Krrrriiiiingggg ...
Alarm berbunyi nyaring, tubuh yang terbaring diatas tempat tidur itu menggeliat.
Perlahan matanya terbuka, hal yang pertama chenle lihat adalah jam weker yang bunyinya sudah mengganggu tidurnya.
Diraih dan dilihatnya jam weker tersebut, pukul 05.30. Masih terlalu pagi untuknya, alhasil ia kembali memejamkan mata.
Tapi, baru saja ia akan kembali ke alam mimpi. Ketukan pintu kamar kembali mengganggu tidurnya.
Tok tok tok ..
Ketukkan pintu diabaikan, chenle kembali memejamkan mata.
Tok tok tok ..
Kali ini ketukkan kedua, matanya kembali terbuka. Namun, bukannya bangkit dari tidurnya ia malah kembali memejamkan mata.
Tok tok tok ..
Ketukkan ketiga, akhirnya ia bangkit sembari menggeram kesal.
Dengan wajah kesal, chenle turun dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu.
Tangannya terulur guna membuka pintu.
Cekleeekkk ..
Pintu terbuka, dibalik pintu berdiri wanita cantik yang sudah siap untuk beraktifitas.
Wajah jengah chenle tunjukan, ia pun membuka mulut bersiap untuk mengeluarkan gerutuannya.
Tapi, belum sempat terjadi, si wanita sudah memotongnya dengan menujunkan arloji yang melingkar dipergelangan tangannya, tujuannya menunjukan kepada putranya jika waktu semakin berlalu.
" bangun .." ucapnya.
Geraman kesal kembali terdengar, mau tak mau chenle pun harus mematuhi perintah sang ibu. Ia kembali masuk kedalam kamarnya guna bersiap untuk pergi kesekolah.
Bagi seorang pria, bersiap siap tak membutuhkan waktu lama. Dan kini chenle sudah rapih dengan seragam sekolah yang ia kenakan.
" sarapan apa ma ..?" Tanya chenle kepada jisoo ibunya yang kini tengah menyiapkan sarapan untuk putra semata wayangnya.
" nasi goreng .." sahut jisoo, sembari memberika sepiring nasi goreng kehadapan putranya.
Bergegas chenle menikmati sarapan yang sudah disajikan ibunya, sementara jisoo tengah mencuci piring kotor yang tadi sempat ia gunakan untuk sarapan.
" nanti aja ma nyuci piringnya, kalau udah pulang kerja .. mama udah rapih nanti bajunya basah kena ciptraan air .." kata chenle, jisoo menoleh kemudian tersenyum namun detik berikutnya ia kembali menlajutkan aktifitasnya.
" ga apa apa .. sekarang aja , lagian kalau nanti pulang kerja mama suka cape .." sahut jisoo, chenle menghela nafas sembari memandang sendu ibunya.
Andai saja sang ayah masih ada pasti ibunya tak harus repot bekerja.
Ting ..
Tiba tiba, terdengar satu notip pesan dari ponsel jisoo.
Pemilik ponsel mengabaikan, sementara chenle penasaran.
Letak ponsel yang berada diatas meja makan membuat chenle lebih mudah menjangkau ponsel ibunya, bergegas ia raih ponsel tersebut.
Ponsel jisoo yang tidak menggunakan sandi membuat chenle lebih mudah untuk membuka ponsel tersebut.
Perlahan ia mengusap layar ponsel itu, tiba tiba dahinya berkerut ketika ia melihat notip pesan dari seseorang.
Chenle mengenali seseorang yang sudah mengirim pesan untuk ibunya.
Namanya jaehyun teman dekat ayahnya dulu, bahkan mereka sudah berteman sejak jaman sekolah dulu.Segera chenle membuka pesan yang jaehyun kirimkan.
Tak lama mata chenle membulat. Pesan yang jaehyun tulis adalah.
" jis .. berangkat kerja sama siapa , aku jemput ya ..?"
Seperti itu pesan yang dikirimkan jaehyun.
Hal ini merupakan hal yang serius, chenle pun bersiaga satu.
Ia pun membalas pesan jaehyun tanpa sepengetahuan ibunya." mama berangkat sama aku .."
Pesan terkirim, dan tak lama terdapat pemberitahuan jika jaehyun sudah membacanya.
Chenle tersenyum penuh arti, setelah itu ia menghapus pesan yang jaehyun kirimkan, serta pesan yang ia kirimkan untuk jaehyun.
Setelah sukses dengan urusannya, chenle kembali menaruh ponsel jisoo ditempat pertama kali ia meraih ponsel jisoo.
Namun ketika chenle meletakan ponsel tersebut diatas meja, secara bersamaan jisoo melihat chenle yang tengah meletakkan ponselnya.
" siapa ..? Tanya jisoo, chenle sedikit gugup. Ia tak mau jujur jika jaehyun sudah mengirimi jisoo pesan.
Tapi, tiba tiba wajah chenle berbinar. Satu ide muncul dikepalanya.
" itu ma .. operator .. kayanya operatornya cowok deh , jadi ganjeng terus ngirim pesan terus buat mama .." kata chenle dengan segala kebohongan yang ada dibenaknya.
Jisoo tersenyum sembari menatap putranya, ia tahu betul jika putranya berbohong.
Mendapat senyuman dari sang ibu, chenle menundukan kepala.
Dalam hati chenle merapalakan beribu kata maaf untuk ibunya.
Pagi ini ia berbohong ...
....
" mama duluan ya .." kata jisoo pada chenle yang mengantar dirinya menuju kantor tempatnya bekerja.
" iya .. hati hati .."
" ada juga mama yang bilang kamu hati hati .." sahut jisoo.
" ya aku lah yang harus bilang hati hati , hati hati nanti mama digangguin om om gatel .." kata chenle, jisoo terkekeh pelan.
" kamu ada ada aja .. kalau om om nya gatel ya kamu garukin lah .."
" iya nanti aku garukin pake garpu .. udah ah nanti aku kelat .. aku pergi dulu ya .." kata chenle yang kemudian menghidupkan mesin motor maticnya yang setiap hari ia gunakan untuk mengantar sang ibu.
Sebelum pergi chenle melambaikan tangan kearah sang ibu, lambaian tangan jisoo tanggapi. Setelah itu chenle pergi meninggalkan area kantor tempat jisoo bekerja.
Jisoo masih menatap kepergian putranya, hingga tak terlihat lagi dari pandangan jisoo.
Chenle sudah tak terlihat, jisoo menghela nafas kemudian ia menggelengkan kepala sembari menyunggingkan senyum.
Setelah itu jisoo memutar tubuhnya, bersiap untuk masuk kedalam kantor.
Tapi, tepat saat tubuhnya berbalik dihadapan jisoo berdiri sosok pria tampan yang tengah tersenyum manis pada jisoo.
" pagi .." sapa nya, jisoo tersenyum menanggapi.
....
Bersambung ...
Halloo ... gimana perkenalan sama pert pertama.
Aku selalu menerima saran ..
See you ..
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJAGA MAMA ...!
Fanfictionmohon maaf, itu mama saya bukan kakak saya. apa saya harus bikin tulisan yang gede dengan kata kata " ini mama saya " supaya anda anda ini percaya .. : chenle 2020