Story 23

128 11 3
                                    

Sudah beberapa kali Fylla mencoba menutup matanya, tapi tidak bisa. Dia terus saja memikirkan perkataan Gibran tadi sore, apa Fylla setuju? Mereka udah jadian? Belum! Fylla belum menjawab dia masih bingung, dan sekarang dia tidak bisa tidur.

Flashback on

"Jadi cewek gw baru gw maafin" ujar Gibran

Fylla masih diam, dia bingung harus jawab apa! Mulutnya ingin berkata 'tidak' tapi hatinya berkata 'iya' huh!

"Fylla" panggil Gibran lembut

Membuat Fylla merinding, astagfirullah sejak kapan dia jadi kayak gini?!

"Kak?" Panggil Fylla menatap Gibran

"Kalau Fylla beneran baper gimana? Hih nggak mikiri banget sih" kesal Fylla

"Ya itu salah lo, harusnya lo ga usah kebawa perasaan" Jelas Gibran

Iya deh iya pura pura, tapi sebenarnya suka, eh!

"Dahlah kak, udah pulang sana"

"Ngusir?"

"IYA!"

"Lo-!"

"Apa? Udah pulang sana!" Gibran langsung melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Fylla.

Flashback off

Sejak kejadian sore tadi, Fylla jadi kurang mood melakukan apapun, hmm.

"Aaaaaa ga bisa tidur" rengek Fylla sambil mengacak ngacak rambutnya sendiri

Ddrrttt... ddrrtt... ddrrtt...

Fylla langsung mengangkat panggilan dari seseorang, tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Halo kenapa?" Tanya Fylla ngegas

"Nggak sopan!" Seketika Fylla langsung membulatkan matanya mendengar suara itu.

"Kak Gibran?! Dapet nomer gw dari mana?" Tanya Fylla

"Nyolong" balas Gibran santay dari sebrang sana

"Sejak kapan nyolong?"

"Tadi sore" Fylla langsung diam

"Tidur ga usah mikirin gw!"

"Apaan sih siapa yang mikirin lo, ga ada!"

"Tidur, besok gw jemput"

"Nggak usah"

"Gw jemput"

"Nggak usah!"

"Terserah!"

"Bodoamat!"

Tutt... tutt... tutt

Gibran langsung mematikan panggilannya sepihak.

__________

Pagi harinya Fylla sudah siap pergi ke sekolah, karna cuaca pagi ini sedikit mendung dan udara nya juga dingin, Fylla memutuskan memakai jaket ke sekolah. Dia segera berjalan ke luar rumah, untung dia sudah memesan taxsi online.

Diperjalanan menuju sekolah, Fylla terus saja berfikir apa dia harus menghubungi Gibran? Kalau nggak dihubungin kasian nanti nungguin! Bingung.

You
Kak, ga usah jemput
Gw udah berangkat!

Send to Kak Gibran.

Setelah sampai disekolah, Fylla berjalan melewati koridor sekolahnya yang masih sepi.

FYLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang