5

619 74 5
                                    

" pak .. berhenti pak .. udah nyampe sini aja .."

Kata chenle, bak seorang penumpang ia menyuruh jimin untuk menghentikan laju kendaraannya. Bahkan tangannya ia gunakan untuk menepuk nepuk bahu jimin.

Apa yang chenle lakukan direspon oleh jimin, ia pun menghentikan laju kendaraannya.

Ketika kendaraan berhenti, chenle bergegas turun. Chenle siap untuk berlari menuju gerbang sekolah yang sebentar lagi akan segera ditutup.
Namun, langkah chenle terhenti karena suara jimin.

" kenapa harus berhenti disini .. gerbang sekolah udah keliatan, kenapa kita ga bareng aja ..?" Tanya jimin, chenle diam. Ia juga tak mengerti mengapa ia menginginkan untuk turun dari kendaraan jimin.

Chenle menatap jimin, kemudian ia tersenyum.

" ga kenapa napa kok pak .. terimakasih atas tumpangannya.. saya duluan pak .." kata chenle yang kemudian berlari setelah berpamitan kepada gurunya itu.

Melihat tingkah chenle, jimin tersenyum dan menggelengkan kepala.

Kemudian ia kembali melajukan kendaraannya.











" pak .. pak .. tunggu jangan tu .. tup dulu .." teriakkan chenle terhenti ketika ia tiba berbarengan dengan tertutupnya pintu gerbang.

" kamu terlambat .." ujar satpam yang bertugas sembari menunjukan arloji dipergelangan tangannya kepala chenle.

Dengan berpegangan dibesi pagar, chenle memasang wajah memelasnya.

" yah pak .. telat juga barusan .. belum ada lima menit .. bukain donk .." mohon chenle.

Satpam tersebut menggelengkan kepala.

" ga bisa ...ini sudah peraturan sekolah .." tolak satpam, chenle semakin memelas bahkan kini wajahnya memberengut.

" buka pak .." suara seseorang mengalihkan perhatian chenle dan satpam tersebut.

Chenle memutar tubuhnya, dibelakangnya terlihat jimin yang tengah duduk diatas motornya.

Chenle diam, jimin tersenyum kearah chenle.

Atas perintah jimin, satpam tersebut membuka pintu gerbang. Jimin lebih dulu masuk sembari membawa kendaraannya.

Kemudian chenle bergegas melangkah masuk. Namun, langkah chenle lagi lagi terhenti ketika satpam kembali menutup pintu dan tidak mengizinkan chenle masuk.

" lah kok ditutup lagi sih pak .. saya kan belum masuk .." protes chenle tidak terima.

Mendengar suara chenle, jimin kembali menoleh dan melihat chenle masih berdiri diluar gerbang.

Jimin menghela nafas, kemudian ia turun dari motornya dan melangkah menghampiri satpam yang tengah berdebat dengan chenle.


" buka pak .. biarin dia masuk .." perintah jimin lagi.

" tapi pak .. dia udah ngelanggar peraturan .." sahut satpam.

" dia tadi datang sama saya, cuma dia minta turun pas kita udah nyampe .. jadi biarin dia masuk .." kata jimin lagi.

Atas perintah jimin akhirnya satpam tersebut membukakan pintu gerbang untuk chenle, dengan wajah sumringah chenle masuk dan berlari menuju kelas.

Kemudian chenle menghentikan langkah kakinya. Ia kembali memutar tubuhnya.

" makasih pak .." teriak chenle. Jimin kembali tersenyum dan menggelengkan kepala.

" kalau bukan anak yatim ga akan saya biarin masuk .." kata satpam. Jimin yang mendengar menoleh kearah satpam kemudian jimin mengerutkan dahinya.

" anak yatim ...siapa ?" Tanya jimin.

" ya chenle ...siapa lagi .." sahut satpam tersebut.

Mendengar satu kenyataan yang baru ia ketahui membuat jimin diam, kemudian ia menoleh berniat melihat chenle. Namun sayang chenle sudah tidak terlihat lagi.

Tak ada percakapan lagi, jimin pun melangkah pergi meninggalkan gerbang sekolah.














..

" dari mana dulu lu ..?" Tanya jisung teman satu kelas chenle yang betulan keduanya duduk berdampingan.

" ban motor gue bocor .. untung ada yang ngasih tumpangan gratis .." sahut chenle.

" siapa ..?"

Baru saja chenle akan menjawab pertanyaan dari jisung. Wali kelasnya datang dan menyapa semua siswa yang berada didalam kelas.

" pagi semua .." sapanya.

" pagi pak .." sapa balik seisi kelas. Begitu pula dengan chenle.

Tatapan chenle kini tertuju kearah seseorang yang tengah berdiri disamping meja guru.

Tak lama chenle terkesiap ketika ia ditatap balik, bahkan seseorang yang chenle tatap memberikkan senyum kepadanya.

Didepan kelas jimin tengah tersenyum ramah kearah chenle.











...

" kok bisa sih .."

" ya bisa lah ma .. kena paku kayanya .." sahut chenle yang kini tengah menikmati waktu istirahatnya sembari berbicara dengan jisoo melalui sambungan telepone.

" terus sekarang motor kamu dimana ..?"

" dibengkel deket sekolah .." sahut chenle.

" ada ada aja kamu ini .. ya udah mama mau lanjut kerja .. kamu lagi istirahat kan ...jangan lupa makan .."

iya .. dah mama .." kata chenle yang kemudian mengakhiri panggilan teleponenya.

Chenle menyimpan ponselnya disaku celana, kemudian ia fokus dengan makanan yang tersaji dihadapannya.











...

" chenle chenle ... ada ada aja .." gumam jisoo setelah ia berbicara dengan putranya.

" kenapa kak ji ..?" Tanya seseorang, jisoo menoleh dan tak jauh dari meja kerjanya jungwoo berdiri dengan senyum manis yang ia tujukan untuk jisoo.

" biasa chenle dengan segala beban hidupnya .."

" kenapa lagi dia ..?" Tanya jungwoo penasaran.

" waktu pagi ban motornya bocor, sekarang motor dia ada dibengkel .. untung bengkelnya ga jauh dari sekolah .." sahut jisoo, jungwoo mengangguk nganggukkan kepala kini ia paham.

" oh seperti itu ... ya udah nanti aku yang ngambil motor chenle .." kata jungwoo.

" eh ga usah .. nanti chenle yang ngambil sendiri .."

" ga apa apa ka ji .. nanti chenle kan ga harus repot repot ngambil motornya lagi .." sahut jungwoo ia tidak menerima penolakan dari jisoo.

Jisoo menghela nafas, kemudian ia menatap jungwoo yang tengah tersenyum padanya. Jisoo membalasan senyuman yang jungwoo berikan.










...

Bersambung ..



See you

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang