8

545 55 11
                                    

......

" diem .. aku ga mau bercanda .." kata chenle jengah ketika taeyong memulai keusilannya.

Tak perduli dengan peringatan putranya taeyong terus menganggu chenle, apapun taeyong lakukan mulai dari menarik pelan rambut chenle sampai menggelitik chenle.

Chenle semakin jengah, ia pun menggeram kesal.

" papa diem ih .. mama .. papa nih bandel jangan ditemenin .." teriak chenle mengadu kepada jisoo ibunya.

Bukan takut taeyong malah tertawa, dan kembali memulai aksinya.

" papa .. pergi sana .."

" ngusir nih ceritanya .. jangan kangen kalau nanti kamu papa tinggal .."

" gak akan .. aku gak akan kangen sama papa .. udah sana pergi .. ganggu tau gak .." kata chenle.

Taeyong terkekeh pelan. Tak mau kalah dari putranya, taeyong yang gemas kepada chenle kembali berniat melanjutkan percakapan yang lebih mirip perdebatan.

" ok .. papa akan pergi yang jauh .. jangan nangis nanti kalau jauh dari papa .."

Chenle mendecakan lidahnya, bahkan ia memutar bolamatanya malas.

" gak akan .. kan tadi aku udah bilang .. aku gak akan kangen sama papa .. aku gak akan nangis pas nanti papa tinggal pergi .. udah sana hus hus hus pergi yang jauh ... "

Taeyong kembali terkekeh, dimatanya chenle benar benar terlihat menggemaskan.

Kemudian taeyong menatap chenle dengan tatapan penuh arti. Sudut bibir taeyong terangkat ia tersenyum tipis.

Tanpa diduga taeyong menari chenle dan membawa chenle kedalam pelukannya.

Dengan erat taeyong memeluk chenle.
Chenle yang berada dalam dekapan erat ayahnya mengerutkan dahinya bingung .. ada apa dengan ayahnya ?

" chenle .." panggil taeyong yang masih memeluk chenle dengan erat.

" hhmm .."

Tak ada suara lagi, chenle kira ayahnya akan meneruskan ucapannya. Ternyata taeyong hanya diam bahkan telapak tangan taeyong kini terulur mengusap surai hitam milik chenle.

Chenle memejamkan matanya, pelukan ayahnya kali ini terasa begitu nyaman. Biasanya chenle akan bergerak meminta dilepaskan jika taeyong memeluknya. Tapi kali ini chenle merasa enggan melepas dekapan ayahnya.

Keinginan chenle untuk berada terus dalam dekapan taeyong sepertinya tak terkabul.
Ponsel milik taeyong berdering. Karena harus menerima panggilan telepone tersebut taeyong pun melepas pelukan chenle.

Chenle menghela nafas pelan, ia merasa kecewa.

Taeyong tengah berbicara dengan seseorang yang menghubunginya, sedangkan chenle diam diam mendengarkan.

Chenle mendengar jika taeyong harus segera pergi kekantor. Masalah rumit yang tidak bisa diatasi oleh karyawannya membuat dia harus turun tangan.

Chenle pun melihat taeyong yang beranjak dari duduknya, dan kemudian dia menghampiri jisoo.

Taeyong tengah berbicara dengan jisoo sepertinya dia tengah pamit.

Kemudian taeyong kembali menghampiri chenle.

" chenle .. papa pergi ya .. " pamit taeyong.

Chenle mengangguk pelan, kata pergi yang taeyong ucapkan membuat chenle tiba tiba merasa hatinya takkaruan.

" pa .." panggil chenle ketika taeyong mulai melangkah keluar.

Taeyong memutar tubuhnya, chenle menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

MENJAGA MAMA ...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang