19

223 39 8
                                    

" pagi semuanya ..? "

Sapa jimin yang baru saja datang dengan sebuah tumpukkan kertas dalam pelukkannya.

" pagi pa .. " semua siswa menjawab dengan kompak.

Berdiri dimeja guru dengan menghadap kepada para siswanya, jimin tersenyum ramah. Kemudian mata jimin tertuju ke arah empat siswa yang duduk dibarisan belakang.

" yang kemarin dapat hukuman, bisa kumpulkan kertasnya .. "

Jimin memberi instruksi, para siswa yang jimin maksud menghela nafas. Kemudian mereka mengeluarkan kertas itu dari dalam tasnya.

Berbeda dengan tiga temannya yang sudah mengeluarkan kertas itu, dengan wajah panik chenle terus mencari kertas yang diminta jimin didalam tasnya. Bahkan chenle sampai mengeluarkan buku bukunya, takut jika kertas itu terselip diantara buku.
Tak ditemukan, chenle semakin panik.
Tiba tiba chenle ingat akan satu hal.

" anjiir, gue lupa masukin kertasnya ke dalem tas .. "

Sontak ia pun menjadi perhatian jisung, haechan, dan renjun. Bukan hanya ketiga siswa itu. Tapi, seisi kelas kini menatap chenle karena chenle berkata dengan suara yang cukup keras, sampai jimin pun mengerutkan dahinya karena mendengar ucapan chenle.

" kenapa chenle ..? " penasaran, jimin bertanya.

Chenle yang mendengar, bergegas memasang wajah memelas " kertasnya lupa dibawa pak .. " sahut chenle wajah memelas tidak ia hilangkan.

Jimin tersenyum penuh arti, dimana senyuman itu terlihat cukup menakutkan dimata para siswa yang ada didalam kelas, bahkan chenle sampai menundukkan wajahnya.

Ternyata, guru yang terkenal tampan ini seram jika sedang marah.

" lupa bawa atau emang kamu enggak bikin .. " kata jimin yang mulai tidak percaya dengan alasan chenle.

Chenle mendongkak, ia berusaha meyakinkan gurunya itu " sumpah pak, saya bikin terus udah dikasih tanda tangan sama mama, kalau bapak gak percaya, bapak bisa telephone mama, bapak punya nomor mama kan .. "

Kalimat terakhir yang chenle ucapkan membuat para siswa menatap penuh arti ke arah jimin.
Jimin paham akan tatapan penuh arti dari para siswa, Merasa terimintidasi akan ucapan chenle. Jimin berdeham.

" ehmmm ... "

Kemudian ia kembali bersuara " ya sudah renjun jisung sama haechan kumpulkan kertasnya .. Buat kamu chenle, nanti pas pulang bersihin kelas dulu .. "

Mata chenle membulat, jisung yang duduk disampingnya menahan tawa akan hukuman berat yang chenle dapatkan.
Tak terima, chenle mencoba untuk protes " kok gitu pak, sekarang kan bukan jadwal piket saya .. "

" itu hukuman buat kamu karena gak bawa kertas yang saya suruh .. "

Chenle menghela nafas lelah, ia kembali akan melayangkan satu protes. Tapi jimin lebih dulu memotongnya.

" udah gak usah protes, jisung haechan renjun cepat bawa kemari, terus bagiin kertas ini .. "

Menurut, ketiga siswa itu maju ke depan menghampiri jimin.

Kemudian jimin memberikan kertas yang ia bawa dan memberi perintah kepada ketiganya untuk membagikan kertas itu.

" ini kertas apaan pak ..? " tanya haechan

Jimin memutar bola matanya malas, bisa bisanya haechan menanyakan hal itu. Apa dia tidak membaca tulisan yang tertera di atas kertas itu.

Jimin menghela nafas, ia benar benar gemas dengan salah satu siswa yang terkenal dengan kenakalannya.

" kamu gak lihat itu tulisannya apa .. ? "

" lihat pak .. "

" ya udah baca .. " kata jimin semakin gemas.

Kemudian haechan pun membaca tulisan yang tertera di atas kertas putih itu, bahkan haechan membaca dengan keras dan lantang.

" ulangan harian matematika .. Ohhhh ulangan .. " haechan mengangguk anggukkan kepalanya. Dia tidak tahu jika para siswa tengah terkejut dengan kalimat yang baru saja dia ucapkan.

" iya ulangan, hari ini kalian ulangan .. " jimin memperjelas lagi.

Sontak haechan membulatkan matanya.

" yah pak, kok gak ngabarin dari kemaren sih, kita kan belum belajar .. " chenle kembali melayangkan satu protes

" emang kalian kalau belajar nunggu ulangan dulu gitu .. Berarti kalau gak ada ulangan kalian gak belajar .. " jimin kembali dalam mode garang, semua siswa bergidik ngeri.

" ya gak gitu juga pak, tapi kan semalam saya nulis hukuman jadi gak sempet belajar .. " sahut chenle yang sepertinya tidak merasa takut dengan jimin.

Dengen senyum jimin menggeleng gelengkan kepalanya.

" kebenyakan alasan .. Udah kerjain aja , gak usah ada yang protes lagi .. "

Semua siswa menghela nafas, mereka menghela nafas tanda jika mereka menyerah. Kemudian haechan, jisung, dan juga renjun mulai berjalan membagikan kertas ulangan itu.

Semua siswa sudah menjawab kertas ulangan, termasuk chenle.

Chenle menaruh kertas itu di atas meja. Kemudian chenle mulai membaca soal soal yang diberikan oleh wali kelasnya itu.

Chenle menghela nafas, ia mendadak sakit kepala.










...

Bersambung ..



See you

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang