06|Mas Pacar ke Rumah

2.2K 339 9
                                    

Tok.. Tok.. Tok...

Samar-samar, terdengar suara ketukan berasal dari pintu depan. Jisoo yang tengah mencuci piring di belakang, mengecilkan aliran air di keran. Ia menelisik lebih rinci lagi.

Tok.. Tok.. Tok...

Jisoo membersihkan tangannya dari busa sabun, mengelap dengan kain, seterusnya baru menyapu langkah untuk membukakan pintu.

Klek.

Sesuai dugaannya, jika makhluk ini lah yang datang.

"Kok cepet? Aku baru aja selesai beres-beres."

Si sosok tinggi dengan banyak bungkusan makanan di tangannya itu tersenyum, "Bukain pintunya yang bener dulu dong, sayang."

Jisoo cengengesan, ia menarik pintu yang terbuka seperempat menjadi terbuka sepenuhnya. "Ini mau piknik, pesta atau apa?" ia meraih separuh plastik makanan yang mengantung di tangan Mas Pacar. Seterusnya menuntun pria itu untuk masuk.

"Emang kenapa?" Sehun berujar setelah menyusul Jisoo meletakkan plastik makanan di atas meja.

"Kenapa, kakak tanya? Ya heran aja, kakak bawa makanannya sebanyak ini. Udah kayak mau ngasih sembako satu kompleks aja tau." omelnya berkacak pinggang, "oh iya kak, duduk."

Pria tinggi itu mengikuti titah pacar mungilnya itu. Beberapa detik kemudian, ia memperhatikan penampilan Jisoo dari atas hingga bawah. Meski dapat ditebak, jika si cantik ini belum mandi, tapi Sehun tetap berdecak kagum untuk penampilan imut pacarnya ini. Rambut digulung asal ke atas, piyama kuning bergambar kartun, sendal berbulu yang tak memiliki hak. Astaga, imut!

"Kakak kenapa ngeliatnya gitu?" Jisoo ikut melirik penampilannya sendiri. Siapa tahu ada yang salah.

"Enggak," elak Sehun membenahi pandangan. Tak lucu jika nanti Jisoo menganggapnya mesum karena mata yang jelalatan. "kamu belum mandi ya?" tudingnya kemudian.

Jisoo tersengir kuda. "Baru aja tadi mau mandi abis beres-beres. Eh kakak malah datangnya pas Jisoo lagi nyuci." belanya.

Sehun geleng-geleng sok-sokan mencibir.

"Yaudah, kakak duduk aja dulu, Jisoo mau mandi, oke?" sebelah tangannya mengacungkan jempol di depan wajah, "eh, atau mau Jisoo ambilin piring? Kakak mau makan duluan?"

"Barengan aja. Biar bisa maksa kamu buat banyak makan."

"Tanpa kakak paksapun, Jisoo makannya banyak kok. Hehe."

Lelaki itu kembali memperhatikan Jisoo seolah tak percaya dengan penyampaian gadis itu. "Masa? Kok kurus?"

"Iih, gak boleh hina-hina fisik orang! Body shaming namanya. Itu gak baik tau!"

Sehun terkekeh, omelan pacarnya ini lebih terasa menggemaskan dibanding seram, "Haha, iya iya... kakak becanda. Just kidding, sayang."

"Jisoo marahnya juga becanda." Jisoo ikut mengklarifikasi sembari memelet.

"Hmmm, sini kamu," tangannya mengibas mengisyaratkan agar gadis itu mendekat, "eh tapi jangan lah, kan belum mandi. Bau." ejeknya menyusul.

"Yaudah, Jisoo beneran mau mandi dulu. Biat wangiii!"

"Hmm, sana."

Jisoo melegangkan kakinya menuju kamar, meninggalkan Sehun yang masih setia dengan kekehan gemas serta gelengan-gelengan kecil memperhatikan punggung pacarnya itu menghilang di sebalik pintu.

Seraya menunggu, ia pun mengeluarkan handphone dari saku jaket. Tak lupa membuka jaket denim yang ia pakai, menyisakan kaos pendek hitam. Tak lama setelah Sehun berkecimpung menikmati konten di hpnya, Jisoo kembali keluar dari kamar. Gadis itu membawa handuk tak lupa pakaian ganti, selepasnya berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang.

Player (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang