Dua Puluh Empat

3.7K 306 43
                                    

"Thea kamu mau kemana??" Tanya Keenan pada Thea yang terlihat rapi menggunakan sweater berwarna navy dengan jeans yang melekat pas di tubuhnya.

"Thea mau pulang." Ucap Thea sibuk dengan cermin dihadapannya. Keenan yang mendengar itu sontak saja langsung bangun dari tempat tidur menuju gadisnya yang saat ini membelakanginya.

"Pulang kemana?? Ini rumah kamu." Ucap Keenan memeluk gadisnya itu.

"Ishh, Thea mau pulang ke rumah ayah bunda. Kan kemarin Thea bilang rindu sama mereka, baru juga satu hari Thea disana, Ken udah bawa Thea kesini kan Thea jadi kesal." Ucap Thea merenggut.

Benar saja, tadi pagi ketika bangun ia merasa kesal lantaran seharusnya yang Thea harapkan untuk dilihatnya pertama adalah bundanya malah Keenan yang memeluknya seperti hari-hari sebelumnya. Bukan karena Thea tidak suka tetapi Thea malas saja dengan Keenan.

Mendengar hal itu Keenan hanya bisa pasrah sambil mengeratkan pelukannya pada Thea. Sekarang bukan waktunya untuk beradu mulut dengan Thea lantaran ia tahu saat ini gadisnya sangat sensitif. Jika tidak mengikuti keinginan Thea, Keenan pastikan air mata yang akan berbicara pada akhirnya.

***

Di perjalanan menuju rumah Agra, mobil Keenan tiba-tiba dihadang oleh sekelompok laki-laki bermotor yang sangat dikenal Keenan. Mau tidak mau, Keenan menghentikan mobilnya.

"Woy ketua Eagle keluar gak loh" teriak salah satu dari mereka.

"Ken mereka siapa??" Tanya Thea takut melihat banyaknya laki-laki yang menghadang mobil mereka. Sontak saja Thea membaca tulisan yang ada di jacket mereka. "Alteri?" Gumam Thea. Ia pun berbalik mengarahkan matanya ke Keenan yang saat ini tersenyum sinis.

Keenan pun berniat untuk keluar dari mobil namun dicegat oleh Thea. "Jangan..." Ucap Thea dengan nada memelas.

"Kamu tidak usah khawatir. Aku tidak akan bermain kasar. Lebih baik kamu menghubungi orang yang bisa memberi mereka pelajaran." Ucap Keenan lalu mengecup dahi gadisnya kemudian keluar dari dalam mobil.
Namun sebelum itu, Thea kembali menarik lengan Keenan.

"Kalau Ken sampai kenapa-kenapa, Thea gak mau bicara lagi sama Ken" ucapnya yang hanya di balas senyum tipis oleh Keenan.

Sepeninggalan Keenan, Thea pun yang terdiam sementara mencerna ucapan terakhir Keenan lalu langsung mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

***

Diluar mobil, ada rasa takut yang hinggap dalam diri anggota Alteri melihat raut intimidasi dari ketua Eagle, pasalnya untuk mereka ini adalah pertama kalinya mereka berhadapan langsung dengan ketua geng Eagle, entah dimana mereka mendapatkan keberanian tetapi dalam diri mereka ingin mendapatkan pengakuan dari ketua mereka sendiri, salah satunya dengan mengalahkan ketua Eagle ini.

"Sepertinya kalian tidak tahu siapa yang kalian hadapi sekarang." Ucap Keenan tenang.

Sontak saja hal itu membuat emosi dari geng Alteri meluap, "Jangan banyak omong lo Keenan, lo hanya sendiri disini sedangkan kami semua banyak." Ucap salah satunya.

Keenan hanya dapat menampilkan smirk nya mencemoh. "Aku yakin ketua kalian tidak tahu apa yang kalian lakukan sekarang."  Lanjut Keenan

"Tahu atau tidaknya itu bukan urusan lo, setidaknya kalian geng Eagle adalah musuh kami dan musuh tidak boleh dibiarkan." Ucap mereka.

"Oh yah?? Sepertinya kalian anggota baru" ucap Keenan yang hanya dibalas smirk oleh salah satu dari mereka.

Namun, Tidak lama kemudian terdengar suara Thea yang membangkitkan emosi Keenan.

"KENN....." teriak Thea yang saat ini tengah disandera oleh salah satu dari geng Alteri.

"Jangan sampai kepala gadis ini lubang karena pistol ku." Ucap orang tersebut tersenyum sambil mengarahkan kepala pistolnya pada Thea.

"Kau tidak akan selamat jika sampai melukai gadisku. " ucap Keenan.

"Ciihh, sepertinya kita sudah menemukan kelemahan dari  ketua geng Eagle" ucap mereka lalu disambut oleh kekehan dari mereka. "Mungkin ada ucapan perpisahan yang ingin lo sampaikan." Ucapnya.

"Ucapan itu seharusnya tidak ditujukan untukku. " ucap Keenan tenang.

"Jangan membuat kesabaran kami sia-sia Keenan. Lo hanya perlu berlutut dan mengakui kesalahan lo atau gadis lo ini hanya akan tinggal nama."

Keenan yang melihat gadisnya takut pun sebenarnya sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Ingin sekali ia mematahkan tangan dari laki laki yang berani menyandera gadisnya, sebelum ia melihat sesosok laki-laki yang baru saja tiba.

Dengan smirk kejamnya lantas mengucapkan sesuatu yang membuat mereka terdiam. "Seperti nya aku belum memberitahukan kalian, bukan hanya kelemahan ku yang kalian dapatkan tetapi juga kelemahan ketua kalian."

Tidak lama setelah itu...

BRUKK...

Bagai angin yang langsung menyambar, tubuh seseorang pun langsung ambruk tak bernyawa. Thea yang menyaksikannya pun tercengang melihat tubuh lelaki yang baru sepersekian detik menyanderanya sudah tidak bernyawa. Namun tidak lama setelah itu tubuhnya ditarik kedalam pelukan seseorang. "Apa kamu baik-baik saja princess?? Maafkan aku karena tidak memperkenalkan mu pada mereka." Ucap seseorang dengan pandangan tajamnya mengarah kedepan.

Thea pun memberanikan untuk menatap orang tersebut dan seketika merasa tenang karena yang dilihatnya adalah Nickon.

"Apa kamu takut??" Ucap Nickon yang dibalas anggukan oleh Thea.

"Baiklah."  Ucapnya sambil menarik napas dalam.

"KALIAN SEMUA MAU CARI MATI HAH??," teriak Nickon pada anak buahnya. "Jika tadi sampai terjadi apa-apa pada gadis yang ada dipelukan ku, aku tidak akan segan-segan mengirim kalian ke neraka saat ini juga." Ucapnya sadis yang membuat anggota geng Alteri bergidik ngeri.

Keenan yang melihat itu, kemudian hanya berdecih  lalu berjalan ke arah Nickon dan gadisnya. Ia dengan sigap menarik gadisnya lalu...

BUGHH...

Semua yang disana kaget melihat Keenan yang tiba-tiba langsung memukul Nickon. "Itu pelajaran buat lo yang tidak tahu mendidik anak buah lo sendiri. Gue gak bakal tinggal diam jika sampai Thea terluka sedikit pun. Ingat!! Gue lebih berhak dari pada lo atas Thea sekalipun lo adalah kakak kandungnya...

***

Ucapan pertama yang bisa aku kasi ke kalian hanya permintaan maaf karena lama ngegantungin kalian dengan cerita ini...
Jujur untuk melanjutkan cerita ini butuh niat yang besar banget apalagi sudah lama aku gak baca wp dan jujur aku aja author nya udah lupa dengan cerita ku sendiri. Tapi karena aku tahu banget gimana perasaan kalian karena aku juga sering alamin jadi aku bertekad untuk selesaikan cerita ini😊 walaupun aku juga gak bisa janji banyak untuk kalian.
Tali aku harap kalian jangan bosan yah dengan cerita ini.
Aku juga apresiasi banget sama kalian yang sabar nunggu buat Keenan lanjut dan banyak banget dari kalian yang masih selalu support Keenan entah melalui koment, like, bahkan DM semuanya aku terima kasih banget.

Dan alhamdulillah aku merasa senang banget bisa up Keenan hari ini. Mungkin ada dari kalian yang bakal ngerasa gak sesuai dari ekspektasi kalian terhadap alur ini, tapi ini murni alur yang awalnya emang aku rencana in untuk cerita Keenan.

Terima kasih semua...
Jangan lupa komen,vote cerita ini karena ceria ini untuk kalian
Salam wp dari aku Risyariani istrinya Jeno hahaha🤣
Becanda:v

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang