20

207 38 8
                                    

" le sebelah sini masih kotor .. " kata lia, telunjuknya menunjuk lantai kotor yang ia maksud.

Tangannya tak berhenti menyapu lantai, menyahuti lia, chenle seperti seorang ibu yang tengah menggerutu kepada anaknya " la le la le, lu pikir gue ikan lele .. Sapu sendiri bisa kan, lagian hari ini siapa yang piket sih, kok gue yang nyapu .. "

" yang piket gue, kenapa emang .. " sahut somi seolah menatang chenle.

" sapuin nih kelas, ya kali gue yang kerja keras .. "

" lu kan lagi di hukum jadi harus nyapu kelas .. "

Chenle memutar bola matanya malas, ia tak bisa membalas ucapan jaemin. Yang jaemin katakan bener adanya, sekarang ia sedang menjalankan hukuman yang diberikan jimin.

" jangan lupa di pel ya le .. " celetuk somi

" berisik lu somay .. " kata chenle dengan nada suara yang tinggi, bukan takut somi tertawa begitu pula dengan teman sekelas chenle yang lainnya.

" le jangan kasar sama cewek, inget mama lu tuh cewek, lu terima gak kalau mama lu di kasarin .. " lia memberikan siraman rohani kepada chenle, semua kembali tertawa termasuk lia sendiri.

Chenle mendesah pelan, menghentikan gerakan menyapunya kemudian ia menatap teman temannya " bosen gue sama kata kata itu, selalu jadi perisai andalan kalau cewek di kasarin, inget ya bapak kalian juga cowok jadi jangan kasar sama cowok .. "

" kita kan gak ngasarin lu chen .. " kata jaemin meledek.

" kalian kaga ngasarin gue, tapi kalian nyiksa gue, kalian yang piket gue yang bersihin kelas , sendirian lagi ini namanya penyiksaan .. "

" lu kan lagi di hukum .. " somi mengingatkan.

" bodo amat lah .. " chenle kembali menyapu lantai, tapi mulut chenle kembali bergerak dan mengeluarkan suara " padahal mah pak jimin cuma nyuruh gue bersihin kelas bukan nyuruh kalian diem .. Bisa kali bantuin gue .. "

Jaemin, somi, dan lia saling tatap satu sama lain. Kalimat yang chenle ucapkan menyinggung ketiganya. Yang chenle katakan benar, jimin memang menghukum chenle, tapi tidak menyuruh ketiga siswa itu untuk bersantai.

" udah biarin aja, kapan lagi anak sultan nyapu kelas .. "

" gue denger jaemin .. " sahut chenle, seketika jaemin tertawa.

Sudah hampir selesai, sebentar lagi chenle akan tiba di ambang pintu. Debu yang ia sapu sebentar lagi akan ia buang keluar kelas.

Ketika ia akan menyapu debu keluar, chenle yang menunduk melihat dua pasang kaki yang menggunakan sepatu akan melangkah memasuki kelas, namun keduanya berhenti di ambang pintu karena terhalang oleh chenle.

" ampun dah ini kaki siap sih ngalangin aja .. Kaki kaya gini nih halal buat di mutilasi .. " gerutu chenle tanpa menegakkan tubuhnya, ia terus menyapu hingga debu yang ia sapu mengenai sepatu pemilik kaki.

Plakkk

Sontak, pukulan chenle dapatkan di bahunya. Tidak keras, tapi cukup berefek bagi chenle

" sepatu gue kotor pea, besok mau di pake lagi .. " kata renjun, si oknum yang memukul bahu chenle.

Chenle mendongkak kemudian mendengus " minggir kalian .. " teriak chenle mengusir renjun dan haechan yang berdiri di ambang pintu " buang waktu tahu gak, harusnya udah kelar gara gara kalian berdiri di situ ngalangin jalan, jadi nih debu kaga bisa keluar .. " gerutu chenle lagi.

Plaaak

Satu pukulan chenle dapatkan lagi. Tapi, kali ini dari oknum bernama haechan.

" sakit pea .. " teriak chenle sembari mengusap ngusap lengannya yang terkena pukulan dari haechan.

" berisik lu, lebay, gue mukul juga pelan, padahal niat kita kesini tuh baik ya jun. Kita bawain minum buat chenle takutnya dia aus, tapi dianya malah gitu, bahkan kaki kita halal dimutilasi katanya .. Minumannya gak usah dikasihin ke dia, kita kasih ciwi ciwi di sana aja jun .. "
Chenle membulatkan matanya akan ancaman yang haechan berikan. Kemudian mata chenle bergerak melihat ke arah tangan haechan yang membawa kantong pelastik berisi minuman. Seketika ekspresi wajah chenle berubah, ia menunjukan senyum bodohnya ke arah haechan dan renjun " hehe .. Jangan gitu donk sobat, maklum lah gue lagi emosi gegara tuh dua dayang buaya .. " kata chenle yang kemudian melimpahkan semuanya ke arah somi dan lia.

" kok kita sih .. " somi tak terima.

" emang iya, lu berdua dari tadi kaga bantuin cuma nunjuk nunjuk aja .. " sahut chenle.

" tunggu chen . Kalau mereka dayang buaya, terus buayanya siapa ..? " tiba tiba pertanyaan jaemin membuat semua orang menatapnya. Chenle memutar bola matanya malas.

" lu lah, lu gak lihat posisi lu berdiri sekarang .. Di tengah di antara somi sama lia, lu kan buaya suka godain cewek cewek, nah mereka dayang buaya .. "

Jawaban chenle membuat somi dan lia melihat dan memeriksa posisi mereka berdiri saat ini, dan ternyata chenle benar. Sadar somi dan lia merubah ekspresi wajahnya " ih ogah banget kita jadi dayang buaya .. " lia dan somi bergegas menjauh dari jaemin. Seketika chenle, haechan, dan renjun tertawa.

" chenle .. Chenle .. Chenle.." teriak jisung yang baru saja datang dengan nafas yang memburu, semua mengerutkan dahi penuh tanya.

" ngapa lu, abis lomba lari ..? " satu pertanyaan yang tidak bermanfaat dari haechan. Berhasil mengontrol kembali nafasnya, jisung memutar bola matanya malas merespon pertanyaan yang dilontarkan haechan.

" nyokap lu ada didepan .. " jisung berkata, chenle kembali mengerutkan dahinya.

" serius .. ? "

" iya, di depan lagi ngobrol sama pak jimin .. "

Mata chenle membulat sempurna, bergegas ia berlari, hingga ia tak sadar sapu yang ia pegang dibawa berlari.
Belum jauh kakinya berlari, tiba tiba chenle berhenti, semua menatap chenle penuh tanya.
Chenle berbalik kemudian berjalan cepat menuju ketiga temannya yang berdiri di ambang pintu.

" ngapa chen ..? " tanya renjun.

" nih sapu .. Terusin ya .. " kata chenle dengan wajah tanpa dosa memberikan sapu itu kepada renjun, bahkan ia menyuruh renjun melanjutkan tugasnya. Setelah memberikan sapu dan berkata seperti itu, chenle kembali berlari.

" chenle ..... sialan lu .. Ini kan hukuman lu .." teriak renjun tak terima.

" yang kaya gitu tuh halal di cekek .. " kata jaemin sembari menggelengkan kepalanya.










...

Bersambung ..

Yang nunggu story ini aku up lagi nih ..
Mau lanjut apa ending ..

See you

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang