Story 19

127 11 0
                                    

"Kenapa sih tu anak bikin gw emosi terus ha?" Ucap Rani kesal sambil merobek robek kertas yang dia pegang.

Suasana kelas masih sepi, hanya ada beberapa murid saat ini dikelas. Sejak melihat postingan Mesya kemarin, Rani terus saja marah marah bahkan sejak perjalanan ke sekolah tadi, dia terus saja memukuli bahu Icha untuk melampiaskan kekesalannya.

Cemburu? Bilang bos

"Heh lo tu bisa ngga sih ga usah mukul gw terus, sakit bego!" Marah Icha

"Udahlah Ran, ga usah kayak gini, kayak ngga ada cowok lain aja" ujar Sisca

"Apa tadi lo bilang?! Heh kalau ini terjadi sama lo, lo pasti juga ga terima, apa coba maksud dia? Balas dendam iya? Sok kecakepan banget tu anak" Rani terus saja mengumpat

Benar juga, kalau Sisca jadi Rani pasti dia juga tidak akan terima. Huh! Dia tidak mungkin membiarkan Gibran dekat dengan Fylla, ya____ meskipun sekarang Gibran mulai perhatian padanya.

Tak lama kemudian Mesya masuk bersama Fylla, Mesya menatap sekilas raut wajah tiga cewek yang ada dipojok sana. Kelihatan marah, kesal, sepertinya mereka ingin mencekik Mesya saat ini juga! Hmm entahlah Mesya juga tidak peduli.

Rani yang sudah tidak tahan lagi dengan wajah polos Mesya, dia berjalan mendekat ke arah meja Mesya diikuti Sisca dan Icha dibelakangnya. Baru saja Fylla meletakkan tasnya di atas meja, sudah mau mulai perang lagi kayaknya. Sabar Fyll lo ga boleh ikut ikut ntar dosa lo nambah, yang kemaren aja belum lo tebus! Astagfirullah

"Lo pasti tau apa maksud gw berdiri disini!" Mesya mengangguk santay seakan tau apa maksud Rani.

"Jelasin sekarang maksud lo apa? Balas dendam? Pamer? Ga usah sok kecakepan deh lo" Mesya masih bersikap biasa biasa saja menanggapi ocehan Rani

"Heh! Jawab jangan diem aja!" Sentak Sisca kesal

"Udah ngocehnya?" Tanya Mesya

"Lo_!" Sisca menjeda ucapannya, menahan emosinya yang sudah ingin meledak.

"Mulai sekarang gw nggak akan nglarang lo buat deket sama Kak Bintang, terserah lo mau ngapain aja terserah lo, terserah kalian mau ngapain gw ga peduli, gw ga akan ikut campur urusan kalian" ucap Mesya

Fylla masih diam sambil mendengarkan orang yang berdialog didepannya, eh bukan berdialog tapi adu mulut. Ini kalau ada Putra sama Fatih pasti lengkap jadi pasar pastinya nih kelas. Oke kembali ke Mesya, eh maksudnya ke ucapan Mesya

"Dan satu lagi kalian juga ga ada hak buat ikut campur urusan gw! Paham!" Tegas Mesya lalu segera duduk dan membaca buku, tapi sebenarnya hanya pura pura membaca.

Sisca segera menarik tangan Rani kembali ke bangkunya. "Tenang, ga usah dengerin tu anak, lo harus bisa dapetin Kak Bintang" bisik Sisca pada Rani

Berbeda dengan kelas Bintang saat ini, sejak Bintang masuk kedalam kelas dia terus saja diberi pertanyaan oleh teman temannya. Berasa artis deh, rasanya telinga Bintang sudah mulai panas mendengar pertanyaan dari teman temannya itu.

"jadian nih cieeeee" goda Vania

"Udah berapa kali gw bilang, gw ngga jadian" balas Bintang

"Bin lo tega sama gw, lo selingkuh dibelakang gw" Bintang bergidik ngeri mendengar ucapan Devan

"Eh peje mana nih" ucap Dava yang tiba tiba datang

"Lo deket sama Mesya apa sama Rani sih? Bingung gw, kemaren kemaren lo deket sama Rani dan sekarang lo deket sama Mesya sampai bikin heboh semua murid" ucap Julia

"Lo sukanya sama siapa sih?" Tanya julia sambil tersenyum jail

"Kalau gw jawab, gw ga bisa milih antara mereka berdua gimana?"

FYLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang