Dua Puluh Satu

7.5K 590 43
                                    

Saat ini Keenan dan Thea sedang berada di mobil untuk perjalanan pulang dari sekolah. Thea yang sudah merasa baikan dari sebelumnya hanya menyandar di kursinya sembari terus menghela napasnya kasar...

Keenan yang sudah jengah sedari tadi pun menemukan mobilnya di sekitaran jalan yang tentu saja membuat Thea bingung.

"Kok berhenti?? Mobil Ken habis bensin yah??" Tanya Thea dengan raut wajah polosnya yang membuat Keenan gemas melihatnya.

"Kamu bikin apa dari tadi??" Tanya Keenan balik tanpa menjawab pertanyaan Thea.

Thea pun mengerutkan alisnya menatap Keenan. "Emang Thea bikin apa?? Thea dari tadi hanya duduk diam di mobil." Ucap Thea.

Keenan pun menghembuskan napasnya kasar seakan memberikan kode pada Thea. " tapi napas mu itu mengangguku sayang.."

"Ha?? Napas?? Jadi Thea gak boleh napas Ken??." Tanya Thea lagi dan lagi entah bagaimana Keenan mendeskripsikan karakter pacarnya ini. Di satu sisi pacarnya sangat pintar namun di sisi lain ia akan terlihat bodoh akibat kepolosannya itu.

Keenan hanya bisa memijit kepalanya yang mulai terasa pusing. " Kamu tahu bukan itu maksud aku." Ujar Keenan memandang sinis Thea.

Seketika yang dipandang pun menelan air liurnya kasar.  Thea pun kembali menghela napasnya lalu bergerak sedikit ke samping dan menyandarkan kepalanya di dada Keenan.

"Entah kenapa dari tadi jantung Thea berdetak sangat keras sampai-sampai membuatnya sakit." Ucap Thea sembari menenggelamkan kepalanya di dada hangat Keenan yang terlapisi  seragam sekolah itu.

Mendengar gadisnya sakit membuat tangan Keenan langsung terkepal erat. Ia sungguh membenci kata sakit yang keluar dari mulut Thea.

"Kita ke rumah sakit." Ucap Keenan sambil mengelus rambut Thea dan tangan satunya meraih sesuatu di saku celananya.

Thea yang mendengarnya pun langsung mengangkat kepalanya melihat ke arah Keenan. " tapi Thea baik baik aja kok Ken, gak usah dibawa ke Rumah sakit." Ucap Thea

"Mario setirkan mobil ini." Ucap Keenan yang berbicara kepada Mario melalui ponsel. Tidak lama setelahnya Mario sudah berada diluar pintu.

Keenan membuka pintunya lalu mengitari mobilnya ke arah dimana Thea duduk. Tanpa memberikan kesempatan Thea untuk berbicara ia langsung membopong tubuh Thea.

"KEEEENNN..."

***

Setibanya di Rumah Sakit. Thea hanya memberenggut kesal saat dokter memeriksanya. Hal itu membuat dokter tersebut tersenyum geli melihat ekspresi Thea saat ini..

Setelah pemeriksaan, Thea dan Keenan duduk dihadapan dokter untuk mendengarkan hasil pemeriksaan Thea..

"Hmm tidak ada yang perlu di khawatirkan. Ini hanya pengaruh hormon adrenalin  yang wajar keluar pada saat keadaan tertentu." Ucap dokter tersebut.

Mendengar itu membuat Thea menoleh dan menatap sinis Keenan. "Kan dari tadi Thea sudah bilang kalau Thea itu tidak apa-apa. Ken gak percaya sih." Ucapnya. Yang membuat dokter di hadapannya ini tersenyum tipis.

"Apa kamu sudah merasa lebih baik Thea??" Tanya dokter tersebut yang membuat perhatian Thea teralihkan.

Thea pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum " iya Thea udah baik baik aja kok dok."

"Baguslah kalau seperti itu." Ucap dokter tersebut sembari membalas senyum Thea. Ia pun beralih menatap Keenan yang dari tadi juga menatapnya. "Saya harap kamu menjaganya lebih baik agar ia tidak perlu kemari lagi." Ucap dokter tersebut yang disambut decakan  sinis oleh Keenan.

"Anda tidak perlu mengajarkan saya. Karena dengan atau tanpa anda suruh saya tidak akan membiarkan gadis saya untuk kembali ke tempat seperti ini." Ucap Keenan lalu meraih tangan Thea untuk keluar dari ruangan tersebut.

Thea yang kaget pun langsung mengucapkan terima kasih pada dokternya dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan..

***

"Hmm Ken kok Thea ngerasa aneh yah." Ucap Thea yang Saat ini berada di pelukan Keenan.

Keenan pun seketika menundukkan kepalanya dan memeriksa keadaan gadisnya itu. "Kamu ada yang sakit?" Tanyanya yang dibalas gelengan oleh Thea. "Terus??" Tanya Keenan lagi.

"Thea baru sadar kalau tadi yang periksa Thea itu dokter laki-laki. Kan gak biasanya Ken mau Thea di periksa sama dokter laki-laki." Ucap Thea yang tanpa disadarinya mendapat lirikan dari Mario lewat pantulan kaca spion di depannya.

Mendengar itu,  Keenan kemudian meraih kepala Thea untuk disandarkannya kembali di dadanya. Ia pun mengelus rambut gadis yang paling di sayangi nya itu sambil sesekali menghirup wangi dari rambut Thea..

"Dia orang baik...."

***

Assalamualaikum guys💕

Lama yah aku baru up😭😭 soalnya tugas numpuk dan otakku gak bisa diajak berkompromi untuk nulis wp.

Sekarang aku libur jadi ada waktu buat nulis. Maaf banget yah karena lama di gantungin😅😅

Ohiya maaf banget karena aku up nya sedikit soalnya tadi pas nulis aku kira udah banyak, karena nulisnya di wps tapi pas di pindahkan ke wp ternyata sedikit heheh dan gak tau lagi mau lanjut gimana jadi gk papa yah...

Ohiya makasih yah buat kalian yang baca dan apresiasi cerita ini aku senang banget...

Dan buat kalian yang baru baca jangan lupa like dan comment yah😊😊

See yah💕

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang