Epilog

3.1K 265 111
                                    

Hello, terkejut tidak lapak ini update?

Hehe, sebenernya mau update tadi malam, cuma kelupaan. Aku sadarnya pas udah jam 11, jadi yaudah sekarang aja.

Happy reading, vote dan komen jangan lupa❤

***

"Tuh kan, kamu itu emang nggak sayang lagi sama aku! Dulu bilangnya bakal ngasih apa aja yang aku mau, tapi ini masalah brownis aja, nggak bisa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuh kan, kamu itu emang nggak sayang lagi sama aku! Dulu bilangnya bakal ngasih apa aja yang aku mau, tapi ini masalah brownis aja, nggak bisa!"

"Masalahnya brownis di toko kue yang kamu mau itu emang susah, sayang. Aku udah antre dua jam, tapi tetap juga nggak kebagian."

"Alah, alasan kamu aja! Bilang aja kamu males berhenti di sana pas di jalan pulang, kan? Bilang aja kamu nggak nganggap permintaan aku itu penting! Bilang aja kalau kamu emang udah nggak sayang aku lagi!"

"Ya Allah, Jisoo... enggak begitu! Sumpah, aku udah di sana dua jam. Pulang dari rumah sakit aku langsung ambil antrean di sana. Cuma, brownis yang kamu mau emang banyak peminatnya. Besok janji, subuh-subuh aku udah ke sana."

"Kamu itu bodoh atau gimana sih? Aku itu maunya sekarang malah kamu tawarin besok. Orang gatelnya sekarang digaruknya tahun depan! Ya enggak dapet lah feelnya!" ia kesal, kemudian membanting diri untuk tiduran di kasur.

Mencoba tetap tenang dan sabar, pria yang diterjang amukan wanita itu mendekat. Pulang-pulang langsung kena omelan, tapi tetap mencoba sabar. Tangannya mengelus punggung si empu dari belakang. "Terus sekarang maunya gimana?"

Wanita itu berdecak, masih enggan berbalik. "Tau ah, kamu nggak sayang aku lagi!"

Menghadapi wanita yang labil adalah cobaan terbesar bagi kaum lelaki. "Sayang, bahkan kalau kamu minta nyawa aku, aku kasih saking sayangnya aku ke kamu."

"Nggak usah gombal, enggak mempan! Nggak usah ngasih bualan aneh-aneh. Toh aku minta brownis aja kamu nggak ngabulin."

"Kan aku udah jelasin kalau di toko yang kamu minta itu peminatnya banyak," tubuhnya mendekat, memberi kecupan di pelipis wanita itu. "aku beliin di toko lain aja gimana?"

"Tuh kan, kamu itu emang nggak niat ngabulin yang aku mau! Aku sukanya di Violet cake, kamu malah ngasih opsi di tempat lain!" tubuhnya yang berbaring kian bangun kembali. Menatap netra laki-laki yang menjadi sasaran kekesalan dengan raut sebal.

"Kamu nggak sayang aku!"

"Jisoo jangan kekanakan begini, okay?!"

"Tuh kan, kamu bahkan bentak aku!"

"Ya Allah, sayang. Aku bukannya ngebentak, cuma capek kalau kita ri——"

"Kamu bilang capek? Kamu nyesel nikah sama aku?!"

Kelewat frustrasi dengan sikap istrinya, pria itu mengacak rambutnya tak karuan. "Terserah kamu mau nganggap apa, aku mau mandi."

"Iiiihhhh, aku nggak mau tidur sama kamu! Kamu tidur di luar!"

Player (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang