14

373 44 9
                                    

" terima kasih untuk semuanya ... saya permisi pulang .." kata jisoo, menundukan sedikit kepalanya dan kemudian memberi jimin senyuman.

" sama sama .." sahut jimin.

Setelah pamit untuk pulang, jisoo segera melangkah menuju tempat parkir.

Jimin sendiri berdiri sembari memperhatikan jisoo hingga jisoo kini sudah masuk kedalam mobilnya.

Jisoo melajukan mobilnya, dan ketika ia melewati jimin, jisoo membunyikan klason memberi tanda jika ia akan segera pulang.

Jimin mengangguk memberi respon.

" siapa tuh pak ..?" Tanya seseorang membuat jaemin terkejut dan reflek mengusap dadanya.

Jimin menoleh, dan ternyata satpam yang menjaga sekolah sudah berdiri di samping jimin.

" ngagetin aja sih pak .." kata jimin, satpam tersebut terkekeh geli, melihat bagaimana ekspresi wajah jimin.

" terlalu serius sih ngeliatin cewek cantik .. emang siapa sih dia .."

Jimin mendengus.

" dia ibu nya chenle .." sahut jimin, akhirnya memberitahu indentitas wanita yang membuat pak satpam bertanya tanya.

" oh .. dia ibu nya chenle .. cantik banget .." kata pak satpam, sembari mengangguk anggukkan kepala.

Tapi, tak lama ekspresi wajah pak satpam berubah. Dengan mata yang membulat sempurna, pak satpam menoleh dan menatap jimin. Melihat bagaimana ekspresi pak satpam, jimin mengerutkan dahinya.

" pak .. chenle kan anak yatim , kalau itu ibu chenle, berati dia janda donk ..?"

Jimin terkekeh atas pertanyaan yang di berikan pak satpam, dengan senyum tipis, jimin menganggukan kepalanya.

Seketika wajah pak satpam berbinar, bahkan mulutnya terbuka dengan sempurna.

Jimin harus menggelengkan kepala karena tingkah pak satpam.

" gak usah macem macem pak .. inget istri di rumah .. " kata jimin, menepuk nepuk pelan bahu pak satpam dan kemudian melangkah pergi meninggalkan pak satpam.









...

" ma .. "

" hhmm .."

" mama kok bisa akbrab gitu sama pak jimin .. kalian saling kenal ..?"

Jisoo yang sedang menata makanan di meja makan seketika berhenti, kemudian ia menatap chenle.

Di tatap jisoo, chenle menaikan alisnya.

" kita pernah gak sengaja ketemu di mini market .. "

" terus kalian berdua kenalan ..?" Tanya chenle, jisoo menganggukan kepala.

Sejenak chenle diam, dia ingat akan sikap jimin yang begitu baik kepadanya. Dalam hati chenle bertanya, apakah jimin mengetahui jika ia adalah anak jisoo.

" apa sebelumnya mama tahu kalau dia itu guru aku ..?"

Jisoo menggelengkan kepalanya.

" jadi mama baru tahu kalau dia guru aku pas ada acara tadi.  ?"

Kali ini jisoo menganggukkan kepalanya.

Chenle kembali diam, sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya, chenle berpikir.

Jika jimin tidak tahu kalau chenle adalah putranya, maka kebaikan yang jimin lakukan adalah tulus dari hatinya, bukan karena ingin dekat dengan ibunya.

" ma .."

" apa lagi .. " dengan cepat jisoo memotong.

" dari tadi kamu nanya mulu, wartawan kalah kayanya .." sindir jisoo yang menggelengkan kepala sembari menatap chenle, yang di tatap memberikan cengiran bodohnya.








...

Jauh di tempat lain, jimin tengah duduk dengan mata yang tertuju ke arah layar ponselnya.

Hanya matanya yang tertuju ke arah layar ponsel. Hati dan pikirannya tertuju ke hal lain.

Malam ini ia kembali mengingat jisoo,  diam diam jimin tersenyum, status jisoo yang sendiri membuat jimin merasa mudah untuk mendekati jisoo. Tapi, tak lama senyum jimin sirna, ia ingat akan satu hal. Jisoo sudah memiliki putra. Jimin kembali berpikir, ia tidak akan bisa dengan mudahnya mendekati jisoo, meskipun jimin sudah mengenal dekat putra jisoo.

Jimin menghela nafasnya, ia kembali berpikir, ia harus berjuang keras demi satu hal yang saat ini ia harapkan.










...

Pagi kembali menyapa, dengan mengendarai sepedah motornya chenle sudah tiba di sekolah dan kini tengah memarkirkan motornya di tempat parkir yang tersedia.

Ketika chenle tengah mengunci motornya, tak lama jimin datang. dia memarkirkan motornya di samping motor chenle. Jimin menoleh dan kemudian tersenyum menyapa chenle.

Tak ingin di cap sebagai siswa yang tidak sopan, chenle membalas senyuman yang jimin berikan.

" kamu baru datang ..?" Tanya jimin, chenle menganggukan kepala.

" ayo .." kata jimin mengajak chenle untuk melangkah bersamanya, chenle kembali mengangguk.

Tak lama jimin melangkah lebih dulu, dan chenle mengikuti dari belakang.



Dalam langkahnya, chenle yang saat ini berjalan di belakang jimin, terus memperhatikan jimin.
Meski chenle tahu, jika kebaikan yang jimin lakukan kepadanya merupakan kebaikan yang tulus dari hati. Tapi, chenle tetap harus berhati hati.

Chenle yakin, pasti jimin akan berusaha mendekati ibunya seperti lelaki lainnya.

Larut dengan dunianya, chenle di kejutkan dengan satu hal. Jimin yang berjalan di depan chenle tiba tiba berhenti dan berbalik menatap chenle.

Beruntung chenle tidak sedang menatap jimin dengan tatapan sinisnya.

" kenapa pak ..?" Tanya chenle.

Jimin hanya tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya. Setelah melakukan hal itu, jimin kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya, chenle yang masih berdiri di tempat membulatkan matanya dengan sempurna.

Tak lama chenle berdecih.

" dih .. gak jelas .." gumam chenle dengan pelan.












....

Bersambung ..





See you

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang