Empat Belas

12.4K 661 9
                                    

Sesampainya Keenan dan Thea di mansion utama keluarga Ravell, Keenan membukakan pintu mobil Thea dan mengajak nya masuk.

Selepas meninggalkan rumah sakit, raut wajah Thea tidak pernah berubah. Ia sedari tadi hanya diam dan menjawab dengan sekenanya saja jika Keenan mengajaknya berbicara.

Tentu saja Keenan tahu apa yang membuat gadisnya ini dalam mood yang buruk mengingat apa yang telah terjadi di rumah sakit tadi.

"assalamualaikum.. " ucap Thea lesu memberi salam saat masuk ke dalam mansion.

"waalaikumsalam, kalian sudah sampai..." ucap Ayana antusias lalu memeluk Thea erat. Dibelakang Ayana ada Alanzo yang juga terlihat bahagia karena Keenan datang membawa Thea ke mansion mereka.

"mama kangen banget sama kamu sayang. " ucap Ayana melepas pelukannya.

"Thea juga kangen mama. " ucap Thea tulus namun terdengar tidak ikhlas di Telinga ketiganya.

Sontak saja hal itu membuat Alanzo dan Ayana mengerutkan dahinya bingung melihat sikap tidak biasa dari calon menantunya ini.

"kamu baik-baik saja kan sayang?  Apa ada yang sakit? " tanya Ayana khawatir lalu meraba-raba bagian tubuh Thea memastikan tidak ada luka disana.

Thea pun hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Ayana.

"kalau ada yang sakit bilang nak, papa tidak suka melihat mu seperti ini. " ucap Alanzo gantian memegang pundak Thea.

"Thea gak apa apa pah. " ucap Thea. Tapi percayalah tidak apa-apanya perempuan itu mengatakan kebalikan dari ucapannya.

Alanzo menghela napasnya lalu beralih menatap anaknya yang fokus memandang Thea. "ada apa dengan Thea? " tanya Alanzo pada Keenan.

Keenan pun hanya mengendikkan bahunya menjawab pertanyaan papahnya yang membuat Alanzo berdecak sebal.

"Thea sayang--" ucapan Ayana terpotong tatkala mendengar suara ketukan dari pintu utama.

Tokk,.. tokk,... tokk..

Dan nampaklah Mario dengan setelan jas hitamnya sambil membawa sebuah kandang berwarna pink ditangannya.

"maaf tuan,, kucing ini mau ditaruh dimana? " tanya Mario.

Mendengar itu membuat Thea penasaran lalu membalikkan badannya ke arah Mario. Dan seketika itu juga raut wajah Thea yang awalnya terlihat lesuh kini berganti dengan raut wajah gembira dan berbinar.

"CIMOO... "

***

Thea duduk bersila di karpet ruang tamu keluarga Ravell sementara Alanzo, Ayana, dan Keenan duduk di sofa ruang tamu memandang ke arah Thea yang saat ini tengah sibuk dengan kucingnya tanpa menghiraukan ketiganya.

"Cimoo makanannya dihabisin yah biar Cimoo tumbuh gede." ucap Thea berbicara pada kucing kesayangannya sambil mengelus bulu halus kucingnya itu.

Sebelumnya, saat keduanya meninggalkan rumah sakit. Keenan memang sudah mengantisipasi mood gadisnya yang mungkin akan buruk untuk itu ia menyuruh Mario untuk membawa kucing itu ke Mansion. Dan benar saja, Mood gadisnya langsung kembali seperti semula.

"Kalau Cimoo makannya banyak nanti bunda beliin mainan yang banyak. " ucap Thea girang.

Uhuk.. Uhuk..

Sontak saja perkataan Thea membuat Alanzo yang saat itu tengah menikmati teh nya langsung tersedak yang membuat Ayana menepuk pundak suaminya.

"bunda? " tanya Alanzo tidak percaya. Thea yang mendengarnya pun langsung menoleh ke arah Alanzo.

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang