MSH SEASON 2# part 85

457 73 2
                                    


"Eh ya, apa kamu diundang juga dek" tanya Akram membuat Lea mengernyit seketika

"Diundang apa" tanya Lea yang sama sekali tak mengerti dengan perkataan Abang nya

"Acara tunangan anak dari keluarga Jovial" ucap Akram

"Oh, diundang sih. Cuma aku nggak Dateng, kasian anak anakku nanti gak ada yang urus" ucap Lea yang mulai mengerti setelah Abang nya menjelaskan hal tersebut

"Lha, kan masih ada bibi dirumah ini Le" ucap Akram yang heran dengan jawaban lea

"Aku nggak mau ngerepotin bibi bang. Kasian bibi udah tua, sudah sana berangkat ngapain masih disini" ucap Lea yang seolah mengusir mereka dari rumah

"Sabar Napa sih dek, orang masih kurang setengah jam ini. Lagian Abang juga mau nanya tuh ke istrinya Akhtar" ucap Akram membuat Akhtar dan tia saling menatap satu sama lain

"Yasudah kalo gitu, tapi nanti langsung berangkat lho ya kalo udah jam nya" ucap Lea yang diangguk mereka semua

"Aku tinggal dulu ke dapur" ucap Lea kembali, lalu pergi dari sana.

"Iya" jawab mereka bertiga

Setelah kepergian Lea

"Jadi hal apa yang mau ditanyakan bang" tanya Tia to the point

"Mengenai ucapan mu yang belum terselesaikan dengan istriku tadi" ucap Akram dengan raut datarnya

'haih ternyata dia nggak bersikap datar kalo ke istri, bunda dan adiknya' batin Tia

"Oh yang itu" ucap Tia

"Hm, katakanlah" ucap Akram yang masih saja menampilkan raut datarnya

'kenapa tuh singa kayak gitu ekspresinya?? Baru kali ini aku melihat rautnya begitu datar setelah sekian lama' pikir Akhtar

"Gini, aku ingin meminta izin kepadamu agar Shira bekerja di perusahaan ku sebagai direktur" ucap Tia membuat Akram terkejut, sontak Akram pun langsung menatap tajam Tia

"Nggak, sampai kapan pun aku tidak mengizinkan istriku untuk bekerja. Mengenai orang yang akan kau pekerjakan aku ada orang lain yang sekiranya cocok." Ucap Akram yang tak ingin jika sang istri bekerja, bukan apa apa ia hanya khawatir jika terjadi sesuatu hal di luaran sana tanpa pengawasan darinya.

"Siapa??" Tanya Tia dan Akhtar dengan serempak

"Ferania" ucap Akram

"Whatt!!!!!!" Ucap Tama dan Akhtar dengan kompaknya

"Ngapain Lo ngerekomendasiin tuh cewek barbar" ucap Tama

'siapa sebenarnya ferania itu' pikir ketiga wanita tersebut

"Ya karena dia ahlinya bidang itu. Lagian kenapa kalian kaget begitu" ucap Akram dengan Santai nya

"Nggak papa sih, cuma nanya doang???" Ucap Akhtar yang sama santainya membuat Akram mendengkus kesal mendengar perkataan kembaran nya itu

'Kalo bukan kembaranku sudah ku gantung kau dirumah kosong tar' batin Akram dengan jengkel nya

"Sudahlah ram, kenapa kau membatin gitu. Kalo kau mau mengantung Akhtar di rumah kosong ya silahkan saja. Aku pun nggak masalah, toh kalo adik kita berkurang satu. Masih ada banyak contoh saja Lea, azfer sama Fakhri. Ngilangin satu bisa bikin kita hoki nantinya" ucap Akhdan dengan santainya membuat Akhtar langsung memelototkan matanya ke arah kedua abang kembar nya itu yang sama sekali gak ada akhlak.

"Haish daripada digantung kenapa gak kita obral saja dia, kan lumayan tuh kalo kita dapat pundi pundi uang. Bukan kah akan semakin kaya kita nantinya" ucap Akram sambil tersenyum licik ke arah Akhtar. Akhtar yang ditatap begitu oleh Akram seketika menelan ludahnya dengan kasar.

'haish salah apalagi aku ini ya Allah. Kenapa seorang adik seperti hamba selalu dinistakan oleh Abang Abang ku ini yang gak ada akhlak banget. Bisakah aku meminta kalo abangku ini ditenggelamkan saja ke laut sana biar dimakan ikan sarden' batin akhtar

"Kenapa gak kita lelang saja ram. Siapa tahu ada yang minat dengan dia, secara dia kan masih mudah tuh" celetuk Akhdan yang kini juga seperti Akram yaitu tersenyum licik.

.
.

Makasih yg udah baca maaf kalo ada salah kata maupun kalimat.

Jgn lupa vote comment and follow, see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Di publish
14 April 2021

Direvisi
28 April 2022

My Sweet Husband✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang