She Or He (RePublish)

Choice

  Setelah insiden penyerempetan tempo hari Sehun begitu menjaga Baekhyun, ia justru semakin tidak peduli dengan ancaman eommanya karena ia sudah berjanji untuk berjuang bersama-sama dengan Baekhyun demi mempertahankan hubungan mereka. Kristal pun sudah membatalkan pertunangan mereka. Nyonya Oh benar-benar marah akan hal itu dan alhasil kini Sehun harus terkurung di dalam rumah mewahnya tanpa bisa keluar barang sejengkal pun. Beruntung ia masih memiliki Kris yang bersedia untuk menjaga Baekhyun jikalau eommanya kembali melancarkan rencana jahatnya.

  Malam ini Sehun baru saja mendapat kabar dari Kris kalau eommanya datang ke apartemen Baekhyun dan memberikan ancaman klasik pada gadis itu. Memintanya untuk menjauhi Sehun dengan iming-iming uang dengan jumlah yang banyak, namun dengan tegas Baekhyun menolak dan mengatakan kalau ia tidak kekurangan uang sedikit pun dan yang ia inginkan adalah bersama Sehun. Tentu saja harga diri nyonya Oh terluka mendapat jawaban seperti itu dari Baekhyun.

  "Terimakasih Kris hyung sudah menjaga Baekhyun. Aku akan mencari cara untuk keluar dari sini, aku sudah benar-benar muak dengan sikap eomma." ucap Sehun pada Kris di seberang telvon. Setelah sambungan telvon terputus Sehun kembali memikirkan rencana dan keputusannya untuk meninggalkan keluarganya. Ia ingin menggapai kebahagiaannya sendiri, ia tidak akan seperti ini jika saja orangtuanya tidak mengekangnya dan mengerti keinginannya.

.
.
.

  Saat ini Kris sedang berada di apartemen Baekhyun. Gadis yang semula tampak tegar di hadapan nyonya Oh itu kini tampak murung. Semenjak Sehun di jemput secara paksa di kampus oleh bodyguard yang di kirim nyonya Oh beberapa hari lalu Baekhyun sama sekali tidak tahu kabar dari Sehun karena ponsel Sehun tidak bisa di hubungi. Mereka baru saja bertemu dan kini harus berpisah lagi. Kenapa sulit sekali bagi mereka berdua hanya untuk sekedar merasakan kebahagiaan.

  "Baekhyun-ah... aku membawakanmu makanan. Setidaknya makanlah walau sedikit." Kris meletakkan makanan yang ia bawa di meja ruang tamu dan menghampiri Baekhyun yang sedang duduk termenung di sofa.

  "Sehun baru saja menghubungiku, dia baik-baik saja dan memintaku untuk menjagamu sementara waktu ini. Dia akan mencari cara agar bisa keluar dan menemuimu secepat mungkin." ucap Kris membuat Baekhyun mendongak. Setidaknya ia merasa lega karena Sehun baik-baik saja.

  Kris menatap iba ke arah Baekhyun, seandainya ia menjadi orang yang di cintai gadis itu saat ini ia pasti akan menjadi orang yang paling beruntung di dunia. Baekhyun begitu memperjuangkan cintanya dengan Sehun, meski pun ia tahu keluarga Sehun tidak mudah untuk di luluhkan.

  "Sementara ini kau harus terus bersamaku, itu permintaan Sehun. Dia khawatir eommanya akan berbuat sesuatu yang lebih buruk padamu." Baekhyun hanya diam mendengarkan ucapan Kris, ia sudah berjanji apa pun konsekuensinya ia tidak akan meninggalkan Sehun.

  "Terimakasih oppa, kau selalu menjagaku dan merawatku selama ini. Apa jadinya aku jika dulu tidak bertemu denganmu." ucap Baekhyun sambil menatap Kris lembut.

  "Anggap saja ini adalah takdir kita, aku berjanji akan selalu melindungimu tanpa kau atau Sehun minta." Kris membalas tatapan Baekhyun dengan penuh keyakinan.

  "Tapi kenapa?" tanya Baekhyun. Ia hanya orang lain yang kebetulan mampir di kehidupan Kris. Mereka hanya sebatas teman yang tidak memiliki hubungan spesial. Dan jawaban Kris membuat Baekhyun membeku.

  "Karena aku menyukaimu, Byun Baekhyun." Kris menatap lekat mata gadis mungil di hadapannya, ekspresinya menunjukkan keseriusan dalam ucapannya. Baekhyun tidak bersuara cukup terkejut dengan pengakuan Kris barusan.

  "Tidak usah memasang tampang seperti itu, sangat jelek." goda Kris.

  "Sehun adalah sahabatku, dan aku tidak akan merebutmu darinya. Jadi... kau tenang saja. Cukup melihat kalian bahagia. Aku tidak akan meminta balasan atas perasaanku, tapu aku hanya meminta untuk mengijinkanku selalu melindungimu." ucap Kris panjang lebar membuat Baekhyun terharu atas kelapangan hati Kris. Dia pria yang sangat baik.