Delapan Belas

12.3K 721 70
                                    

Pagi harinya, seperti biasa keluarga Ravell beserta Thea menikmati sarapan mereka dengan hikmat. Dan terhitung tiga hari keluarga Alotra juga tinggal di mansion Ravell yang membuat Keenan merasa risih lantaran Stevia selalu menggodanya.

"Dimana Stevia?" Tanya Ayana pada Amber. Yah sejak pagi ini,Stevia belum memunculkan dirinya sama sekali padahal biasanya ia adalah orang yang pertama ada di meja makan hanya sekedar untuk melihat Keenan yang sayangnya tidak pernah melihat ke arahnya.

Amber meletakkan sendok dan garpunya  diatas piring lalu menatap Ayana sambil tersenyum. "Sepertinya dia sangat bersemangat untuk hari pertamanya sekolah, untuk itu dia mungkin sedang mempersiapkan dirinya dengan cantik." Ucap Amber.

Mendengar itu membuat Thea sontak melihat ke arah Amber dengan kaget. "Stevia masuk sekolah hari ini?" Tanya nya.

Amber pun tersenyum penuh bangga ke arah Thea "Iya, hari ini dia bakal masuk sekolah. Sekolah yang sama dengan kalian." Ucap Amber dengan nada angkuhnya.

Thea pun hanya bisa menghela napasnya, bukannya dia tidak suka jika Stevia akan satu sekolah dengan mereka tapi ini terlalu tiba tiba dan tidak ada orang yang memberitahunya sebelumnya padahal belum lama ini dia sempat dibuat galau lantaran keberadaan Stevia.

Keenan pun yang sedari tadi menikmati sarapannya, sadar akan perubahan Thea. Walaupun begitu, ia memilih untuk mendiamkannya dan melanjutkan sarapannya.

"Hello semuanya..." Ucap seorang gadis berseragam sekolah dari arah tangga menyapa semua orang yang ada di meja makan.

Sontak saja hal itu membuat semua orang di meja makan kecuali Keenan pastinya melihat ke arah Stevia

"Wah wah anak papah cantik banget." Ucap Bastian mengomentari penampilan anaknya. Sedangkan Alanzo hanya mendengus tidak setuju dengan ucapan rekan kerjanya itu.

"Siapa dulu dong mama nya." Ucap Amber dengan bangga. Ia pun menghampiri Stevia lalu mengajaknya untuk bergabung di meja makan.

"Kamu cantik sekali nak." Puji Ayana pada Stevia.
Stevia pun dibuat salah tingkah dengan pujian Ayana. "Terima kasih tante, Stevia memang mau tampil cantik di hari pertama Stevia sekolah." Ucap Stevia lalu memandang Keenan dengan senyum centilnya namun sayangnya Keenan seakan tidak tertarik dan lebih memilih memandangi makanannya itu.

Stevia yang merasa kesal pun lalu berdiri beralih menatap Thea. "Aku cantik kan Thea?" Tanya Stevia dengan nada sombongnya.

Merasa diajak ngomong, Thea pun mengangkat kepalanya memandangi Stevia. Ia pun melihat dari bawah ke atas penampilan Stevia. Rok yang kependekan, baju yg super ketat, tas yang mungkin tidak akan muat dengan satu buku serta riasan yang menurut Thea lebih cocok jika dipakai ke mall. Sungguh, kecantikannya terlalu di sia siakan.

"Yah... cantik." Ucap Thea tidak sepenuhnya bohong, hanya saja ia malas untuk mengomentari penampilan Stevia yang mungkin saja akan memicu pertengkaran nantinya.

Stevia pun semakin bangga dengan perkataan Thea. Ia pun kembali duduk dengan suasana hati yang bagus. "Aku sudah menduga kamu akan bilang seperti itu." Ucapnya tanpa melihat raut wajah Thea. Ia lalu bersiap memakan makanannya yg sudah diambilkan Amber sebelum suara Keenan terdengar dan menghentikan niatnya itu...

"Kapan kalian akan pergi?" Tanya Keenan tiba-tiba yang membuat semua orang menghentikan aktivitas sarapannya.

Merasa tidak ada yang menjawab, Keenan pun menatap Bastian seakan menuntut jawaban.

Bastian pun yang merasa terintimidasi dengan tatapan Keenan pun hanya bisa menjawabnya dengan gugup "ka-kami akan pindah jika sudah mendapat tempat yang cocok." Ucap Bastian.

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang