Story 18

168 16 0
                                    

Flashback on

Jam menunjukkan pukul 00.15, ini sudah tengah malam dan seorang wanita masih setia menunggu suaminya pulang. Ya__ meskipun suaminya itu selalu pulang malam bahkan jarang pulang.

Kemana lagi dia, udah dua hari ngga pulang lupa apa gimana kalo punya istri -batin Fina sambil mencoba menelpon suaminya. Dia terus menelpon suaminya, tapi tidak bisa lalu Fina mencoba menghubungi Nadin- Sekretaris suaminya dikantor juga cukup akrab dengan Fina.

"Hallo Nadin" ucapnya setelah panggilannya tersambung

"Iya mbak kenapa malam malam telpon?" Tanya Nadin dari sebrang sana

"Emm suami aku masih dikantor?"

"Tadi sih waktu saya mau pulang pak Rey masih ada diruangannya mbak. Terus tadi saya juga liat ada perempuan masuk ke ruangan pak Rey, tapi saya ngga kenal dia siapa"

Setelah mendengar ucapan Nadin, Fina langsung mengucapkan 'terima kasih' dan segera mematikan panggilannya. Pikirannya tidak karuan sekarang, Fina terus berpikir yang tidak tidak tentang suaminya. Mobil ia lajukan dengan kecepatan diatas rata rata dan setelah sampai dikantor suaminya, Fina langsung berlari menuju ruangan suaminya, tanpa mengetuk pintu Fina langsung menerobos masuk, dan betapa terkejutnya dia melihat apa yang terjadi didepannya sekarang  ya_____ apa yang dia pikirkan tadi benar benar terjadi sekarang, badannya mulai lemas dan bergetar melihat suaminya berciuman dengan wanita lain di depannya.

"Oh ini yang kamu bilang kerja iya" ucap Fina membuat suaminya terkejut lalu melepas ciumannya

"Apa apaan kamu! Kenapa ngga ketuk pintu, ga sopan!" Ucap Rey menatap ke arah Fina

"Kamu bilang aku ga sopan iya?! Kamu sadar ga mas kalo yang kamu lakukan ini lebih ga sopan bahkan menjijikkan" kata Fina

"Ini yang selama ini kamu bilang kerja?! Ini yang buat kamu jarang pulang iya?! Cuma perempuan jalang ini" ucap Fina sambil menunjuk ke arah wanita yang ada disamping Rey tapi tatapannya masih fokus ke Rey.

"Jaga ucapan kamu ya!" Ujar Rey memperingati

"Heh mbak, ga usah bilang saya jalan bisa kan" ucap wanita itu dengan sikapnya yang seakan tidak mempunyai salah apapun.

"Kenapa oh kamu merasa iya? Seharusnya kamu malu, dia ini suami orang, emang dasar jalang"

Plakkk

Detik itu juga Rey langsung menampar pipi Fina. Kenapa dia lebih membela perempuan itu dari pada istrinya sendiri? Fina terus saja memegangi pipinya yang panas karna tamparan itu, matanya mulai membendung air mata, hatinya tersayat.

"Kamu nampar aku demi dia iya?!" Ujar Fina dengan nada tinggi

"Pulang sekarang!" Bentak Rey. Tanpa bertengkar lagi, Fina segera keluar dari ruangan suaminya dan segera melajukan mobilnya menuju rumah.

Flashback off

"Sejak kejadian itu, mama sama papa terus bertengkar bahkan sampai dirumah kita juga masih bertengkar dan kamu tau itu kan" Gibran menganggukkan kepalanya

"Dan sekarang apa yang papa lakukan disana sampai mama nangis tadi?" Tanya Gibran lembut

Fina berpikir sebentar akankah dirinya harus memberi tahu Gibran kalau papanya ada di Australia dengan wanita itu? Fina tidak mau membuat Gibran kepikiran, dia langsung menggelengkan kepalanya pelan untuk menjawab pertanyaan Gibran tadi.

"Ngga, mama cuma pengen papa pulang tapi__ papa kamu tidak mau" ucap Fina dan Gibran langsung memeluknya erat.

"Gibran disini sama mama, Gibran janji Gibran ngga akan biarin siapapun nyakitin mama termasuk papa" ucap Gibran yang masih memeluk Fina.

FYLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang