Dua Puluh Lima

4.1K 297 92
                                    

"Awwhh, sakit. Apa kau bisa pelan-pelan? Jika tidak berniat untuk mengobati ku lebih baik berikan pada princess" ucap Nickon kesal.
Saat ini Keenan mengobati luka Nickon  akibat tonjokan dari Keenan sendiri. Namun, kata mengobati mungkin tidak tepat dengan apa yang dilakukannya sekarang pasalnya Keenan sedari tadi menekan kuat luka Nickon dengan kapas yang diberi alkohol.

"Ken, jangan kuat-kuat. Kasian kak Nickon kesakitan. Sini biar Thea aja yang obatin kak Nickon." Ucap Thea yang disambut anggukan oleh Nickon. Thea berniat ingin mengambil alih kapas tersebut namun ditahan oleh Keenan.

"Jangan, biar aku saja." Ucap Keenan lalu melanjutkan kegiatannya. Bukannya menuruti ucapan Thea untuk lebih pelan-pelan Keenan justru semakin menekan kuat luka Nickon.

"WOYY GILA LO YAH, LO MAU BIKIN LUKA GUE TAMBAH PARAH?? INI SAKIT BEGO." Teriak Nickon meringis. Thea pun melihatnya iba dan mengelus punggung Nickon lembut.

"Gak usah manja lo, luka ini gak ada apa-apanya dibanding anggota lo yang nahan Thea tadi." Ucap Keenan tajam. Hal ini membuat Nickon menciut ngeri, bukannya takut pada Keenan ia lebih memikirkan apa yang terjadi pada Thea jika ia datang tidak tepat waktu. Walaupun sebenarnya tanpa Nickon datang pun, Keenan pasti tidak akan membiarkan siapa pun melukai gadisnya.

Thea yang sedari tadi diam memperhatikan kedua laki-laki tampan ini langsung saja berdiri dan setelahnya hal yang tidak terduga membuat keduanya menatap tidak percaya.

Bukkk...

Pukulan Thea mengarah ke kepala Keenan. Walaupun pukulan itu tidak sakit sama sekali namun hal itu sukses membuat Nickon bahkan Keenan kaget

Nickon mengaga tidak percaya, ia bertepuk tangan dalam hati mengapresiasi tindakan Thea yang dengan berani memukul Keenan. Ingat, dia Keenan ketua geng Eagle yang disegani dan belum ada satupun orang yang dapat mengalahkannya dan saat ini ia harus diam tidak melawan menerima pukulan dari seorang gadis.

"Ishh Ken jahat banget, Thea gak suka yah Ken gituin kak Nickon. Lagipula ini bukan salah nya kak Nickon justru kak Nickon yang bantu kita tadi. Yang salah itu anggota geng Alteri." Ucap Thea berkaca-kaca. Jujur Thea memang sempat marah tadi dengan Ken yang langsung memukul Nickon tanpa aba-aba dan ia lebih marah lagi melihat Keenan yang kasar pada Nickon.

Mendengar itu, Nickon yang berada dibelakang Thea  langsung menjulurkan lidahnya menatap Keenan yang saat ini hanya disambut dengan tatapan datar dari Keenan. "Jika saja laki-laki yang berada di depanku ini bukan kakak Thea aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya" ucap Keenan dalam hati.

Keenan kemudian mengalihkan tatapannya  pada Thea yang saat ini terlihat hampir menangis. Ia pun menghela napasnya pelan lalu ikut berdiri dan memeluk gadisnya.

"Maaf" ucapnya singkat sambil mengelus rambut halus Thea.

"Bukan Thea yang harus menerima maaf Ken, tapi kak Nickon. Sana minta maaf" ucap Thea melepas pelukannya. Mendengar itu Keenan menatap tidak percaya pada Thea. Ia  harus mengeluarkan kata maaf pada seorang Nickon? itu tidak mungkin.

"Sayang..." panggil Keenan lembut. Yang dibalas galangan kepala oleh Thea. "Pokoknya harus minta maaf." Ucap Thea kekeuh.  Nickon yang menyaksikan itu kembali memasang wajah tengilnya yang ingin sekali dihantam oleh Keenan.

"Kalau salah yah harus minta maaf, situ laki kan." Ucap Nickon yang membuat emosi Keenan meningkat. Seandainya saat ini Thea tidak ada maka dipastikan wajah Nickon akan lebih parah dari yang sekarang.

"Maaf sayang, untuk kali ini aku tidak bisa menuruti mu. Kita pulang." Ucap Keenan final lalu menarik tangan Thea menuju ke mobil mereka tidak peduli Thea yang mencoba melepas tarikan  itu.

"Kak Nickon Thea diluan yah, kapan-kapan Thea kangkung kak Nickon. Dadahhh" teriak Thea sebelum akhirnya masuk kedalam mobil.
Nickon hanya tersenyum melihat betapa manisnya adik yang selama ini ia cari. Ia tidak peduli jika ada Keenan yang membatasi mereka, ia akan memikirkan cara apapun untuk dapat bertemu dengan princessnya. Setidaknya Nickon merasa tenang jika Thea aman pada Keenan. Nickon pun meraih handphone yang berada di kantong jacketnya.  Menelpon salah seseorang yang dipercayainya...

"Amankan para tikus itu,, gue kesana sekarang.." ucapnya datar lalu meninggalkan tempat tersebut.

****

Saat ini Thea dan Keenan sudah sampai di rumah ayah dan bunda Thea. Dengan perasaan masih kesal pada Keenan, Thea langsung menuju kamar nya tanpa memedulikan Agra yang menyambut  Thea.

Melihat itu, Agra bingung pada putrinya ia pun kemudian melihat Keenan yang baru masuk. "Ada apa dengan Thea??" Tanya Agra.

"Masalah wanita" ucap Keenan santai lalu duduk di sofa ruang tamu berhadapan dengan Agra. Agra yang mendengar nya kemudian menganggukkan  kepalanya tanda mengerti. Iapun ikut duduk sambil menyesap  teh nya.

Lama mereka terdiam akhirnya Agra memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu yang dari kemarin memenuhi pikirannya. "Saya dengar ada seorang gadis yang menginap dirumahmu?" Tanya Agra Hati-hati. Mendengar itu, Keenan sudah tahu kemana arah pembicaraan ini.

"Stevia.." Ucap Keenan yang membuat Agra meneguk ludahnya kasar. " Sepertinya anda sudah mendengarnya." Lanjut Keenan.

"Ohh, yahh sepertinya dia Stevia." Ucap Agra tersenyum canggung dan menyeruput teh nya.

Keenan yang melihatnya tersenyum sinis lalu melanjutkan ucapannya, "dia mengetahui apa yang seharusnya tidak ia ketahui. Sampah itu harus segera dimusnahkan."Ucap Keenan santai yang membuat bulu kuduk Agra naik. Satu hal yang ia tangkap dan yakini. Keenan mengetahui semuanya...

****

Setelah pembicaraannya dengan Agra, Keenan kemudian naik menuju kamar gadisnya. Tanpa mengetok pintu ia masuk dan melihat bahwa saat ini gadisnya tengah tertidur pulas sambil memeluk boneka tedy bear pemberiannya. Ia pun menutup pintu lalu berjalan menuju kasur Thea dengan langkah yang pelan. Keenan kemudian mengambil boneka teddy itu lalu menggantikan nya dengan dirinya. Ia memeluk Thea erat yang dibalas oleh Thea yang seperti mencari kenikmatan didalam pelukan itu.

"Kenn.." Ucap Thea pelan. Keenan tahu bahwa saat ini Thea terbangun karena dirinya.

"Tidur lagi." Ucap Keenan sambil mengelus rambut gadis tersayang nya ini.

"Ken juga" ucap Thea. Yang dibalas deheman  oleh Keenan. Keduanya pun terlelap dengan posisi saling memeluk menyalurkan rasa sayang mereka yang tidak dapat dihitung oleh apapun.

****

Hello aku up lagi....
Hehe maaf yah lama banget digantungin😅
Makasih yang masih setia baca Keenan aku harap kalian semua tidak bosan yah..
See ya

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang