" kamu itu ya kalau ngomong bisa gak sih di pikirin dulu .."
Setelah pertemuan wali murid dan dewan sekolah berakhir, jisoo bergegas pulang, tak lupa jisoo pun mengajak putranya pulang. Dan saat ini di dalam apartemennya, jisoo tengah menggerutu kepada chenle karena masalah celetukan chenle kepada jimin yang jisoo nilai korang sopan.
" mama bisa maklum kalau kamu ngomong kaya tadi sama teman teman mama, tapi ini guru kamu sendiri .." jisoo kembali menggerutu, sementara tersangka utama hanya diam. Entah dia mendengarkan jisoo atau justru hanya menganggap gerutuan jisoo sebagai angin lalu.
" mama itu heran .. mau kamu itu apa sih ..?"
" mau aku, mama setia sama papa .."
" terus mama kurang setia apa lagi .. kamu tahu sendiri , banyak laki laki yang terang terangan deketin mama bahkan ngajak nikah dan mama tolak mereka .. apa itu masih kurang .. bisa gak sih kamu ngertiin posisi mama .. mama itu lagi ada dalam posisi serba salah, kamu tahu kan .. "
Jisoo meninggikan nada suaranya. sedangkan chenle, ia hanya diam tak mengangguk atau memberi respon apapun.
Helaan nafas jisoo keluarkan. Ia kembali menatap chenle, kali ini dengan tatapan yang sedikit tajam.
" sebenarnya mama udah nahan semua ini dari dulu .. dan sekarang udah saat nya mama keluarin semua, jujur mama gak suka sama sikap kamu yang kurang sopan sama semua temen laki laki mama .. meski mama tau alasan di balik sikap kamu, tapi mama gak suka, kalau anak mama ternyata gak bisa sopan. Mama bukan anak kecil, dan mama tau mana yang baik dan mana yang buruk .. jadi stop berlaga jagain mama .."
Akhirnya chenle memberi respon, ia menundukan kepalanya. Apa yang chenle lakukan membuat jisoo yang notabenya ibu kandung chenle merasa tak tega. Jisoo kembali menghela nafas kasar.
Ia mendekati chenle dan kemudian menyentuh bahu kiri putranya itu. Seketika chenle mendongkak, menatap jisoo dengan mata yang sedikit berkaca kaca.
Melihat mata chenle membuat dada jisoo terasa sesak. Ia pun memeluk chenle dengan erat.
" maaf .. " satu kata yang jisoo ucapkan. Chenle hanya diam. Jisoo memejamkan sejenak matanya dan hal itu membuat air mata yang menggenang di pelupuk matanya mengalir membasahi pipi.
" sekali lagi maaf .. mama ngerti, semua sikap dan kelakuan kamu itu karena kamu sayang sama mama dan gak mau mama salah pilih orang kan ? Tapi tolong, jangan karena hal itu kamu malah bersikap gak sopan sama orang yang lebih dewasa dari kamu .. ayo kita saling menjaga satu sama lain .."
Akhirnya chenle luluh, kalimat terakhir yang jisoo ucapkan membuat chenle memberi jisoo anggukan kepala. Jisoo tersenyum, meskin hanya anggukan pelan, tapi ia senang putranya sudah memberi respon.
Ia melepas pelukannya, namun kedua tangannya masih merengkuh kedua bahu chenle. Di tatapannya wajah sendu chenle, jisoo tersenyum dan kemudian mengecup sayang dahi putranya itu. detik berikutnya jisoo kembali membawa chenle dalam pelukannya.
...
Rasanya belum lama chenle pulang dari tempat ini, dan sekarang ia harus kembali menginjakkan kaki nya ketempat itu lagi.
Tempat apa itu ?
Apa lagi jika bukan sekolah.
Asik berjalan sendiri tak sengaja mata chenle melihat satu hal yang membuatnya bertanya tanya. Ia mengerutkan dahinya bingung
Satu pertanyaan yang kini muncul di benak chenle adalah, sedang apa dan ada apa hingga sebagian siswa berbaris di halaman.
Penasaran, chenle melangkah menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJAGA MAMA ...!
Fanfictionmohon maaf, itu mama saya bukan kakak saya. apa saya harus bikin tulisan yang gede dengan kata kata " ini mama saya " supaya anda anda ini percaya .. : chenle 2020