serah lo yang pasti jangan manggil aza" ucap azalea dengan dinginnya "emang kenapa" tanya azlan "nggak papa" ucap azalea dengan cueknya "em aku boleh tanya nggak" ucap azlan "ya" ucap azale...