21

200 34 5
                                    

Yang dikatakan jisung benar adanya.

Dengan mata kepalanya sendiri, chenle melihat sang ibu yang tengah bercengkrama sengan wali kelasnya.

Bergegas chenle berlari guna menghampir sang ibu.

Nafas chenle terengah engah, dua orang dewasa itu sudah dekat dan sebentar lagi chenle akan tiba di dekat mereka, dan ketika chenle sudah tiba didekat mereka, chenle langsung berdiri di tengah di antara jisoo dan jimin. Ia berniat memberi jarak.

" chenle .. " jisoo cukup terkejut.

Jimin sendiri mengerutkan dahinya.

Dengan nafas yang masih terengah engah, chenle bersiap untuk bicara " aku kira mama belum jemput .. "

" hari ini gak terlalu banyak kerjaan , udah selesai kan ? Ayo pulang .. " kata jisoo, chenle mengangguk tanpa berpikir.

" kita pulang ya .. " kata jisoo kepada jimin, dengan senyum jimin mengangguk. Dan hal itu sontak membuat chenle mendengus, namun tak di sadari oleh jisoo dan jimin.

" ayo .. " jisoo kembali bersuara, kemudian jisoo melangkahkan kaki, chenle mengikuti dibelakang.

Tapi, baru beberapa langkah " ma .. Tunggu dulu .. " chenle bersuara sembari menghentikan langkahnya. Otomatis jisoo pun berhenti, jisoo berbalik dan menatap putranya penuh tanya.
" kenapa ..? " tanya jisoo pada akhirnya.

Chenle mendesah pelan " tas aku ketinggalan di kelas .. " kata chenle yang baru sadar jika ia berlari dengan meninggalkan tas sekolahnya yang masih berada didalam kelasnya.

Jisoo memutar bola matanya malas, bisa bisanya putranya itu bertingkah bodoh.
Berbeda dengan jisoo, jimin yang mendengar terkekeh pelan.

" udah sana ambil .. Mama tunggu disini .. " kata jisoo, chenle mengangguk kemudian ia berlari menuju kelasnya.

Melihat kelakuan putranya, jisoo mendesah pelan, dan kemudian ia menggeleng gelengkan kepalanya. Tak sengaja mata jisoo menangkap sosok jimin yang ternyata masih berdiri ditempat. Jisoo cukup terkejut " aku kira kamu udah pergi .. " kata jisoo, jimin hanya tersenyum.

" lupa itu salah satu kebiasaan buruk chenle, aku ngeri nanti dia lupa kalau dia masih punya ibu .. " kata jisoo lagi yang memang sudah sangat hapal dengan kebiasaan buruk putranya.
Jimin terkekeh mendengarnya

" gak mungkin dia lupa punya ibu, buktinya dia langsung lari kesini pas tahu ada kamu, padahal dia lagi dihukum.. " sahut jimin, sebelum chenle datang, jimin melihat jisung yang tengah memperhatikan dirinya dengan jisoo. Jimin tahu dan yakin jika jisung memberitahu chenle akan keberadaan ibunya itu.

" dihukum lagi ? Kenapa lagi dia ..? " jisoo lelah, terbukti dari hembusan nafas kasar yang ia keluarkan.

" gak bawa kertas hukuman yang kemarin .. "

Jisoo kembali mendesah pelan, ia memijit pelan pangkal hidungnya " tuh kan lupa ia kebiasaan buruknya, harus dibawa berobat kayanya .. "

Jimin terkekeh mendengarnya " gak usah, sering sering ingetin dia aja .. Penyakit lupa itu belum ada obatnya, kalau dibawa berobatpun percuma .. " canda jimin, kini jisoo yang terkekeh.









..

Dengan berlari, chenle tiba lebih cepat ke kelasnya.

Ia masuk ke dalam kelas, dan ternyata teman temannya masih berada di dalam kelas.

" ngapain lu, mau lanjutin hukuman ..? " tanya haechan

" tas gue siniin .. " tak merespon pertanyaan haechan, chenle mengulurkan tangannya meminta agar tasnya yang berada di atas meja di berikan kepadanya. Jaemin yang kebetulan posisinya dekat dengan tas chenle segera memberikan tas itu kepada pemiliknya.

" kalian kok masih disini ..?" tanya chenle sembari menyampirkan tasnya ke bahu.

" kita baru kelar bersihin kelas, lu sih segala kabur, jadi kita yang ngelanjutin .. " sahut somi dengan wajah kesalnya.

Chenle tertawa mendengarnya " karma itu soalnya lu tadi nyuruh nyuruh gue .. "

Somi memberi chenle dengusan.

" nyokap lu dah pulang chen ..? " tanya jisung yang kembali mengingatkan chenle jika dihalaman sekolah ada ibunya.

Chenle menepuk dahinya " astaga, gue lupa kalau di depan ada mama .. Gue balik ya .. " chenle kemudian berlari keluar kelas, hal itu membuat ia mendapat gelengan kepala dari teman temannya.














Sudah tidak ada lagi yang tertinggal, chenle melihat jisoo yang ternyata kembali bercakap cakap dengan jimin, sedikit kesal itu yang chenle rasakan, apa lagi ketika melihat jisoo tertawa bersama jimin.

Bergegas chenle berlari pelan agar lebih cepat sampai ke tempat ibunya, lebih tepatnya sih bukan supaya cepat sampai, tapi agar lebih cepat memisahkan mereka.

" ayo ma pulang .. " tangan jisoo ditarik ketika ia sudah sampai didekat ibunya. Jisoo terkejut, jimin mengerutkan dahinya, tak lama jimin terkekeh pelan. Chenle bukan terlihat seperti anak jisoo dimata jimin, tapi terlihat seperti seorang pria yang takut jika pacarnya direbut oleh laki laki lain.

" kita pulang dulu ya .. " menyesuaikan langkah chenle, jisoo yang merasa tak enak hati akhirnya membalik sedikit tubuhnya dan berpamitan kepada jimin, dengan senyum jimin mengangguk mengiyakan.










...

Bersambung ..

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang