Sabtu
Akhir pekan, perusahaan tempat jisoo bekerja memiliki satu jadwal yang cukup menyenangkan hati pegawai, dimana jika hari sabtu maka durasi kerja mereka hanya sebentar yakni setengah hari.
Bersama dengan rekan kerjanya jisoo sudah berada diluar gedung perusahaan, berniat untuk pulang.
" ji .."
Panggil seseorang, jisoo menoleh. Disana doyoung salah satu laki laki yang mengagumi jisoo tengah melangkah menghampirinya.
Tak ingin di cap sebagai wanita sombong, jisoo membalas senyuman doyoung.
" mau pulang ..?" Tanya doyoung, jisoo mengangguk.
" aku anter yah .. kita kan satu arah .." ajak doyoung menawarkan tumpangan.
Layaknya remaja dalam drama picisan jisoo mendapat godaan dari rekannya yang lain.
Jisoo tersenyum kemudian menggeleng, tanda jika ia menolak ajakan seorang kim doyoung.
Otomatis doyoung kecewa, bahkan teman teman jisoo menyayangkan.
" hari ini aku ada urusan sebentar .. jadi ga langsung pulang kerumah .." asalan jisoo kenapa ia menolak doyoung.
Yang jisoo katakan itu jujur, hari ini ada hal yang harus ia tuntaskan.
Meski merasa kecewa tapi doyoung harus memahami situasi. Ia pun akhirnya mengangguk.
" kalau butuh bantuan telepone aku aja ya .." kata doyoung lagi masih berusaha.
Dengan senyum jisoo menganggukan kepala.
Tak lama sebuah mobil yang diketahui sebagai taksi online berhenti dihadapan semuanya.
Itu kendaraan yang jisoo pesan, jisoo pamit dan bergegas pergi menuju tempat yang akan ia kunjungi.
Sebenarnya tempat yang akan jisoo kunjungi bukan tempat yang aneh, melainkan supermarket dimana ia akan mencari kebutuhan sehari hari yang ternyata sudah habis.
dengan taksi online yang ia tumpangi, jisoo sampai ditempat tujuan.
Tak menyuru taksi agar menunggu dirinya, jisoo berbegas masuk.
Didalam ia mendapat sapaan selamat datang dari seseorang yang bertugas disupermarket tersebut, dengan ramah jisoo tersenyum menyapa balik.
Jisoo menuju tempat dimana keranjang belanja berada. Ia raih satu, kemudian ia mulai melangkah mencari sesuatu yang ia butuhkan.
Tak ada hambatan, hampir semua yang jisoo butuhkan ada. Namun, ada satu lagi yang belum bisa temukan.
Akhirnya jisoo berpindah tempat, dan ditempat lain jisoo melihat sesuatu yang ia cari. Hanya ada satu dan ia harus bergegas meraihnya sebelum ada orang lain yang meraihnya lebih dulu.
Beberapa detik lagi jisoo akan menyentuh barang yang ia butuhkan. Namun, ketika tangan jisoo berhasil menyentuh barang tersebut ada tangan lain yang menyentuh barang itu.
Jisoo terkejut, penasaran siapa pemilik tangan itu ia pun menoleh, dan ketika jisoo menolah ia melihat pria yang berdiri disampingnya dan juga menoleh kearah jisoo.
Saling tatap terjadi beberapa detik diantara keduanya, tak sadar kedua tangan mereka masih menyetuh barang yang keduanya butuhkan.
Hingga akhirnya jisoo lah yang lebih dulu sadar dan ia pun melepas tangannya lebih dulu.
" maaf .. " kata jisoo, entah mengapa ia malah mengucapkan kata maaf.
" kaya nya kamu butuh itu .. ambil aja .." ucap pria dihadapan jisoo,ia mengalah kepada seorang wanita. Dan hal itu cukup membuat jisoo terkejut, namun jisoo merasa tak enak hati. Ia sendiri tak mau egois.
" ga apa apa .. kamu ambil aja .." kata jisoo, kemudian pria itu tersenyum.
Tak lama jisoo melihat tangan si pria itu kembali terulur kearah barang yang tadi ingin keduanya ambil.
dikeluakannya barang tersebut dari dalam rak, dan lagi lagi membuat jisoo terkejut si pria bukan menaruh dikeranjang miliknya melainkan menaruh kedalam keranjang milik jisoo.
Jisoo menatap penuh tanya kearah si pria.
" kamu aja yang lebih butuh .." ucapnya lagi.
Pada akhirnya jisoo tidak bisa menolak.
" terimakasih .." hanya itu yang bisa jisoo ucapkan.
Anggukan kepala sebagai tanggapan jisoo terima. Jisoo pun tersenyum kepadanya.
" kalau begitu saya permisi .. sekali lagi terimakasih .." ucap jisoo yang kemudian berlalu pergi meninggalkan si pria.
Jisoo melangkah menuju kasir, sedangkan si pria masih berdiri menatap jisoo dengan senyum. Dalam tatapannya ia bergumam lirih.
" cantik .."
..
" hallo .. mama pulang sama siapa ..?"
Tanya chenle yang saat ini tengah berbicara dengan jisoo.
Harusnya chenle sudah pulang dari sekolahnya, namun karena tiba tiba saja kapten basket yaitu mark mengadakan latihan dadakan jadi chenle harus mengikuti latihan dan tidak bisa menjemput ibunya.
" beneran pulang sendiri naik taksi ..?" Tanya chenle lagi, memastikan jika ibunya itu jujur.
" ya udah .. aku percaya kok .. sampai ketemu dirumah .." kata chenle, setelah itu ia mengakhiri sambungan teleponenya dengan jisoo.
Selesai berbicara dengan ibunya, chenle pun bergabung bersama rekan rekannya.
...
Waktu memang berjalan dengan begitu cepat ketika kita menutup pintu langit masih dalam keadaan cerah, dan ketika kita kembali membuka pintu yang sebelumnya tertutup langit berubah gelap.
Dalam gelapnya langit malam, jimin tengah bersandar diatas tempat tidurnya dengan arah pandang tertuju kearah televisi.
Namun hanya pandangannya, pikiran dan hatinya tertuju kearah lain.
Ya, jimin masih teringat dengan kejadian disupermarket. Ketika ia bertemu dengan seorang wanita.
Wajahnya yang cantik membuat jimin terpana. Jujur jika ada kesempatan ia ingin kembali bertemu dengan wanita cantik itu.
Ya, siapa tahu dia jodoh yang dikirim tuhan untuknya.
Memikirkan hal bodoh akhirnya jimin tertawa sendiri, setelah itu ia menghela nafas.
Jimin melihat jam diponselnya, ia sedikit terkejut waktu ternyata sudah larut.
Akhirnya jimin memilih untuk tidur karena esok hari ia harus mengajar.
...
Bersambung ...
See you ..
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJAGA MAMA ...!
Fanfictionmohon maaf, itu mama saya bukan kakak saya. apa saya harus bikin tulisan yang gede dengan kata kata " ini mama saya " supaya anda anda ini percaya .. : chenle 2020